10

2.5K 367 27
                                    


Seo Jisoo menatap orang di depannya itu, Hanbin. "Aku melihat Kim Jisoo di sini. Apa yang terjadi?" tanya wanita itu dengan wajah dinginnya.

"Mereka semakin gencar mencari Jennie. Aku sudah mengatakan padamu untuk berhenti tapi kau-"

"BAGAIMANA AKU BISA BERHENTI KALAU KARNA DIA JUNE-KU MENDERITA!" potong Jisoo marah. "Si Taeyong brengsek itu mengambil semuanya. Dan dia harus menerima pembalasan dariku," Jisoo menggeram rendah di akhir kalimatnya.

Hanbin memandangnnya tak habis pikir, "Jisoo-ya, apa menurutmu June senang kau melakukan ini? Kau boleh membenci si brengsek itu-aku juga sebenarnya membencinya. Tapi kurasa kita bisa melakukan pembalasan padanya tanpa melibatkan Jen-"

Jisoo memalingkan wajahnya, "Dia membuatku kehilangan June-ku, maka dia juga harus merasakannya melalui Jennie." lalu wanita itu tersenyun iblis.

Hanbin menatapnya serius, "Bagaimana kalau aku mengatakan bahwa sepertinya Seulgi mulai mengetahui sesuatu?"

Jisoo kembali menatap Hanbin.

"Ada lagi. Aku juga ingin mengatakan ini sejak lama padamu, aku tidak bisa terus menerus berpura-pura pada Jennie. Ada yang berubah di hatiku,"

"Apa maksudmu?" tanya wanita itu tajam.

"Sepertinya... Aku mulai menyukai Jennie."

---

Jennie sedang jalan di salah satu super market untuk belanja beberapa keperluan cafe. Kakinya mulai menjalani rak demi rak yang sudah sangat dia hafal itu.

Sampai kakinya tiba-tiba berhenti di sebuah lorong. Saat dia mulai memilih apa saja yang akan dia masukkan ke trolinya, dia tidak sengaja bersenggolan dengan orang di sebelahnya.

"J-Jennie?"

Jennie memandang orang itu heran, "Maaf, darimana kau mengenalku?" tanya Jennie sopan.

Puk!

"Ya! Appo!" (Hei! Sakit!) Jennie memegangi bahunya yang ditepuk orang itu.

"Aku Johnny, teman Hanbin. Bisa-bisanya kau melupakan pria tampan ini."

Jennie memandang lamat-lamat wajah Johnny "Ah! Aku ingat-aku ingat... Kau yang tidak sengaja memakan makananku sewaktu di rumah sakit kan?" Jennie mengingat saat Jhonny memakan makanannya dengan alasan "Ini sayang kalau tidak dimakan dan malah dibuang, lebih baik dimakan olehku. Kebetulan sekali aku lapar."

"Kenapa yang kau ingat kejadian itu," dengus Johnny.

Jennie tertawa, "Maaf, aku hanya ingat itu"

"Karna kau cantik, tak masalah." balas Johnny yang dibalas pukulan ringan di bahunya oleh Jennie.

"Dasar gombal!"

"Omong-omong, kau sedang belanja keperluan cafe ya?" tanya Johnny mengintip isi troli Jennie. Jennie mengangguk.

Pria Seo itu tersenyum senang. "Ayo kutemani! Kebetulan aku tidak ada kerjaan, hehe"











TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Love | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang