Jennie gadis periang yang dapat banyak sekali kemalangan dan musibah setelah pindah ke sebuah sekolah elit dan ternama dikota gangnam. Hingga membuat nya berubah dari pribadi yang lemah lembut menjadi gadis yang keras
Beruntung ada 2 pria polos yang...
Tittle : MONSTER Cast : - Kim Jennie - Kim Tae Hyung - Jeon Jung Kook - Jang Jung Yeon - Other ~ Genre : Romance, action, saddness Ratting : 19+ Author : Vickysss
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berawal dari keberuntungan Jennie yang luar biasa, berkat prestasi nya yang selalu unggul. Berbagai instansi sekolah ternama menawari nya beasiswa di sekolah mereka, tentu ini adalah hal menggembirakan bagi jennie dan keluarga.
Apalagi bisa dibilang jennie datang dari keluarga menengah, mereka sangat antusias untuk anak bungsu mereka. Ia dikenal ramah dan mempunyai banyak teman, termaksud ke 3 sahabat nya yang sedih karna mereka akan segera berpisah.
Namun jisoo, lisa, dan chae young justru bersedih akan kepergian sahabat mereka. Jennie memandang ke3 nya penug cinta lalu memeluk mereka dengan begitu erat
Salam perpisahan yang sangat hangat untuk jennie, ia memejamkan mata nya sejenak sembari tersenyum lebar. Membayangkan sekolah baru nya yang terkenal sangat elit dan cukup bergengsi di daerah gangnam
*********************
"Good Morning oppa !!" seru jennie dengan suara lantang nya pada oppa nya yang baru saja datang dari luar, dengan keadaan yang cukup lelah ia tersenyum lebar
"Kau begitu bersemangat di hari pertama mu huh ? aahhh oppa bangga sekali dengan mu" goda nam joon sembari memeluk erat adik perempuan nya
"Oppa, pergilah mandi. Kau bau sekali" "Eiihhh ini bau badan pekerja keras tau, ahh eomma belajaan sudah ku letakan di kedai. Sekarang aku harus mandi dulu, aku ada kelas siang ini. Dan kau bocah, habiskan makanan mu" ucap nam joon
Jennie terlihat begitu semangat dengan seragam baru nya, ia menghampiri kedua orang tua nya sembari tersenyum lebar "Kau begitu cantik" puji sanga ayah, jennie tersenyum malu
"Aku berangkat" Pamit jennie keluar dari apartement nya "Yaaa tunggu ! Hari ini oppa akan mengantar mu, ayo naik" seru nam joon menghampiri jennie dengan sepeda nya "Baiklaahh ,,, hanya hari ini saja ya" kekeh jennie, namjoon mengayuh sepeda nya cukup cepat
Mereka sudah berada di kawasan sekolah baru jennie, terlihat barisan mobil mengantri untuk masuk. Jennie dan nam joon melakukan highfive andalan mereka lalu berpisah
Jennie menatap gedung sekolah baru nya dengan mata berbinar "baiklah, aku siap. Jennie semangat !!!" seru nya begitu lantang, namun ponsel nya berdering menandakan sebuah pesan yang masuk
'Kita belum merayakan keberhasilan mu dengan benar, ayo bertemu di kedai ibu mu sepulang sekolah ^_^ -saranghae ~' jennie tersenyum kecil membaca pesan dari chae yeon
Jennie memasuki kelas XI-A bersama seorang guru, suasana kelas terasa sangat tenang. Jennie memperkenal kan diri nya dan disambut hangat oleh semua murid disana
Semua orang menatap nya dengan senyum yang begitu ramah, membuat ia merasanya nyaman. Kecuali ada satu siswi berambut blonde sebahu yang menatap nya dengan tajam, ia hanya bisa tersenyum kaku.
Tapi untung saja mereka tidak duduk berdekatan, jam pelajaran pun dimulai. Tampak murid disana mulai tidak tenang, mereka justru sibuk dengan dunia nya masing-masing.
Mereka tidak memperdulikan guru didepan nya, jennie mulai merasa aneh. Tatapan mereka tidak seperti awal ia masuk, bahkan sekumpulan gadis sibuk bergosip dengan keras saat pelajaran berlangsung dan itu membuat jennie tidak konsen belajar.
Tampak nya satu hari ini adalah hari yang cukup aneh bagi jennie, ia tidak mendapat seorang teman pun. Mereka semua menatap nya dengan aneh
"Hei siswi baru, kenapa kau buru-buru sekali ? kita bahkan belum berkenalan kan ? Aku ji hyo" ucap gadis bernama ji hyo dengan teman-teman nya, jennie tersenyum senang
"Ah senang berkenalan dengan mu ji hyo, nama ku jennie" "Kalau begitu, mau ikut kami ke suatu tempat ?" tanya ji hyo dengan tatapan mata merendahkan, sementara gadis-gadis dibelakang nya hanya tertawa kecil
Jennie merasa tidak nyaman, sebisa mungkin ia menolah tawaran mereka dengan halus. Tapi tampak nya percuma saja, karna ke 2 siswi lain sudah menggandeng tangan nya
"Ayolah ,, yang lain sudah menunggu loh" bisik sana sambil membawa nya ke belakang sekolah. Dan disana sudah banyak sekali murid kelas nya menunggu
Jennie bergetar ketakutan, ia sebisa mungkin mencoba intuk lari. Tapi beberapa siswa mencegah nya, satu persatu dari mereka mulai menyiram jennie
Gadis itu tampak sangat terkejut, apalagi kini mereka mulai menghujani nya dengan telur-telur busuk dan beberapa sisa makanan yang mereka punya.
Mereka tertawa sembari merekam kemalangan jennie, tak hanya sampai di situ. Jennie yang menohon ampun justru di pukuli oleh beberapa siswi,
Mereka melepaskan jas jennie, menginjak-injak nya lalu dibakar. Tangan jennie bergetar melihat nya, jangan kan untuk melawan. Memghindari nya saja ia sudah tidak mampu
Ia hanya memohon ampun dari mereka, berharap seseorang kasihan dan mengakhiri penyiksaan terhadap nya. Tapi satu-satu nya yang bisa menyelamatkan ia ternyata hanya sebuah keberuntungan.
Rupa nya kini sudah tidak karuan, ia memakai ruang ganti siswi di sekolah nya untuk membersihkan diri. Jennie membiarkan air shower membasahi kepala dan seluruh tubuh nya, ia membersihkan semua itu sambil terisak
Hari sudah gelap, jennie keluar dengan keadaan basah. Ia merasa bingung dan hilang arah, hingga akhirnya ia jatuh pingsan di sebuah taman yang sepi
****************************
"Kenapa jennie belum datang juga ?" gumam jisoo dan lisa resah, bahkan nam joon terus-terusan menelpon jennie "telpon nya mati" ucap nam joon "Chae yeon dimana ? masih lama ?" tanya lisa "Harusnya sih sudah dekat sini" jawab jisoo
Ji soo mengambil ponsel nya hendak menelpon chae yeon, tapi justru dia mendapat telpon duluan dari teman nya itu. Tanpa ragu ji soo mengangkat nya
"Kau dimana ? apa masih lama ?" "................." "apa ?" ucap ji soo bergetar, air mata terjatuh begitu saja. Semua orang disana menatap nya cemas
