2019

114 7 0
                                    

Yogyakarta.
Januari, 2019.

Selamat tahun baru untuk kalian semua, untuk temanku yang sangat sibuk dan terutama untuk orang yang bahkan sampai saat ini tidak bisa aku lupakan, Erlangga.

Mungkin dia tidak akan mendengarnya, mungkin juga dia tidak akan melihatnya, hanya saja mungkin Tuhan dengan berbaik hati akan menyampaikan ucapan itu pada Erlangga yang saat ini masih saja di Kota Bogor, itu kabar terakhir yang aku tahu.

Permohonanku tidak sama seperti tahun lalu, yang ingin bertemu dan mengobrol dengannya. Aku hanya meminta semoga Erlangga bahagia dan sukses di sana, kalau pun kita tidak sengaja bertemu --lagi-- semoga saja kita saling bergurau dan bercanda tawa layaknya dua sejoli yang pernah berjuang bersama saat di kelas kita, yang pernah saling memberi contekan, yang pernah saling membantu, saat tahun 2016.

Aku tidak tahu apa dia sudah punya pacar, aku juga tidak terlalu memusingkannya. Sampai saat ini aku juga masih sendiri, bukan berarti aku masih menunggu Erlangga yaaa, di sini ada kok yang membuatku tertarik, hanya saja dia belum mampu mengalihkan pikiranku sepenuhnya tentang Erlangga. Aku kira, setelah cerita ini usai, rindu itu hilang, ternyata tidak, setelah lulus pun masih samanya, rindu adalah hal utama yang selalu aku rasakan, entah rindu dia atau rindu dengan teman-temanku. Intinya rindu.

Aku tidak lagi berkirim pesan padanya. Terakhir itu ya tahun lalu, waktu dia ulang tahun, besoknya bahkan sampai hari ini tidak lagi. Kami pernah berkirim pesan, saling menanyakan kabar satu sama lain, sempat berantem juga hahaha, ya berantemnya bercandaan doang, dia juga pernah nanya aku sekarang lanjut kemana, tapi aku tidak pernah menjawab pertanyaannya yang itu, dia juga pernah minta aku buat ngedescribe dia, pas aku describe dianya malah marah karena tidak terima dengan jawabanku. Tapi, tetap saja, mau dia berekspresi seperti apa, apa pun itu aku selalu senang.

Kalau di baca ulang lagi, suka ketawa aja gitu. Sebenarnya masih banyak banget cerita yang belum aku ceritain, masalahnya pas ceritanya sudah selesai, aku baru keinget satu adegan lagi dan aku yang semakin sibuk jadinya antara lupa dan malas, jadi yaudah lah mungkin emang yang itu nggak perlu di ceritain. Kalau kata orang, cukup aku, kamu, dan Tuhan saja yang tahu.

Oke, alay.

Di sini mungkin kurang kelihatan ya bandelnya? Aslinya dia bandel kok, bandel banget sih, sampai sering banget buat guru marah-marah, dia suka ngerokok, suka banget nongkrong, dia juga pernah ngajak anak orang buat ngelakuin hal buruk, banyak deh pokoknya, tapi aku nggak pernah tahu dia pernah ikutan tawuran gitu atau semacamnya, yang pasti aku pernah lihat dia berlari secepat kilat mengejar truk yang isinya anak sekolah --aku gak tau asal sekolah mereka-- , dan aku saat itu kaget banget karena di depan sekolahku jadi rusuh.

Ya... kira-kira seperti itu sifatnya Erlangga, hanya saja di cerita ini aku menceritakan sebagian sifatnya saja. Kalau kalian bertemu dengannya, mungkin hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuannya, hahahaha.

Waktu itu aku lupa kapan, udah lama banget, aku ngelive dan dia orang pertama yang nonton, aku yang kaget sekaligus gugup langsung ngejeda, pas beberapa menit aku buka lagi, ternyata dia komentar, apasih ucup. Aku tidak tahu Ucup siapa, secara Kancut ke Ucup jauh banget.

Pernah juga waktu aku lagi ngelive bareng teman baruku, dia nonton, nimbrung muluk, dan tentunya dia komentar gitu, komentar yang buruk sih tepatnya. Terus juga waktu itu dia ngelive dia lagi ngerokok sama teman-temannya, aku orang pertama yang nonton, terus dia nyapa aku sambil senyum gitu.

Gitu aja aku senang banget, girang gitu. Kayak, sekian lama akhirnya di senyumin juga.

Duh, jadi ceritain dia mulu, hahaha.

Ini kayaknya nggak akan sampai seribuan words deh, karena aku yakin kalian akan bosan kalau aku ceritakan aktivitasku yang semakin sibuk.

Apa?

Teman-temanku?

Tentu, teman-temanku di sini baik-baik, teman-temanku di Bogor pun atau di Bekasi masih berkomunikasi denganku, kami sesekali juga VCan, kadang suka nostalgia bareng yang ujungnya mereka ngungkit ilalang couple lagi.

Sampe kesel sendiri.

Hm... Waktu cepat banget berlalu ya?

Karena sudah detik baru, menit baru, jam baru, hari baru, bulan baru, sekaligus tahun baru, mari kita sambut dengan senyuman! Selamat tinggal semuanya, termasuk perasaan ini.

Untuk Erlangga.

Terimakasih untuk satu tahunnya, terimakasih untuk satu tahun, semua perlakuanmu yang manis sekaligus pahit di waktu yang bersamaan. Terimakasih telah mencubitku, terimakasih pernah menghalangi sinar matahari saat aku duduk di lapangan, terimakasih pernah memaksaku untuk meceritakan cerita karanganku, terimakasih.

Kita memang tidak pernah terikat satu sama lain, tidak pula kita saling memiliki, tetapi setidaknya kita pernah hampir, yang berujung aku seorang diri. Kamu memang susah di tebak, mudah sekali berubah-ubah seperti bunglon, dan kamu misterius. Kamu unik, Angga.

Jika kamu sudah punya pacar, aku doakan kalian berbahagia selalu, jika kamu belum punya pacar aku doakan kamu dapat pacar yang baik, atau langsung nikah saja? Hahaha...

Benar kata orang, cinta pertama itu susah sekali untuk di lupakan.

Karena bagaimana pun, Erlangga adalah sesuatu yang tidak pernah bisa aku miliki. Kalau pun bisa, itu hanya sebatas angan semu.

Sepertinya memang hanya aku seorang diri yang masih di zona nyaman, yang selalu bernostalgia dan merindukan masa lalu. Mungkin kamu tidak, aku tidak masalah jika kamu lupa dengan kenangan kita yang sesaat, tapi aku harap, semoga kamu...

Semoga Erlangga tidak pernah melupakan namaku.

Tetap jadi Erlangga ya, Erlangga yang mirip bernard, hehehe, iya bercanda. Tetap jadi Erlangga yang sopan ke perempuan, tetap... bahagia selalu.

Oke! Ku tatap langit malam yang sudah di hiasi kembang api berwarna-warni. Aku tersenyum, sampai rasanya pipi pegal-pegal kelamaan senyum.

Ku tarik nafas, lalu ku hembuskan dengan perlahan.

SELAMAT DATANG ZONA BARUKU!

🍃

A/N

For the last this story, i say, good bye for everyone, and for you, Angga.

Thanks for your vote, and your comment. I love you❤

last chapter khusus erlangga.

One Year Full Of MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang