9. Nendra VS Agi

2.6K 136 3
                                    

****

Gilang jadi benci Agi. Huh, Agi kena imbasnya. Gara-gara Fadil sialan, Gilang kini menjauhinya. Kata Gilang, Agi sudah tidak suci. Jijik katanya.

"Aku jijik sama kamu Agi, Aku benci." Nah, Agi cuma mengelus dadanya pasrah. Hari minggu ini Agi ditemani Naira, rencananya Naira mau ngajak Agi jalan. Tapi Agi nggak mau, Nggak mood katanya.

"Hih, gimana sih lu. Di rumah terus, Ayam aja lo urusin!!" Sindir Naira, Apa kata Naira? 'hanya Ayam saja?'. Stephen mencret sampai lemes aja Agi tangisin, Naira bilang hanya Ayam saja?

"Bukanya gue nggak mau, males tau. Lo mesti bawa-bawa Fadil. Gue masih males ketemu dia. Ogah!" Agi berkata sambil merapatkan selimutnya, Agi masih betah dengan selimut tebalnya, Padahal ini sudah jam dua belas siang.Agi juga belum mandi pagi.

"Lah sapa yang mau bawa Fadil? Gue cuma mau out aja gituh," Naira menarik selimut Agi.

"Lo nggak boleh bawa-bawa Fadil, Oke?"

Naira mengiyakan sambil mengamgkat jempolnya keatas, tanda setuju.

♡♡♡♡

Agi memandang sekelilingnya bosan, ini bukan style Agi. Agi mending ngubek-ubek kadang Ayam Stephen daripada disuruh mejeng di caffe kayak gini. Naira sibuk jepret sini jepret sana, Agi pusing lihatnya.

"Dimakan lah, dipesen cuma diliat ha?" Agi melengos, halah kancut miper. Sendirinya aja nggak makan, malah main jepret jepretan terus. Dilihat orang, Agi malu. Meskipun Agi sering malu-maluin juga, tapi sungguh, kali ini Agi malu beneran.

Seseorang menepuk pundak Agi, seorang pria dengan jaket denim Ala pemain Dilan tersenyum pada Agi. Naira melongo. Agi risih, mata Agi melotot tak terima, ini orang kenapa ya?

"Gue ngga tau pasword wifi sini mas, tanya pelayan caffenya aja," kata Agi mengusir cowok itu, Naira merengut. Iyalah, Naira nggak sebloon Agi yang tidak mengerti apa maksud cowok itu. Otak Agi memang bebal, harus disodok kayaknya (?)

"Siapa yang mau nanya pasword boncel?"

Agi kaget, hanya ada satu jenis manusia di dunia yang berani memanggil nama keramat itu. Agi memandang cowok didepanya ini sangar, mukanya tampak familar.

"Udah ingat?!" Tanya cowok itu lagi.

Agi menggeleng, cowok itu menepuk keningnya. Memang tidak ada pembaharuan dalam otak cewek yang ada di hadapanya kini. Dari dulu tetep aja bloon.

"Lo mending pergi deh dari pada gue yang pergi." Agi hendak beranjak berdiri, tapi sosok cowok di depannya kini menahan tangan Agi agar tetap duduk. Naira menyaksikan Adegan absurd didepanya.

"Lo masa nggak inget sama cowok yang dua belas tahun lalu lo pukul sampai hidungnya berdarah gara-gara ngebelain cowok banci itu sih, Gi?" Oh ya, Agi baru ingat. Ternyata cowok di depanya ini si biang onar itu, sudah besar rupanya ya. Terahkir Agi lihat, badanya kerempeng sekali.

"Udah puber lo?!" Tanya Agi mengejek, Oke Naira jadi figuran lagi.

"Sebenarnya lo siapa sih, kok bisa kenal Agi?" Naira bertanya, cowok itu berpaling menatap Naira. Kok bisa Agi dikelilingi banyak cowok keren sih, Naira jadi ngiri.

"Maksud lo tengil?! Kenal lah, dulu kan TK bahkan satu SD. Iya nggak ngil?"

"Halah pala lo! Gue nggak tengil, pulang sana lo. Dicariin mamah suruh nenen," Nendra merengut, Agi masih ingat betul Nendra selalu menangis jika terus terusan diejek "sudah nenen belum, Nendra?"

Nendra itu teman masa kecil Agi, sekaligus teman masa kecil Gilang. Nendra adalah biang onar, biang rusuh. Agi benci Nendra karena Nendra benci Gilang. Ya, dulu Nendra selalu iseng mengatai Gilang banci karna Nendra tak sengaja memergoki Gilang memakai jepit rambut berbentuk stroberi dengan warna pink unyu. Alhasil yang lain jadi ikutan mencemooh Giilang dengan sebuatan banci gara-gara Nendra, Agi juga yang harus berurusan dengan mereka-mereka semua. Demi Gilang, Agi rela menojok seluruh teman sekelasnya yang berani membuat Gilang menangis. Waktu itu Gilang menangis karena Nendra, dan Agi yang tak terima. Agi memukul wajah Nendra sampai hidungnya berdarah, Nendra mengadu pada mamanya dan Agi diomeli mama Nendra habis-habisan. Agi bebal, Agi tidak takut. Siapa suruh bikin Gilang menangis? Agi saja tidak berani membuat Gilang menangis begitu. Semenjak kejadian Mama Nendra mengomeli Agi, Agi jadi mempunyai jargon yang sukses membuat Nendra kesal. Jika Nendra sedang jahil mode on, Agi akan berkata meledek sambil tersenyum licik "Sudah nenen mama belom?" Dan jargon Agi selalu sukses membuat Nendra menangis kesal. Dasar Anak mama, Jantan dong. Berani nakal tapi sukanya ngadu.

GILANG, Will You Marry Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang