Masa TK
Terdengar suara gaduh khas anak TK yang sangat memekikan telinga, belum lagi suara mamang-mamang yang sedang menjajakan barang jualanya didepan TK. Anak perempuan itu terus mengganggu temanya, membuatnya terus memekik kesal atas perbuatan jahilnya.
"Agi, jangan kenceng-kenceng dorong ayunanya, nanti Gilang jatuh!" Teriak anak laki-laki bernama Gilang itu.
"Tapi kamu harus janji sama aku, Gilang." Agi bandel, dia malah semakin kencang mendorong tubuh Gilang yang duduk di papan ayunan.
"Apa? Jangan bercanda, nanti jatuh!" Dahi Gilang berkeringat, Agi tersenyum menang.
"Janji dulu Gilang."
"Kamu stop dulu ayunanya, gimana sih!"
"Oke"
Ayunan berhenti mendadak saat tangan kecil Agi menarik gagang ayunan, Gilang mengelus dadanya yang hampir copot. Agi memang kejam, selalu saja mengganggunya. Dia mau apasih.
"Kamu mau nggak nikah sama aku, Gilang?" Mata Gilang menatap Agi malas, tiga kali sehari Agi mengatakan itu kepadanya.
"Kamu bilang kaya gitu lagi, kita masih kecil." Bibir Agi mengerucut, Agi sebal. Selalu saja Gilang mengatakan itu, apa susahnya hanya bilang iya.
"Aku suka Gilang, Gilang suka gak sama aku?"
"Engga."
Mata Agi berkaca-kaca. Sebenarnya Gilang jengah, ada apa dengan Agi sehingga Agi terus-terusan untuk mengajaknya menikah.
Dengan kesal Gilang meninggalkan Agi, Agi menangis dengan setelahnya Bunda Eren, datang menenangkan putrinya yang menangis kencang sambil menghentak-hentakan kaki. Agi menendang Ayunan yang ada dihadapanya, Ayunan berayun dan Agi kena karmanya. Tubuh Agi jatuh terpental karna Ayunan itu mendoronnya kuat. Tambah kencanglah Agi menangis. Bunda kelimpungan dengan tingkah anak semata wayangnya.
♡♡♡♡
Masa SD
Matahari cerah, sekelompok anak tengah bermain layangan di tengah lapang. Angin sedikit berangin, memudahkan mereka untuk mengendalikan nya.
Dari arah selatan terlihat anak perempuan dengan celana kodok, tangan kananya membawa layangan dan bekas toples yang sudah dipasangi tali kail. Ada perubahan pada bentuk rambutnya.
"Aku ikut main sama kalian ya!" seru Agi menggebu, dengan sigap Agi mengulur benangnya, layangan yang tergeletak sekarang terlihat terbang melambung tinggi.
"Agi kamu perempuan masa main di lapangan, sama main masak-masakan." salah satu temannya heran melihat Agi. benar semua yang bermain layangan disini laki-laki semua, hanya Agi yang perempuan.
Gilang melihat itu jenuh bukan main, Agi itu sangat terobsesi denganya. Bukannya Gilang benci Agi, Hanya saja Gilang risih terus di ikuti Agi. Agi perempuan.
"Gi kamu potong rambut? Kaya cowok gitu modelnya." Ilham temanya melirik Agi yang sedang fokus menerbangkan layanganya. Anak bandel itu potong rambut model laki-laki memang, persis seperti potongan rambut Gilang.
"Biar kembaran sama suami," celetuk Agi santai.
"Pulang sana, aku bilangin Bunda nih!"
"Sayang, aku sudah bilang bunda mau main layangan." suasana hati Gilang mendadak hancur lebur.
Mendadak mereka semua menertawakan Agi dan Gilang, anak SD kelas tiga sudah main suami istri. Lebih tergelak lagi karena potongan rambut Agi yang sangat aneh. Samping kanan kiri rambut anak perempuan itu botak, ada tanda petir yang sengaja tukang salon itu buat atas permintaan Agi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG, Will You Marry Me?
Подростковая литератураBerkisah tentang anak kecil berjenis kelamin perempuan yang mempunyai cita-cita ingin menikahi temannya yang berjenis kelamin laki-laki. Seribu kali anak perempuan bernama Agi itu meminta teman lelakinya untuk menikah, seribu kali juga anak laki-lak...