Satu.

21K 1K 122
                                    

"IQBAAL BEGO!" Gadis yang baru saja berteriak itu adalah (Namakamu) Andiraa, ia menghentakan kaki nya. Sungguh, ia sangat tidak suka dengan pria yang bernama Iqbaal ini. Pria itu benar benar menyebalkan,

"IQBAAL PINTER!" Pria itu menjulurkan lidah nya. Iqbaal Dhiafakhri, si benalu. Ia mengikuti gaya (Namakamu) saat berteriak disertai hentakan kaki nya,

"SAMPE ROBEK GINI BUKU GUE IQBAAL, ISH!" (Namakamu) berteriak geram,

Iqbaal terkekeh, ia tidak menyahuti, langsung saja duduk manis di kursi deretan paling belakang sambil memasang earphone nya,

(Namakamu) menghampiri Iqbaal dan mencabut kasar earphone yang menyangkut ditelinga Iqbaal. Pria itu terbelak, "Apa-apaan, si?"

"Lo yang apa-apaan, tulis ulang catetan gue, sekarang juga!" Sepertinya, gadis ini naik darah, nafas nya naik turun, ia menatap tajam Iqbaal yang menatap nya aneh dari atas sampai bawah,

Iqbaal mendekati gadis itu sampai tidak ada jarak dari kedua nya. (Namakamu) melirik ke kanan dan kiri karna salah tingkah,

"Ternyata, lo semok juga!" Iqbaal mengangguk sambil berbisik,

(Namakamu) menganga, "MIKIRIN APA, LO?!" Gertaknya, ia mengambil ancang-ancang akan meninju pria ini, tapi tidak jadi. Perlahan lengan nya ia turunkan,

"Ko ngga jadi, sih?" Kekeh nya.

(Namakamu) berteriak geram, tepat di depan wajah Iqbaal. "BODO AMAT!"

Bukan nya marah, Iqbaal malah tertawa dibuatnya, DUH! Menggemaskan,

-oOo-

"(Nam)! Sehari aja muka lo ga kusut gitu, bisa?" Salsha kesal lantaran (Namakamu) itu selalu saja seperti ini,

Salsha ini teman dekatnya sekaligus kekasih dari Aldi,

"Gue ngga bisa!"  Sahutnya sambil menatap kesal ke arah Salsha,

"Iqbaal kan emang ngga ada hari tanpa ngisengin lo,"

"Iya! Dia itu benalu di hidup gue,"

Iqbaal memproutkan bibirnya, "Ganteng gini ko di bilang, benalu!"

(Namakamu) mendengus, sejak kapan pria itu ada di sini, "HEH! Ngaca, kaleng rombeng!"

"Rumah gue kaca semua, tiap hari juga gue ngaca!"

(Namakamu) menarik nafas panjang nya, tidak ingin meladeni,

"Kamu marah, sayang? Sini deh, aku catet ulang,"

(Namakamu) membelakan matanya, bulu kuduknya berdiri, "ISH! Geli, anjir."

Iqbaal tertawa, "Ngga usah so jaim gitu, malu karna ada Salsha?"

"Apa-apaan?"

Pria itu menggeleng, "Nggak," Serunya, "Yaudah sini mana? Serius,"

"Seriusan?" (Namakamu) menatap pria di hadapan nya dengan curiga, kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya, pria itu membuang buku milik nya ke tempat sampah. Menyebalkan,

"Iya sini, mana?"

(Namakamu) ragu, ia menghela nafasnya. Gadis itu juga tidak mau mencatat ulang

Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang