Kedua gadis ini sedang berkunjung ke Dunia fantasi. Salsha dan (Namakamu), tetapi hanya Salsha yang semangat sedari tadi, sebelum nya (Namakamu) menolak, ia hanya ingin menghabiskan libur nya dengan tertidur seharian, tetapi harapan nya sirna karna Salsha seorang, HUH!
"Biar ngga galau, elah! Senyum dong?" Pinta Salsha sembari menarik paksa kedua sudut bibir (Namakamu), membuat gadis itu pun tersenyum paksa,
"Nah! Gini, baru cantik," Salsha langsung menarik lengan (Namakamu) untuk berjalan dan memilih wahana mana yang ingin di naiki nya terlebih dahulu, "Naik apa, nih?"
(Namakamu) mendengus, "Males, jalan sama nenek lampir!" Gumam nya,
"Gue denger, anjir!" Katanya sambil menyentil kening (Namakamu)
(Namakamu) terkekeh, "hm, sorry!"
"Astaga! Dari tadi dong, ketawa!" Seru Salsha girang, ia melompat lompat seperti anak kecil, "KUY! OH, ya? naik bianglala dulu, udah lama ngga liat indah nya Jakarta, dari atas!" Sambung nya, semangat.
(Namakamu) memberi hormat pada nenek lampirnya a.k.a Salsha, "Siap,"
-oOo-
"Zee, duduk dulu deh, ya?"
Zidny memproutkan bibir nya. "Nanti aja duduk nya, Bal." Gadis itu mengedarkan pandangan nya, lalu tersenyum, "Kesitu, yuk?"
"Apa, lagi?"
"Bianglala, yu?" Ajak nya semangat.
"Iya, hayu!" Setelah nya, Iqbaal menggandeng lengan Zidny menuju antrian bianglala,
"Eh, kita ngga bawa baju ganti, ya? Aku pengen banget main arum jeram deh, Bal!" Rengek nya,
Iqbaal mendengus, "Iya, lupa! Kamu nya juga buru buru mulu,"
"Ya--abis nya kamu ngaret, gatau apa aku udah lumutan nungguin kamu!"
"Aku telat bangun, Zee." Ucap nya sambil mengelus puncak kepala Zidny,
Seseorang yang tidak jauh dari tempat nya berdiri, sedang menyaksikan kedua nya. Salsha. Ia menyesal membawa (Namakamu) kesini, niat nya ia ingin membuat (Namakamu) lupa dengan Iqbaal sehari saja. Tapi malah datang ketempat yang sama.
Semoga saja, kedua nya tidak bertemu pandang!
"Ngeliatin apaan, deh?" Tanya (Namakamu), gadis itu mulai mengikuti arah pandang Salsha,
"Hah? Engga, jangan diliat!" Salsha langsung memutar kepala (Namakamu) agar menatap ke arah nya, jangan sampai (Namakamu) melihat Iqbaal yang sedang bersama Zidny.
"Paan, deh? Ngga jelas,"
"DUH! Panjang banget antrian nya, cari yang lain, yu?" Ajak Salsha, berniat untuk menjauh dari pria itu,
"Iya! Yaudah, deh."
Lalu, mereka pergi mencari wahana yang lain, beruntung (Namakamu) menuruti nya,
Kalau tidak? Gagal sudah, ia menjadi teman baik yang sedang berusaha menghibur.
-oOo-
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [END]
Fiksi Penggemar"Yang sudah jadi milikku tidak akan bisa menjadi milik siapapun, apalagi jadi milikmu."