Beruntung jam pelajaran pertama ini sedang freeclass. (Namakamu) kini sedang tertidur pulas didalam kelas, setelah insiden semalam ia sulit untuk tertidur karna teringat hal hal mistis, ibu nya lah penyebabnya.
Iqbaal, laki laki yang setiap harinya mengganggu ketenangan gadis ini, ia bangkit dari duduknya berjalan menuju tempat gadis yang sedang tertidur pulas.
"Pindah Sal, sama Aldi, ya?"
Salsha membantah, "Ngga mau,"
"Aldi kangen, katanya!"
"Ngibul aja, triplek!" Salsha mendengus kala Iqbaal menyuruh nya pindah. Ia sangat malas menghampiri Aldi, kedua nya sedang tidak akur saat ini.
Dengan begitu, Salsha tetap berjalan ke tempat duduk Iqbaal. Menurutinya,
Iqbaal tersenyum, ia duduk manis di sebelah (Namakamu), lalu menangkup wajah nya dengan satu tangan, menatap gemas gadis di hadapan nya.
"Cantik," Gumamnya. "Lucu," Iqbaal terkekeh setelah memuji gadis yang sedang tertidur ini.
Iqbaal merapihkan rambut (Namakamu) yang sedikit menutupi wajahnya, gadis ini terganggu, ia menggeliat kecil, membuka mata nya perlahan dan melihat Iqbaal yang berada di hadapan nya dengan jarak ya sangat dekat,
(Namakamu) membelakan matanya, "Ngapain?!"
Iqbaal berdehem, cukup gugup karna ketahuan sedang memperhatikan gadis di sebelah nya ini. "E-engga, orang gue di paksa Salsha, suruh pindah!
(Namakamu) menoleh ke belakang nya. Dan, ya. Salsha sedang bersama Aldi tetapi kedua nya saling diam, (Namakamu) mendesis, "Ngga, percaya! Lo modus, ya?"
Iqbaal menganga, "Percaya diri, banget!"
(Namakamu) mengangkat dagu nya, "Terus, apa?!"
Iqbaal mendengus, "Apaan, lagi? Tadikan gue udah bilang,"
(Namakamu) berdecak, "Udah deh, sana! Pindah, lagi."
Iqbaal menggeleng, "Nggak!"
"Pindah ga?!"
"Ngga, mau."
"Yaudah, gue aja yang pindah!" (Namakamu) sudah berdiri dari duduk nya, namun terhenti karna lengan nya di tahan oleh Iqbaal.
Iqbaal menggeleng lagi, "Ngga, mau!"
(Namakamu) duduk kembali, ia mengerutkan dahi nya, "Apaan, sih? Ngga mau, mulu!"
"Di sini, aja!" Rengeknya,
"Kenapa, sih?" (Namakamu) menatap pria ini aneh. Pasalnya, Iqbaal sedang memegangi perut nya seperti--AH! Entah, "Lo, laper?"
"Ngga, (Nam). Gue ngga mau jauh jauh dari lo." Wajah nya menyedihkan sekali,
Mau mati, ya?
Iqbaal meremas lengan (Namakamu), "Gue, mules! Mau berak,"
(Namakamu) menutup hidung nya, "IQBAAL! Bego, anjir."
Pria itu berlari keluar kelas dan tertawa terbahak bahak setelah buang angin di hadapan (Namakamu),
Sungguh, tidak ada niat, hanya kebablasan, turun sudah harga diri nya, tapi Iqbaal tidak perduli,
"Bau banget sih, makan bangke kali!"
-oOo-
Iqbaal baru saja keluar dari toilet dan kebetulan ia melihat seorang gadis yang tentu saja tak asing, "(Namakamu)! Nghhhh,"
(Namakamu) menoleh, ia berdecak, "AH! Apaan, si? Jauh-jauh!"
"Kenapa, sih?" Iqbaal mengendus-endus baju nya, "Gue wangi, kali!"
(Namakamu) memutar bola matanya malas, "BAU!" ia melanjutkan jalanya menuju kantin.
Iqbaal mensejajarkan langkah nya dengan (Namakamu), "Bareng, ya? Gue ngga punya temen,"
(Namakamu) terkekeh miris, "Haha, kasian!"
"Berarti lo juga ngga punya temen, kan?" Tebak nya.
(Namakamu) mencibir, "Ilangin sotau lo, ngga guna!"
"Bodo, oh ya! Makan bareng, harus mau, gak terima penolakan."
(Namakamu) membelakan matanya, "Apa-apaan? Nggak!"
Iqbaal langsung menarik lengan (Namakamu) secara paksa, "Gue bilang, ngga terima penolakan!"
-oOo-
"Dimakan. (Namakamu) kuh, cantik!" Iqbaal senyum, memberikan seporsi bakso kepada (Namakamu),
(Namakamu) was-was, ia curiga pada Iqbaal, "Diracunin ya!?"
Iqbaal menggeleng, "Ya allah, (Nam)! Ngga boleh nuduh gitu, ah!
Pletak'
"ASH!" Iqbaal mengelus kepalanya yang terkena jitakan mangkuk, e ga deng sendok. "Ko, durhaka sih sama suami? Mau, gue cerein?!"
"BODOAMAT!"
Iqbaal menganga, "Apaan, si lu? Malu-maluin suami kalo kaya gini caranya,"
"Sumpah, ya! Lo tuh laknat banget jadi--Mffhttt," Iqbaal membekap mulut (Namakamu) dengan kesal,
"Buruan, abisin! Ngomong lagi, gue cipok!" Ancam nya,
(Namakamu) langsung terdiam, "Sialan," Gumamnya,
Tapi, mau sih di cium. Hehhe
-oOo-
Jakarta, 18 mei 2018
Revisi, 29 maret 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [END]
Fanfic"Yang sudah jadi milikku tidak akan bisa menjadi milik siapapun, apalagi jadi milikmu."