After Ending : 3

325 50 5
                                    


Sebelum membaca jangan lupa vomentnya ya!




Saat itu di pagi hari yang mendung di sebuah jalan di dekat daerah perumahan.

Ada seorang ibu yang hendak mengantar anaknya yang berumur 5 tahun berangkat ke sekolah.

"Ayo cepat kook.. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan.."

"Iya bu"

Dan tak lama hujan pun turun.

Sang ibu sudah menduganya, dia pun membuka payung nya lebar².

Untuk menutupi putra sulungnya itu.

"Ibu! Dingin!"

"Iya ibu tau kok! Kita akan ke sekolahmu sebentar lagi ya!"

"Iya bu!"

Saat hendak menyeberang, ada sebuah truk yang melaju sangat kencang.

Sang ibu melihatnya.

"Awas bu! Remnya blong! Jalannya licin!!"

Teriak supir truk itu.

Tanpa pikir panjang sang ibu langsung mendorong anaknya menjauh ke pinggir jalan.

"Jungkook!!"

Anaknya terkejut karena didorong tiba-tiba.

"Huh?"

"Hi-du-p-lah"

Disaat terakhir nya sang ibu menitikan air mata.

BRAAAAAKKKKKK!!!!!!

...............

"I-ibu...?"
"Ibu.. Jangan bercanda.."

"IBUUUUUUUU!!!"

Sang anak berteriak sambil menangis.

Ibunya sudah tergeletak tak berdaya.

-berapa hari kemudian.

Disaat itu pun turun hujan.

Di pinggir jalan sudah terdapat foto ibunya untuk mengenang kematiannya.

"Hikss hikss"

Anak itu menangis di samping foto ibunya.

Di tengah hujan tanpa payung.

"Hikkkss hikss ibu.."

Tiba-tiba hujan tidak membasahi tubuhnya.

Di belakang nya berdiri seorang gadis kecil yang memayungi nya.

"Jangan menangis loh"

"Huh?"

"Karena ibumu masih berada di sisimu.."

Ucap gadis kecil itu sambil memberikan payungnya.

"Gunakan itu.. Nanti kau akan sakit.."

Gadis kecil itu hendak pergi.

"Tunggu! Kau bagaimana?"

"Aku ada satu lagi!"

Ucap gadis itu sambil membuka payungnya.

"Si-siapa kau?"

"Panggil saja aku gadis payung!"- ucap gadis itu sambil tersenyum.

××××××××××××××××××

"Hahh?!"

Sana membuka matanya.

"Su-sungguh.. Mimpi yang menyedihkan.."- sana menghela nafas.

"Hm? Kok aku bisa di rumah? Bagaimana caranya?"

Setelah mengingat kejadian semalam.

"Heeehhh??"

'A-apa yang kulakukan?? Aku tidak ingat kejadian setelah aku tertidur di pundak jungkook!!'

Sana pergi keluar kamarnya.

"IBUUU"

"Ada apa, nak?"

"Ibu ibu.. Si-siapa yang mengantarku semalam??!"

"Ah itu.. Temanmu yang tampan itu kan.. Dia anak yang sangat baik.. Sampai mau mengantarmu.."

"Hah"
"DI-DIA MENGANTAR SAMPAI RUMAH?!"

"Iya^^"

Sana seketika terdiam.

'Ba-bagaimana ini?'

-pagi harinya di kampus.

"Jangan pernah coba bicara padaku di kampus"- jungkook.

'Hah--'

Jungkook pergi meninggalkan Sana begitu saja.

"Hey! Hey!! Jungkook!!"

'Kenapa.. Dia marah?!'

Sana bingung.

Selama beberapa hari Jungkook selalu mengabaikan Sana.

-seminggu kemudian.

"Pokoknya hari ini aku harus berbicara pada Jungkook!!"- sana bersemangat.

...............

"Niatnya sih begitu... Seharian ini dia berhasil menghindariku!! Sialan.."- gerutu Sana.

'Dan sekarang malah hujan deras sekali.. Memangnya sudah masuk musim penghujan ya?'

"Aahhh aku tidak bisa pulanggg!!"- sana.

"Pakai ini"

Ucap seseorang yang memberikan payung pada Sana dengan cara yang kasar.

"Eh?"

"Anggap saja balas Budi"- jungkook.

"Hah?"- sana heran.

Jungkook hendak pergi.

"Tunggu"

Sana menahan tangannya.

"Jangan menghindari ku lagi"- sana.

Jungkook terkejut.

"Apa kau..."

"Bermimpi panjang?"- sana.

Sana mengharapkan jawaban dari Jungkook.

"Aku...."- jungkook.


~to be continued~

FAKE TOWN BABY [Sana & JungKook] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang