11

2.4K 380 28
                                    

Sedikit penjelasan:
Seo Jisoo alias mbak Jisoo lovelyz itu NGGAK PERNAH bicara ke Taeyong secara langsung. Jadi, kalau Taeyong ngomong ke Jisoo, dia itu bicara ke Kim Jisoo alias Jisoo Blackpink.

Sudah paham tida?

.

...

"Kau bercanda?" Jisoo menertawainya.

"Aku serius."

Jisoo menghela nafasnya lalu memasang senyum tipis, "Aku tidak pernah melarangmu, tidak akan pernah. Karna aku juga pernah jatuh cinta. Tapi itu urusanmu, bukan urusanku. Lagi pula aku tidak pernah memintamu menyakitinya bukan? Aku malah memintamu merawatnya dengan baik dan kau lihat sendiri, sekarang dia sudah pulih dari penyakitnya. Aku juga wanita, aku punya perasaan pada sesamaku."

Hanbin menatap Jisoo kaget.

Jisoo menampilkan senyumnya, "Aku hanya memberi sedikit pelajaran pada Taeyong karna dia sudah membuat perusahaan June bangkrut hingga kekasihku itu gila. Jika June pulih lagi, aku akan mengembalikan Jennie padanya. Tapi..."

Hanbin menunggu kelanjutan ucapan Jisoo dengan penasaran.

"... Bukankah itu jadi suatu kerugian bagimu jika Jennie kembali pada Taeyong?"

Hanbin berdecak entah untuk keberapa kalinya di dalam mobil. Percakapannya dengan Jisoo memenuhi kepalanya.

"Bodoh! Kenapa kau mengatakan padanya kau menyukainya?!" ucapnya kesal pada dirinya sendiri.

Hanbin menempelkan kepalanya pada stir, "Padahal aku hanya ingin dia melepaskan Jennie. Aku hanya ingin Jennie bebas karna aku sudah menganggapnya adikku sendiri," gumamnya putus asa. Dia memang tidak pernah mencintai Jennie.

Jujur saja, Hanbin justru menyukai Kim Jisoo.

_____

Jhonny dan Jennie sedang duduk di salah satu meja restoran yang ada di super market.

Saat sedang asik bercerita, tiba-tiba ponsel Jhonny berbunyi.

Seo Jisoo💢 is Calling...

"Ck, si pemarah ini menelpon," gumam Jhonny sebal.

"Seo Jisoo?" Jennie membaca id caller yang tertera di layar ponsel Jhonny.

"Ah-dia sepupuku. Dia sangat suka marah-marah," ujar Jhonny sedikit berbisik di akhir kalimatnya.

"Jisoo, Seo Jisoo."
Jennie teringat ucapan Hanbin padanya di rumah sakit mengenai peristiwa tembak-menembak hingga Jennie lupa ingatan.

"Ah-aku ingin bertanya sesuatu padamu tentang orang ini," ucap Jennie.

"Silahkan," balas Jhonny meminum ice americano-nya.

"Apa Jisoo sepupumu itu punya kekasih?"

"Uhuk!"

"Hei, kau ini minum seperti babi kehausan atau apa hingga bisa tersedak begini?" ujar Jennie menepuk-nepuk punggung Jhonny.

"Akan kujelaskan padamu, kajja."

...


"Kau mau pesan apa?" tanya Taeyong pada Jisoo.

Jisoo menatap buku menu di depannya, "Aku mau Ramyun saja."

Taeyong mengangguk, "Tunggu sebentar, aku akan pesankan." Taeyong berdiri lalu berjalan menuju meja pemesanan.

"Mau pesan apa tuan?" tanya sang pelayan ramah.

Taeyong menunjukkan senyumnya, "Aku pesan nasi goreng seafood dengan teh hijau, juga ramyun dengan-"

"Hei, kau ini minum seperti babi kehausan atau apa hingga bisa tersedak begini?"

"Kau ini makan seperti babi atau apa? Sampai bisa tersedak begitu."

Senyum Taeyong luntur. Tiba-tiba dia teringat saat dia sarapan dengan nasi goreng pertama Jennie dan dia terbatuk, dan Jennie mengomelinya dengan kalimat yang bahkan benar-benar mirip dengan kalimat itu. Hingga Taeyong kembali tersadar satu hal.

Itu memang Jennie.

Dia sangat mengenal suara istrinya itu.

Taeyong segera menolehkan kepalanya mencari keberadaan Jennie.

Dia menemukannya.

Jennie terlihat berjalan keluar dari restoran itu bersama seorang pria.

Taeyong dengan cepat meninggalkan tempatnya berdiri dan mencoba mengejar Jennie yang semakin menjauh.

Karna terburu-buru, Taeyong tidak sengaja menabrak seorang wanita dengan berseragam cleaning service.

"Mianhabnida... Aku tidak sengaja karna sedang terburu-buru," Taeyong membungkukkan badannya berkali-kali sebelum akhirnya kembali mengejar Jennie yang sudah semakin jauh.

Kaki Taeyong mulai kembali berlari. Dia tidak peduli sekitarnya menatapnya aneh, fokus utamanya hanya satu, yaitu;

Jennie yang baru saja keluar dari pintu masuk super market.

Selang beberapa detik, Taeyong sampai di pintu masuk dam segera keluar. Matanya memelisik parkiran dengan nafas tak beraturannya.

Mata Taeyong menangkap keberadaan pria yang bersama Jennie tadi yang sedang masuk ke dalam mobil sedan biru metalik—yang mengingatkan Taeyong pada mobil Minhyun dokter Jennie.

Baru saja Taeyong hendak mendatangi, mobil itu melaju meninggkan parkiran. Taeyong mencoba berlari mengejarnya. Namun mobil itu semakin menjauh.

Dia tidak tahan lagi.

"JENNIE!!" teriaknya dengan amat sangat keras tanpa memperdulikan sekitarnya.










TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Love | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang