Ulang tahunku

60 8 0
                                    

Bogor.
Maret, 2017.

Aku tidak tahu ada maksud apa sampai aku baru tersadar kalau aku sedang dekat dengan seseorang. Tentu saja bukan Erlangga.

Dan jangan pernah salah paham. Aku menganggap orang itu sebagai temanku, atau sahabatku tadinya sama seperti aku menganggap ke Marwan. Toh, aku merasa aku cukup friendly ke semua orang.

Orang itu di panggil Ano, kakak hitz sangat hitz sih aku akui. Dia juga jago gitar, namun yang aku suka itu ketika dia menceritakan masa lalunya, karena di bagian masa lalunya ada Erlangga yang sebagai temannya. Aku jadi tahu keburukan Erlangga, terlebih saat Erlangga mengajak teman satu kelasnya untuk ngerokok, pokoknya banyak deh, tapi aku juga bingung, aku sudah tau seburuk apa sifatnya Erlangga... Tapi kenapa aku tidak pernah ilfeel?

Sama Marwan saja sahabatku sendiri, aku seringkali ilfeel, so weird.

Ano suka mengirimiku pesan suara atau sebuah video dia sedang mengcover sebuah lagu, kalian tahu sendiri kan, aku memang sangat suka dengan alat musik gitar. Sayangnya aku tidak bisa memainkannya.

Aku juga sering memasukkan video itu ke insta stories, sebenarnya tujuanku itu untuk memanas-manasi Erlangga saja. Biar dia tahu saja. Nggak jelas ya? Emang. Aku hanya ingin apa ya... balas dendam, entah lah.

Dan... happy birthday for me.

🍃

Aku benar-benar menantikan sebuah ucapan selamat ulang tahun, tidak perlu kado, cukup ucapan juga aku sudah senang yang artinya mereka mengingat tanggal ulang tahunku.

Sudah banyak orang yang mengucapkanku selamat ulang tahun, beberapa adik kelas juga ketika berpapasan memberi ucapan itu, menggemaskannya itu saat mereka memberiku permen kiss. Aku juga ketawa sendiri sih liat atau denger orang bilangnya "HBD KANCUT" mereka ngucapinnya ke kancut gitu ya, sehari gitu bilang nama asli aku sendiri. But, its ok no problem.

Selama beberapa jam aku di kerjain terus sama Marwan, Maulana, Diro sama Fikri. Mentang-mentang kacamataku patah, terus aku di suruh baca ini itu. Ya kan kesal. Walau ujungnya saat anak perempuan keluar kelas, dan cuman ada aku.

Anak laki-lakinya menyanyikan lagu dari penyanyi jamrud yang selamat ulang tahun. Aku cukup tersenyum, dan tentu ada Erlangga di sana. Dia ikut menyanyikannya. Aku benar-benar terharu saja, pandanganku juga tidak lepas dari mereka.

Aku kira anak laki-lakinya lupa. Maksudku, parah banget satu pun tidak ada yang ngucapin, Marwan aja nggak ngucapin.

Tapi sekarang... Aaaaaaaaa, terharu!

"Hbd ya kancut!"

"Cut, hbd."

"Traktir kantin bisa kali," ucap Udin. Aku tertawa, hanya saja mau bagaimana pun hanya satu orang yang tidak mengucapkan kalimat happy birthday padaku, dia cuman ikut bernyanyi saja. Tanpa ku sebutkan aku pikir kalian juga tahu siapa orang itu.

Ketika yang lain mengobrol, aku terus memperhatikan punggung itu. Punggung yang dulu kerap kali aku pukul karena seringkali menghina PMR. Pandanganku teralih ke rambutnya, sudah mulai memanjang. Cepat sekali tumbuhnya, ya... rambut itu juga tidak akan pernah bisa aku jambak lagi seperti dulu.

One Year Full Of MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang