Likey

2.4K 269 7
                                    

"Hari ini kau ada janji ke acara Bu Seo."kata jin membaca jadwal jimin

"Ah..acara pameran seni."kata jimin yang langsung diangguki jin

"Apa kau akan pergi sendiri?"tanya jin

"Memangnya aku harus pergi dengan siapa?Denganmu?"tanya jimin

"Bukan..dengan seulgi."kata jin yang membuat aktivitas jimin berhenti sesaat

"Kau mau mati ya?Kuperingatkan kalau sekali lagi kau mengatakan hal tak masuk akal seperti itu,mundur dari posisimu."kata jimin kesal

"Baiklah..bosku."kata jin terkekeh

"Dasar gila."kata jimin setelah jin keluar "Haruskah aku mengajaknya?Tidak...kenapa aku jadi seperti ini?"pikir jimin
.

.

.

.

.

.
"Selamat atas pembukaannya."kata jimin memberi salam pada bu seo

"Terima kasih sudah menyempatkan waktumu untuk datang kemari."kata bu seo

"Tidak masalah."kata jimin tersenyum

"Sepertinya aku harus pergi dulu,nikmati saja."kata bu seo menepuk pelan bahu jimin kemudian meninggalkannya untuk menyapa orang lain

Setelah memberi salam dan sedikit berbincang dengan bu seo,jimin berjalan jalan melihat lukisan yang terletak dengan rapi di dinding bernuansa putih itu sampai ia berhenti pada satu lukisan

"Garcon A La Pipe,karya Pablo Picasso.Kau mempunyai mata yang bagus."kata seorang yeoja yang berada disamping jimin

"Apa kau juga menyukai seni?"tanya yeoja itu pada jimin

"Aku tidak tertarik dengan seni tapi menurutku gambar ini bagus dan sepertinya kau sangat menyukai seni."tebak jimin

"Bisa dibilang begitu."kata yeoja itu lalu mengulurkan sebelah tangannya untuk bersalaman dengan jimin

Meski sedikit terkejut jimin menerima uluran tangan yeoja tadi

"Perkenalkan namaku Park Rose,kau bisa memanggilku rose."kata yeoja tadi

"Namaku Park jimin."kata jimin

"Apa kau keberatan kalau aku ikut denganmu selama pameran ini berlangsung?"tanya rose

"Tidak..kurasa akan lebih baik jika ada seseorang yang menemaniku."kata jimin tersenyum

Selama melihat lihat lukisan,rose terus menjelaskan arti dari lukisan tersebut dan jimin mendengarkannya dengan seksama terkadang mereka bahkan bercanda bersama.

"Kau mau kuantar pulang?"tanya jimin

"Terima kasih atas tawarannya tapi aku harus ke tempat lain lagi."kata rose

"Kalau begitu aku pergi dulu."kata jimin

"Tunggu sebentar!"kata rose membuat langkah jimin terhenti

Dengan sebelah alis terangkat dan sebelah tangan berada dalam sakunya dengan raut wajah seperti menanyakan 'ada apa?'

"Bolehkah aku meminta nomor ponselmu,aku ingin kita bertemu lain kali."kata rose

"Kemarikan ponselmu."kata jimin,kemudian mengetikkan nomornya di ponsel rose "Ini."kata jimin membalikkan ponsel rose

"Terima kasih."kata rose senang "Kau tak masalah kan kalau aku menelponmu?"tanya rose

"Tentu tidak."kata jimin
.

.

.

.

.

.
"Kenapa lama sekali?"tanya jin saat jimin baru kembali ke kantor karena tak biasanya jimin akan berlama lama di pameran seni

"Menemani seseorang."kata jimin

"Siapa?Yeoja?"tanya jin

"Seorang yang baru kukenal."kata jimin

"Seulgi mencarimu."kata jin membuat jimin heran

"Kenapa dia mencariku?"tanya jimin

"Katanya ingin bertanya padamu."jelas jin

"Dia kan bisa bertanya padamu."kata jimin

"Dia inginnya kau."tunjuk jin

"Suruh dia ke ruanganku."kata jimin

Tok..tok..tok

"Ada apa mencariku?"tanya jimin

"Aku ingin tanya.Hal apa saja yang kubicarakan padamu kemarin?"tanya seulgi membuat jimin memukul mejanya dengan cukup keras hingga membuat seulgi terdiam

"Jadi kau mencariku untuk bertanya hal seperti itu?Apa kau tak tau ini masih jam kerja?"tanya jimin marah karena ia tak suka kalau urusan pribadi dan kantor disamakan

"Kau juga tak perlu marah seperti itu."kata seulgi kesal "Aku bertanya karena aku takut kalau salah bicara dan membuatmu merasa tak enak."kata seulgi

"Sudah selesai?Silahkan keluar."kata jimin

Brak...

Karena merasa kesal,seulgi membanting pintu ruangan jimin dengan sangat kuat hingga membuat orang yang berlalu lalang di depannya terkejut karena berani melakukan hal seperti itu.

"Dasar sialan!Dia kira dia itu siapa?"rutuk seulgi di depan pintu ruangan jimin

"Pemilik illusion group."kata jin yang berdiri dibelakang seulgi

"Se..sejak kapan kau ada disini?"tanya seulgi takut takut

"Sejak kau mulai merutuki temanku."kata jin tersenyum

"Kau akan masuk?Kenapa kau terus masuk ke ruangannya?Kau kan punya ruangan sendiri."kata seulgi

"Karena aku ingin menghabiskam waktuku dengan jimin."kata jin yang terdengar geli

"Bercanda,jangan melihatku seperti itu.Aku hanya bosan sendirian di ruanganku,kalau diruangan jimin aku bisa mengerjainya."jelas jin

"Kau tak akan mengatakan padanya kan?"tanya seulgi

"Bagaimana ya?"kata jin meletakkan telunjuknya ke dagunya seakan akan ia berpikir padahal tidak

"Akan kutraktir kalau kau tak memberitahunya."kata seulgi cepat

"Setuju."kata jin "Kau cepatlah kembali bekerja sebelum jimin keluar."kata jin yang langsung dituruti seulgi

"Ada apa lagi?"tanya jimin saat jin memasuki ruangannya

"Hei..bisakah ruanganku dan ruanganmu disatukan saja?Tiap hari aku harus berjalan dari ruanganku untuk memberitahumu jadwalmu,itu membuatku lelah."protes jin

"Aku juga lelah,melihatmu."kata jimin

"Terserah."kata jin malas "Kau berantam dengan seulgi ya?"tanya jin sedangkan yang ditanya hanya menautkan kedua alisnya

"Tidak."jawab jimin

"Tapi sepertinya dia marah padamu."kata jin

"Kenapa marah padaku?Kan dia yang salah."kata jimin

"Jangan terlalu keras padanya,ia kan masih baru."kata jin "Memangnya kau mau dia jadi benci padamu?"tanya jin

"Aku tidak peduli,mau dia benci padaku atau tidak."kata jimin

"Beda apa yang di mulut dan di hati."ledek jin

🍵🍵🍵🍵🍵


22 Juli 2018

Our Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang