FAKE TOWN BABY [Sana & JungKook] END

Chapter 25 END

Sebelum membaca jangan lupa votenya ya

😱

"Quera kim?"- sana.

"Ya, seorang bocah malang yang meninggal karena dirimu.."

"Ti-tidak mungkin.. Aku tidak ingat pernah melakukan seperti itu!!"- sana.

"Kak sana.. Apa kau ingat dengan karyawan ayahmu yang kau laporkan melakukan tindakan korupsi?"

"Pak.. Pak Kim Jun Ho?!"- sana.

"Benar.. Dia memiliki seorang Putri yang bernama Quera Kim.. Itu adalah aku.."

?!

-flashback saat Sana kelas 2 sma.

"Buku terbaru nya sudah keluar.. Ini akan sangat bermanfaat untuk mengerjakan soal ujian.."- sana.

Saat itu sana sedang berada di toko buku pusat kota.

"Ini barang anda.."- kasir.

"Terima kasih"- sana.

Sana berjalan keluar toko buku.

'Mampir dulu kali ya ke kafe.. Sekalian baca buku baru ini!!'- benak sana antusias.

Ia pun mampir ke kafe terdekat.

Saat memasuki kafe ia melewati tempat duduk seorang orang kantoran dan dua orang tua.

Mereka menarik perhatiannya.

"Anda bisa mengambil rumah ini dengan harga  dp 30 juta.. Dan cicilan nya bisa dibayar sebulan sekali.."- kim jun ho.

"Ah.. Begitu ya.. Kalau kami bayar awalan 30 juta kami bisa langsung menempatinya kan.."- seorang nenek tua.

"Aku setuju saja.. Kurasa kita bisa mengambil rumah ini.."- seorang kakek tua.

"Tentu saja.. Sebaiknya anda pikirkan baik-baik.. Ini kartu nama saya.."- kim jun ho menyerahkan kartu namanya.

Belum sempat diambil kedua pasangan lansia itu, sana mengambilnya terlebih dahulu.

Srett!

"Tozaki House Company? Ini perusahaan ayahku.."- sana.

"Eeh.. A-anda..?"- kim jun ho.

"Maaf, tuan.. Setauku.. Perusahaan ayahku hanya memberikan dp kepada pelanggan maksimal 20 juta.. Kenapa anda memberi dp sebanyak 30 juta? Dan juga.. Belakangan ini saya memantau perusahaan ayahku.. Katanya terjdi pemerosotan dana.. Apa itu ulah anda?"- sana menatap tajam kim jun ho.

"Haah..?! Ti-tidak mungkin..! Anda pasti salah dengar!! Benar kan?"- kim jun ho.

"Tapi.. Kau tadi berkata 30 juta.."- nenek.

"Cecunguk sialan ini.. Kau berusaha menipu kami..?!"- kakek.

"Maafkan perilaku karyawan kami.. Saya akan segera melaporkan nya.. Saya juga akan memanggil karyawan terpercaya untuk melayani anda sekalian.. Sekali lagi saya mohon maaf.."- sana menundukkan kepalanya kepada kedua lansia itu.

"Astaga anak ini baik sekali.. Untung ada kau disini.."- nenek.

"Kalau tidak nanti kami akan kena tipu.."- kakek.

Sana tersenyum.

"Sekarang, pak Kim Jun Ho kan?"- sana.

.
.

"Saya mohon!! Jangan penjarakan sayaaa!! Saya masih harus menghidupi Putri saya..!"

"Jun Ho.. Aku hanya akan memecatmu.. Tapi.. Kau harus berjanji tidak akan pernah mengulanginya lagi.."