(Namakamu) sedang berjalan di koridor seorang diri, ia tersenyum manis kala ada yang menyapa nya. Beruntung dari pagi hingga jam istirahat kini ia tidak bertemu dengan Iqbaal, sepertinya pria itu bolos jam pelajaran.
"(Namakamu)!" (Namakamu) menoleh. Astaga kenapa harus bertemu sekarang? Tidak jauh dari tempat nya berdiri, terlihat Iqbaal sedang memasang wajah kesal nya sambil menatap nya tajam.
"Mampus, gue!" (Namakamu) berlari, di ikuti Iqbaal. Banyak yang menyumpah serapahi nya karna tertabrak oleh kedua manusia itu.
Jika di fikir, percuma saja menghindar dari Iqbaal. Dirinya satu sekolah, bahkan satu kelas dengan pria itu, sungguh sulit.
Iqbaal berteriak, "(NAMAKAMU), WOI!"
"MINGGIR-MINGGIR! ADUH, SORRY, YA?!" Seru nya kepada seseorang yang dengan sengaja ia tabrak, tapi ia tidak melanjutkan lari nya karna Iqbaal yang sudah berhasil mencengkram lengan nya,
"Mau kabur kemana, lo?!" Sentak Iqbaal.
(Namakamu) medesis, "Kabur? Engga lah, orang gue lagi ngejar..," (Namakamu) mengedarkan pandagan nya, mencari seseorang yang mungkin ia kenali, "KA, RAFTO!'" Panggil nya saat melihat Rafto yang ingin berbelok ke arah kantin,
Rafto menghampiri nya sambil tersenyum manis, "Kenapa, (nam)?"
Selagi melihat Iqbaal yang sedang memandang Rafto tidak suka, (Namakamu) mengedipkan kedua mata nya pada Rafto, mengajak nya bekerja sama. "Ka Rafto, ngajak ke kantin kan, ya?"
Rafto mengerutkan dahi nya, "Kapan, deh?"
(Namakamu) menganga, sialan gbisa di ajak ngibul,
Iqbaal menatap (Namakamu) tajam, gadis itu tersenyum kikuk, sebelum nya ia berhadapan dengan Rafto, sekarang ia berpindah disebelah Rafto sambil menggandeng lengan nya. "Biasa aja dong, ngeliatin nya! Kaya orang cemburu gitu, hehe."
Rafto menggaruk tengkuk nya, "(nam)? Gue mau ke kantin,"
(Namakamu) memproutkan bibirnya, "Lho! Bareng, kan kaka yang ngajak tadi, ih males. Lupaan!"
"Oke, sorry!" Rafto tercengir, "yaudah, yuk?"
(Namakamu) mengangguk semagat, "Dadah, kaleng! WLE!" Gadis itu menjulurkan lidah nya pada Iqbaal sementara pria itu memasang wajah geli nya.
Iqbaal bergidik, "Ngga panas, tuh!"
-oOo-
"(Nam)? Gabung sama temen gue aja, ya?" Ajak Rafto.
(Namakamu) mengangguk ragu, "Iya, deh."
Teman teman Rafto sudah berkumpul di meja kantin, saat Rafto datang bersama (Namakamu), langsung saja teman teman nya bersorak ramai, menggoda.
"Mau pesen apa, (nam)? Biar gue yang pesenin, ya?" Rafto senyum gula,
(Namakamu) terkesima, batin nya berteriak heboh. INI BOLEH PINGSAN GA SIH?!
"(Namakamu) andira?" Panggil Rafto, gadis itu tersadar dari lamunan nya.
"Eh, sorry! Gue samain aja deh, ka!" Ujar nya gugup,
Rafto mengangguk, "Oke, tunggu sebentar, ya?"
(Namakamu) mengangguk disertai senyum, sementara Rafto sudah berjalan ke arah penjual kelomang. Iya Rafto mau beli kelomang dulu,
![](https://img.wattpad.com/cover/148438715-288-k385935.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [END]
Fanfiction"Yang sudah jadi milikku tidak akan bisa menjadi milik siapapun, apalagi jadi milikmu."