5

2.6K 428 39
                                    

Taeyong mendudukkan dirinya di kursi kerjanya. Tangannya perlahan memijit pelipisnya. Dia menatap data kantornya yang ada di depannya. Kantor cabangnya yang di Busan ini mengalami penurunan pendapatan.

Tiba-tiba ponselnya bergetar, "Jisoo?" gumamnya sebelum membuka ponselnya itu.

From : Jisoo
Aku sudah tiba di Busan. Kebetulan
aku punya teman yang berbaik hati menjemputku di sini. Sampai bertemu nanti.

Taeyong tidak berniat membalas pesan Jisoo, kepalanya sudah mau pecah karna masalah kantor cabangnya di Busan ini. Belum lagi spekulasinya tentang keberadaan Jennie yang mungkin saja ada di Busan menambah beban pikirannya.

Taeyong menatap ponselnya. Wallpapernya masih sama, fotonya dengan Jennie dengan tulisan 너를 사랑 —neoreul sarang (aku mencintaimu).

Taeyong mengukir senyum tipis menatap layar ponsel pintarnya itu, "Selamat hari anniversary yang ke 2 tahun 6 bulan Jennie-ah" gumamnya mengusap wajah Jennie dengan jempolnya.

Perlahan, tanpa bisa ia tahan, air mata mulai memenuhi pelupuk matanya, "Kemana kau sebenarnya?" ujarnya sendu.

Flashback

Jennie dan Taeyong merayakan ulang tahun pernikahan mereka dengan besar-besaran meskipun hanya diisi orang-orang terdekat saja.

Acara berlangsung meriah. Namun Jisoo tidak terlihat di pesta itu, padahal sebenarnya dia ada di sana. Dia ada di sudut paling kiri sedang bercengrama dengan seorang pria, Kim Hanbin.

Tiba-tiba lampu ruangan padam membuat para tamu panik.

DOR!

Terdengar bunyi tembakan yang disusul suara erangan kesakitan perempuan.

Jisoo tau, suara tembakan itu berada dekat dengan posisinya berada.

"Jennie!" pekikan Taeyong menggema kala tubuh Jennie ambruk tak sadarkan diri.

Taeyong berusaha mencari ke sekitarnya keberadaan Jennie. Dan dia menemukannya, dan langsung mengenggam tangan Jennie. Namun tiba-tiba saja genggaman tangan mereka terlepas di tengah kegelapan yang menyelimuti ruangan yang semula dipenuhi canda tawa itu.

"Jennie!" panggil Taeyong dengan bergetar. "Aku tidak bisa melihatmu, ulurkan saja tanganmu!" suara Taeyong mulai diselimuti rasa panik.

Lalu tiba-tiba lampu menyala, dan Jennie menghilang.

Taeyong mematung menatap lantai di sekitarnya yang terkena percikan darah.

Lututnya lemas, namun dia berusaha tetap berdiri dan melangkahkan kakinya mengelilingi penjuru ruangan mencari keberadaan Jennie-nya.

Tidak banyak tau apa yang harus dilakukan. Karna Jennie menghilang tepat di kegelapan. Namun para teman-teman terdekat mereka seperti Yuta, Lucas, Taeil, Doyoung, Jaehyun,Minhyun, Baekhyun, bahkan Taehyung langsung segera meninggalkan ruangan dan mencari Jennie ke luar.

Di lain sisi, terlihat Lisa, Rose, Jisoo, Irene, dan ibu Taeyong yang menangis.

Para tamu menatap Taeyong iba.

"Jennie ini sangat tidak lucu. Kau dimana?" panggilnya dengan suara bergetar.

Lutut Taeyong tak sanggup lagi menumpu untuk bediri, dan akhirnya dia merosot ke lantai sambil menangis pilu. Namun sebuah tepukan di bahunya membuatnya mendongakkan kepalanya. Jisoo menatapnya iba dengan wajah yang banjir air mata dan membawanya ke pelukannya.

