Delapan belas.

7.1K 645 14
                                    

(Namakamu) tersenyum miris, ia menggeleng, "I can't."

Iqbaal menganga. "APAAN? kamu nolak aku?"

"Kenapa, emangnya?"

Iqbaal mengorek-ngorek telinga nya, "Aku ngga salah denger, kan?"

(Namakamu) mengangkat satu alisnya. "Setau gue, lo cuma jail, ngga budek."

Iqbaal menggeleng. "(Nam)? Perasaan ngga sebercanda itu."

(Namakamu) memutar bola matanya. "Apa kabarnya sama lo yang waktu itu nembak gue, dan ternyata cuma prank?" Ia terkekeh sinis, "Perasaan ngga sebercanda itu,"

"(Nam) ayolah, aku harus minta maaf berapa kali sama kamu?"

(Namakamu) mengetuk ngetuk dagu nya. "Nggaa perlu,"

"Kenapa?" Iqbaal memasang wajah melas nya, (Namakamu) tak tahan ingin meledakan tawanya.

"Because, this is prank." (Namakamu) menjulurkan lidah nya ke arah Iqbaal. Pria ini langsung memasang wajah datar. "Aku mau jadi pacar kamu,"

Wajah datar Iqbaal berubah, perlahan senyum nya muncul dan mulai menggelitiki (Namakamu). "Berani ya kamu, huh? Nge-prank balik ceritanya, aku udah kesel tau ngga!"

"Baal, haha." (Namakamu) tertawa geli karna Iqbaal masih menggelitiki nya,

"Baal, udah ih, cape!" Iqbaal menghentikan aksi nya dan menatap lekat wajah (Namakamu),

"Apa? Jangan di liatin gitu,"

Iqbaal terkekeh. "Kenapa rasanya, aku kaya di hipnotis seorang (Namakamu) andiraa yang pesona nya bikin mabuk kaya sprite campur mentos."

"HEH!" (Namakamu) ikut terkekeh

Iqbaal mencubit gemas hidung (Namakamu) "Girlfriend!"

(Namakamu) mengikuti Iqbaal. "Babukuh!"

Iqbaal membelakan matanya,

Kemudian teman teman nya datang, setelah tadi sempat menguping pembicaraan mereka,

"Akhirnya, jadian juga lo berdua!" Seru Aldi.

"Asik, makan makan kita besok." Seru Angga.

"(Nam), besok gantian gue yang nembak lo. Lo harus terima ya?" Ujar Rafto. Kemudian melirik teman teman nya. "Dan, buat pajak jadian, apapun gue kasih buat lo pada!"

"Whoaa, sekarang aja tembak nya Raf." Seru Angga.

Ojan mengompori, "Udah (Nam), sama Rafto aja dah."

Salsha mengangguk meyetujui. "Bener, (Nam)!"

(Namakamu) tersenyum senang. "Boljug tuh."

Iqbaal langsung menatap tajam (Namakamu). "Baru juga berapa menit jadian, terus kamu mau jadian sama Rafto?"

Mereka tertawa melihat wajah Iqbaal yang semula tajam jadi memelas karna takut (Namakamu) berpaling,

Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang