30 [END]

2.6K 282 5
                                    

MENDADAK YOHO!

.

-Play mulmed-
(Yiruma-River Flows in You)

----

"Kenapa kita harus ke Busan?" tanya Jisoo menatap Seo Jisoo dan Hanbin. Hanbin menatap wanita itu lalu tersenyum tipis.

"Semua jawabannya ada di sini. Kau harus melihatnya secara langsung agar bisa mengerti," ujar Seo Jisoo.

Lalu ketiganya berjalan keluar dari stasiun kereta itu dan segera naik ke sebuah taxi.

----

Wave Life

Jisoo menatap rumah sakit jiwa di depannya. "Untuk apa kita kemari?" tanyanya bingung.

"Menemui kekasihku," jawab Seo Jisoo lalu melangkahkan kakinya lebih dulu memasuki rumah sakit jiwa itu.

"Kekasihnya?" ulang Jisoo menatap Hanbin. Hanbin lantas mengangguk lalu meraih tangan wanita itu untuk membawanya masuk.

"Sudah lama tidak kemari nona Jisoo. Tuan June kebetulan sedang ada di taman belakang," ujar salah seorang perawat dengan senyumannya menyambut ketiganya. Seo Jisoo hanya tersenyum lalu mengangguk tanda paham sebelum melangkahkan kakinya menapaki lorong menuju taman yang ada di belakang rumah sakit jiwa itu.

Lalu sampailah ketiganya di sebuah taman dengan berbagai macam bunga serta rumput yang membentang luas di sepanjang mata memandang. Di tengah-tengah taman itu tampaklah sesosok pria yang membelakangi mereka.

"June-ya, aku datang~" seru Seo Jisoo dengan senyuman lebarnya. Pria yang berada di tengah taman itu lantas menoleh lalu wajahnya yang sebelumnya tampak pias itu seketika tersenyum lebar.

"Soo-ya?" ujarnya sedikit tidak jelas. Kemudian pria itu berjalan sedikit kesusahan ke arah Seo Jisoo. "Kau datang? Apa kau bawa anak yang kau ceritakan padaku itu?" tanyanya antusias. Matanya hanya menatap wanita di depannya dengan fokus, membuat Jisoo dan Hanbin bisa merasa jelas bahwa hanya wanita itu yang dia miliki—meski sejujurnya banyak orang selalu mendukungnya.

"Aku tidak membawanya sekarang. Dia ada pada Johnny, aku sudah menghubunginya dan menitipkan Jiyong padanya sementara waktu," ujarnya seraya mengusap lengan pria itu. "Rambutmu semakin panjang, nanti aku minta perawat memangkasnya ya?" ujarnya yang mendapat anggukan dari June dengan senyum lebar yang terus terpancar di wajah pria itu.

"June-ya, apa kau tidak melihat sahabatmu ini di sini?" tanya Hanbin mencoba mengganggu pria itu.

June menatap Hanbin lalu memeluk pria itu erat. "Binnie sudah lama sekali tidak ke sini," sungutnya layaknya gadis remaja yang ngambek pada kekasihnya.

Hanbin membalas pelukan June lalu mengajaknya pergi ke taman untuk bermain di sana. Membiarkan kedua Jisoo berdua dan saling memahami semuanya.

"Kejadian dimana Jennie menghilang, itu semuanya dalangnya adalah aku," ujar Seo Jisoo memulai. "Pria itu, adalah kekasihku. Dia menjadi gila karena perusahaannya mengalami kebangkrutan akibat perusahaan Taeyong."

Jisoo menatap wanita di sebelahnya itu kaget.

"Malam itu, saat kalian semua sibuk bercengkerama, aku dan Hanbin memulai rencana jahat untuk menghancurkan Taeyong. Karena pria itu lah penyebab June-ku jadi seperti sekarang ini," jelas Seo Jisoo lagi. "Sebenarnya saat kau bercengkrama dengan Hanbin malam itu, aku berada tak jauh dari tempat kalian. Dan aku pula yang menembakkan peluru itu ke arah Taeyong—meskipun pada akhirnya peluru itu salah sasaran dan malah mengenai Jennie."

Our Love | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang