8. Fadil Pingsan, Siapa Suruh Cium?!

2.8K 147 5
                                    



****

Hal yang sangat di benci Agi itu ada dua, pertama Agi benci Gilang yang jelas-jelas selalu menolaknya dan kedua Agi membenci pelajaran Matematika. Kali-kalian aja Agi tidak hapal, apalagi rumus Aritmatika dan teman-temanya.

Pak Sudarso itu memang kejam, Agi tidak tahu apapun mengenai soal yang sedang beliau ajarkan dengan seenak jidatnya, Pak Sudarso menyuruh Agi untuk mengerjakan soal didepan. Mana tadi Agi tidak paham.

"Ini nggak bisa lah pak!" Agi berkata, Otaknya itu bebal. Jangan dipaksa lah.

"Lah gimana sih kamu, tadi memang tidak diperhatikan?"

"Engga, ngga mudeng pak!" Kata Agi, sekiler-kilernya guru, Agi bakalan berontak jika Agi lelah otaknya selalu diperas dengan tidak berprikemanusiaan. Yang kena pasti Agi, kenapa?

Karena Agi adalah sasaran empuk bagi guru untuk balas dendam, tahu sendiri Agi selalu bertingkah menyebalkan.

"Yang lain dong pak! Gimana sih, gue melulu deh." runtuk Agi, iyalah Agi tidak terima. Agi jadi bulan-bulanan pak sudarso karna Agi pernah mengerjai beliau, salah Agi juga ini!

"Loh saya maunya kamu, kerjakan atau istirahat kalian bapak potong!" yang paling Agi tidak suka, ancaman Pak Sudarso ini tidak main-main. Dia sengaja mencari titik lemah Agi, jika istirahat dipotong. Anak-anak pada protes sekaligus menyalahkan Agi atas tindakan bodohnya. Sesungguhnya Agi juga manusia biasa.

Gilang mengacungkan jarinya keatas bagai kesatria, Agi kagok. setelahnya senyum Agi mengembang, Agi tahu Gilang pasti akan membantunya, Pak Sudarso yang melihat itu langsung menghampiri Gilang.

"Ya, ada apa Gilang Wahyu Prayogi?" Tanya Pak Sudarso garang.

"Mau ketoilet, pak!" Agi bagai disambar petir disiang bolong, kenapa Agi selalu berurusan dengan overpede. Kalo sudah begini Agi jadi kecewa kan, Gilang jahat. Agi tahu kok Gilang pinter, emang ngga bisa gitu Gilang bantu Agi?

"Ya sudah," kata Pak Sudarso

"Tapi saya mau bantuin Agi dulu." Gilang menatap Agi.

Agi berteriak senang "Mampus,, juara kelas mau bantuin gue...." ucap Agi sambil tepuk tangan, Pak Sudarso cengo, Agi memang cinta Gilang. Love you Gilang..

"Loh kok gitu?" Tanya Pak Sudarso tak terima.

"Apanya yang bisa kayak gitu? Kata mamah saya kalo ada orang yang sedang kesusahan, sebagai manusia yang beragama saya diajarkan untuk menolong sesama pak, kalo bapak nggak percaya liat di kitab suci juga ada pak, sesungguhnya orang yang menyusahkan orang lain niscaya orang itu akan dibalas diahkirat nanti, gitu pak," kata kata Gilang membuat hati Pak sudarso mencelos, mungkin pak sudarso sudah diberi pencerahan.

"Aa' Gilang teh soleh pisan, Agi jadi tambah cinta. Mau ya jadi imam Agi?" Semua anak bersorak, Ada yang terkikk geli karena muka Pak Sudarso terlihat seperti menahan eek, ada juga yang tepuk tangan nggak jelas menambah ribut kelas saja, subehanaallah~

"Sudah sudah, Agi kamu duduk saja" yang pada ahkirnya Pak Sudarso mengalah.

Bel berahkirnya pelajaran berbunyi, semua semakin bersorak senang. Menurut Agi Gilang itu menyelamatkan Agi dari gebukan anak sekelas yang tidak terima kalau jam istirahat bakalan dipotong gara-gara Agi yang tidak bisa memgerjakan kuis di depan.

"Makasih Suami aku......" segera Agi berhambur memeluk Gilang, Naira memandang itu jenuh. Gilang tak berontak di peluk, malah Gilang merasa bangga karena Gilang berhasil membuat Agi tertawa. Tau sendiri Gilang itu hobby banget bikin Agi nangis!

GILANG, Will You Marry Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang