****
Fadil menatap tak percaya sosok di depanya ini, dia. Nendra Swan! Mantan preman SMA sebelah yang dikeluarkan dari sekolah karena tawuran. Fadil kenal Nendra karena mereka berdua pernah menyerang SMA sebelah satu tahu lalu, Fadil dan Nendra berkerjasama. Tapi itu dulu, kejadianya sudah lama! Nendra juga didaulat sebagai ketua preman di sekolahnya dulu. Wah, dunia sempit sekali ya.
Kantin ramai karena kedarangan sosok Nendra, sebagian dari mereka ada yang sudah mengenal sosok Nendra. Agi risih, Gilang juga risih, cuman Naira saja yang tidak risih. Nendra ikut bergabung dengan Agi CS. Taulah siapa saja membernya, kebetulan Fadil tadi menghadang Agi didepan kelasnya, dan langsung bernostalgia ria dengan Nendra. Sebenarnya hanya Fadil saja yang bernostalgia, Nendra mah ogah. Nendra juga menjawab pertanyaan Fadil dengan malas, pokoknya disini Fadil exaited sendiri.
"Bro lo inget Bahrun nggak? Yang masuk rumah sakit gara-gara lo tendang DICKnya dulu, inget nggak?" Ucap Fadil bersemangat, ini anak apa-apaan sih, Nendra itu malas kalo ditanya begituan. Masa lalu biarlah berlalu, nggak usah diungkit!
Nendra diam tak menjawab, Gilang mendelik sebal. Lalu setelahnya Gilang menyeret tangan Naira dan Agi, menjauh dari jangkauan Fadil maupun Nendra. Fadil menjerit tak terima, Gilang maruk ah. Nendra juga protes saat Gilang meninggalkan mereka yang tengah berbincang tentang masa lalunya yang sangat indah, Aduhh~
"Dih jadi beneran si Nendra itu mantan preman?" Tanya Naira penasaran.
Agi dan Gilang saling melirik dan menggeleng tidak tahu.
"Lah Gilang, lo apa-apaan sih! Tarik tarik orang sembarangan, gue sama Nendra ditinggal!" Fadil berbicara marah, bokong Fadil didaratkan pada kursi kayu. Naira menatap Fadil aneh, bangku sebelah Naira kan masih kosong kenapa juga Fadil mepet mepet duduk ketempat Agi dan Gilang segala? Nendra juga tuh, Naira menatap miris sambil tersenyum kecut.
"Lo berdua kenapa duduk situ! Sebelah gue kan masih kosong, Agi sama Gilang kesempitan! Salah satu dari kalian ngalah dong." Agi berdiri, lalu pindah dan duduk disamping Naira. Naira tersenyum menang.
"Gilang mau pesen apa sayang?" Tanya Agi, Gilang merengut. Lah kalo kaya gini suasananya, Gilang nggak nafsu makan. Gilang sesak harus dihimpit dua preman yang ada disisi kiri dan sisi kananya. Agi pergi sih, jadi Gilang dihimpit begitu, padahal Gilang yang duduk sama Agi duluan.
"Aku somay!!" Seru Nendra dengan semangat 45.
"Pesen sendiri!!" Nendra menatap Gilang, masa yang dipesenin Gilang doang. Adil dong!!
"Aku juga somay!!" Sekarang giliran Fadil yang Request
"Nggak terima pesanan selain permintaan Gilang, titik!" Kata Agi mutlak, sudut bibir Gilang terangkat. Apa kata Gilang, Agi itu Gilang Lovers garis keras.
"Ra, yuk kedepan pesen sama mang ujang," ajak Agi, Naira mengangguk.
Suasana awkward menyelimuti, Gilang sukar mau ngajak bicara. Fadil maupun Gilang adalah musuh.
"Lang.."
Gilang enggan menjawab, Nendra nyegir. Tanda-tanda Nendra mau kumat ciri-cirinya biasanya kaya gitu, pertama manggil korbanya dulu, kedua main-main, ketiga Nendra langsung ke inti. Apalagi kalo bukan mau ngebully Gilang, halah! Gilang sudah apal, Nendra memang dari dulu suka gitu. Mentang-mentang Agi nggak ada jadi Nendra leluasa buat ngejatuhin Gilang, Gitu? Cih, masa sama cewek kaya Agi aja takut. Gilang sedikit berbangga hati karena Agi sedikit tunduk dan patuh kepadanya, Gilang jadi pengin ngakak.
"Apa!" Jawab Gilang ketus, mirip cewek yang lagi kena PMS dihari pertama.
Nendra menunjukan layar ponselnya, Gilang kalap lantas merebut ponsel Nendra tapi dengan cekatannya Nendra berhasil merebut poneslnya dari tangan Gilang. Jantung Gilang berdetak cepat, ini rekor bagi Gilang, baru kali ini Gilang merasakan kecemasan yang sangat luar biasa. Nendra tadi menunjukan foto masa kecil Gilang yang sedang dikuncir dua menggunakan karet gelang berwarna pink, selaras dengan baju yang Gilang kenakan. Gilang sedang duduk di ayunan difoto itu. Sebenarnya foto Gilang itu terlihat unyu, tapi Gilang tidak terima. Harga dirinya sebagai laki-laki itu bisa jatuh, dulu Gilang sempat mempunyai rambut panjang sebahu dan berponi, setelah masuk SD Gilang memotongnya, Agi juga ikutan memotong rambut sama persis seperti Gilang waktu itu. Darimana Nendra mendapatkan foto kayak gitu, perasaan cuman mamah aja yang punya. Ini semua gara-gara mamahnya yang sangat terobsesi punya anak perempuan, Gilang jadi kena getahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG, Will You Marry Me?
Teen FictionBerkisah tentang anak kecil berjenis kelamin perempuan yang mempunyai cita-cita ingin menikahi temannya yang berjenis kelamin laki-laki. Seribu kali anak perempuan bernama Agi itu meminta teman lelakinya untuk menikah, seribu kali juga anak laki-lak...