"Semua akan baik-baik saja, percaya padaku," ujar Jisoo menenangkan. Dari tempatnya dia bisa melihat Hanbin yang keluar dari ruangan dengan tergesa-gesa.

Jisoo menampilkan senyumannya lalu melepas pelukannya pada Taeyong, "Kau harus kuat. Kita pasti akan menemukannya."

Apa menurutmu Taeyong bisa tetap tenang dan kuat saat tau bahwa orang dia kehilangan orang yang paling dia sayang?

Taeyong diam. Mulutnya bahkan tak sanggup mengeluarkan sepatah kata pun.

Taeyong mengerjapkan matanya. Dia mendesah pelan, kenangan buruk di ulang tahun pernikahan mereka selalu membuatnya lemas.

Tak bisa dipungkiri, tiap kali mengingat momen terakhir dia melihat Jennie membuatnya benar-benar merindukan wanita itu. Ditambah, momen terakhir itu bukanlah kenangan yang menyenangkan.

Dia rindu Jennie. Dia merindukan bagaimana cara Jennie itu mengomel, bagaimana Jennie tersenyum, bagaimana Jennie itu memasak, bagaimana wajah penasarannya saat Taeyong memakan masaknnya, bagaimana Jennie itu terkekeh karna berhasil menggodanya, bagaimana Jennie selalu memukul dadanya kala malu, bagaimana Jennie marah karna Taeyong mencuri ciumannya di pagi hari.

Dan semua kenangan itu membuatnya semakin merindukan Jennie. Bahkan tak pernah terlintas di pikirannya untuk menggantikan posisi Jennie dengan siapa pun.

Tapi Taeyong tidak mau melampiaskan semuanya pada alkohol seperti yang akan dia lakukan semasa mudanya. Karna dia tau efeknya bukan hanya pada kesehatan tubuhnya, tapi juga bayangan apa yang akan muncul sewaktu dia mabuk. Dia takut bayang-bayang Jennie yang kecewa karna dia mabuk membuatnya depresi dan mati konyol dengan kelakuan bodoh yang pernah dia ingin lakukan.

Pernah sekali Taeyong berpikiran pendek untuk mengakhiri hidupnya karna tak sanggup menahan rindunya. Namun di saat dia hendak bunuh diri, bayangan Jennie yang menangisinya memenuhi kepalanya.

Bagaimana kalau Jennie tiba-tiba kembali dan menemukannya dalam keadaan sudah menjadi mayat? Bagaimana hancurnya wanita itu jika melihatnya meninggalkan dunia dengan cara yang paling bodoh?

Atas pemikiran itu dia segera melemparkan pisau di tangannya. Lalu menangis meraung-raung meminta maaf atas pemikiran tololnya yang ingin mencari jalan pintas.

Taeyong jadi sosok berbeda setelah itu. Dia menjadi sangat kurus, pendiam, pemurung, dan dingin pada siapa pun. Namun atas usul Yuta yang khawatir pada kondisinya yang semakin memprihatinkan, Taeyong mulai rutin cek ke psikiater.

Perlahan namun pasti semangat Taeyong bangkit karna beberapa nasehat dari Im Yoona, sang psikiater.
Dan juga dukungan dari kerabat terdekat. Dan yang paling sering menguatkannya adalah Jisoo.

Wanita itu selalu hadir dan menguatkannya saat Taeyong mulai down lagi.

"Yang sekarang harus kau lakukan adalah, menjadi Taeyong yang tangguh seperti dulu. Setelah keadaanmu benar-benar baik, kita akan mencarinya bersama. Apa kau pikir jika kau lemah seperti ini Jennie akan mengenalimu?" itu yang selalu Jisoo katakan.

Jisoo selalu mendampinginya di saat sulitnya. Akhirnya Taeyong bisa kembali semangat menjalani hari-harinya.











TBC

Jadi, apakah kalian mulai menyadari misteri ini gais? HAHAHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, apakah kalian mulai menyadari misteri ini gais? HAHAHA

Our Love | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang