22

2.4K 348 6
                                    

Yeay!

--

"fff.....fff..."

"Heung..." Jennie menggeliat kecil lalu semakin merapatkan dirinya.

Taeyong tersenyum sendiri melihat imutnya Jennie yang bisa kembali pulas meski sempat merasa terganggu karna hembusan nafasnya.

"fff...fff..." Taeyong kembali usil meniup wajah Jennie di depannya.

"Hajima..." (hentikan) gertak Jennie dengan gumaman yang tak begitu jelas.

Taeyong terkikik geli, "Ya, simsul yeoja, ireona!" (Hei, wanita pemarah, bangun!)

Jennie berdecak. "Ck! Sikkeuro!" (Berisik!) gerutu Jennie masih dalam keadaan mata tertutup.

Chup!

"Ayo bangun, dasar pemalas" ujar Taeyong.

Mata Jennie terbuka dan membulat sempurna. "A-ap-"

"Morning kiss... Hei, kau tau? Sudah lama sekali sejak aku terakhir memberi morning kiss padamu. Woah, aku benar benar merindukanmu" Taeyong memeluk tubuh Jennie erat.

Ia tak tau bahwa di sana, pipi Jennie sedang memerah bukan main.

"T-Taeyong-"

"Sstt... Tetap lah seperti ini untuk beberapa saat..." bisik Taeyong.

Jennie diam, hatinya menghangat. Rasanya seperti baru saja pulang setelah melakukan perjalanan jauh ke negeri asing.

"Hari ini ada rencana?" tanya Taeyong. Jennie menggeleng, ia tidak mempunyai rencana apapun hari ini.

"Bagus, kalau begitu ayo kita habiskan hari ini bersama."



---


"Annyeong, Jisoo-ya!" Hanbin berusaha menampilkan senyum sebiasa mungkin.

Jisoo memandang Hanbin dengan senyum tipis, "Nado. Ayo, duduk lah."
Hanbin pun menarik kursi di hadapan Jisoo lalu mendudukinya.

"Kau mau pesan apa?" Jisoo menatap buku menu di depannya.

"Ah-aku kenyang. Aku datang karna kau mengajakku untuk bertemu," tolak Hanbin.

"Setidaknya pesan minum, kau tega membiarkanku makan dan minum sendirian?" tanya Jisoo dengan cemberut.

Hanbin ingin berteriak sekeras mungkin karna keimutan Jisoo yang membuatnya candu, namun ia tahan sekuat mungkin.

"Baiklah, ice americano satu," jawabnya pada akhirnya.

"Aku pesan beef, dan minumnya samakan dengan dia" ujar Jisoo seraya mengembalikan buku menu tersebut ke pelayan.

Pelayan yang sedari tadi ada di sana pun menuliskan pesanan Hanbin dan Jisoo sebelum akhirnya undur diri.

"Pesananmu sangat tidak nyambung, kau yakin tidak ingin menggantinya? Apa kau tidak takut nanti perutmu bermasalah?" Hanbin tidak bisa menyembunyikan perasaan khawatirnya.

"Gwaenchana..." jawab Jisoo dengan senyum tipis.

"Jadi nona Kim Jisoo, apa yang membuatmu ingin bertemu denganku?" tanya Hanbin.

Jisoo tersenyum, "Hanya pertanyaan sederhana, apa kau mengenal Jennie?"

Deg.

Hanbin sudah menebak ini sebelumnya, tapi entah mengapa rasanya masih saja kaget.

"Jennie Kim, istri Taeyong," ujar Jisoo lagi. "Kau tidak bisa berbohong... Terlalu tidak mungkin jika kau tidak mengenalnya namun ponselmu bisa berada padanya."

Hanbin diam.

"Sejak kapan?" tanya Jisoo. Nadanya biasa saja, tak ada emosi yang berlebihan. Namun, berhasil membuat tubuh Hanbin merinding tanpa sebab.

"Aku-"

"Hanbin? Kenapa kau bisa di sini?"


Itu Jennie.








TBC

Our Love | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang