8

142 40 9
                                    

GavinRa: narrrr
GavinRa : kangen nichh

NaraN : gajelas

GavinRa: udah ga galau kan?

NaraN : engga pak

GavinRa : ke rumah gue ga?

NaraN : ga tau

Sudah 1 jam Gavin belum membalas pesannya lagi. Cowok itu terkadang membuat Nara sendiri bingung. Aneh. Kadang senang membuat Nara terbang. Kadang ya pasti kalian tahu gimana.

Berhubung Nara bosan, ia berniat pergi ke mall sembari mampir ke toko buku untuk membeli peralatan catatan sekolahnya.

Ia segera mengganti pakaiannya dan bercermin sambil menyisir rambutnya. "Kaya ada yang kurang."

Nara memang jarang sekali berdandan, sesekali itu juga hanya sekedar memoleskan bedak tabur dan lipbalm karena bibirnya yang sering kering.

Nara segera menuju ke bawah dan mengetuk pintu kamar Ros.

"Maaa!"

"Mama, Nara masuk ya?"

"Iya sayang."

"Ma, muka aku pucet ya?"

"Hmm, Mama tau pasti mau didandanin ya."

"Tau aja, ajarin aku dandan dong, Ma."

"Sini."

Kebetulan pas sekali momennya Ros sedang berdandan karena ingin pergi reuni bersama teman-teman alumni SMAnya.

"Nggak nyangka, wajah kamu masih alami ya ternyata."

"Tetep aja alamian Mamanya." Celetuk Ros yang segera ditatap heran oleh Nara.

"Tapi tetep cantikan anaknya kan." Nara mengedipkan kedua matanya.

"Ya kan kamu masih muda. Emangnya mau kemana sih?"

"Aku mau ke mall mau beli buku juga sekalian."

"Sama siapa?" Ros terkejut karena tidak biasanya Nara pergi dan meminta untuk didandani olehnya.

"Sendiri lah, Ma." Nara mendengus sambil memegangi tangan mamanya yang sedang memakaikan maskara ke bulu matanya karena takut matanya tercolok.

"Tumben minta didandanin, ada apa?"

"Ya gapapa kan sekali-kali."

"Iya iya, Mama anterin ya. Mama juga sekalian berangkat kok."

"Terserah Mama aja."




Baru saja sarapan, perut Nara sudah tidak berkompromi lagi. Nara segera mampir ke restoran cepat saji. Ia segera memesan makanan dan segera memilih tempat duduk, ia memilih di bangku deretan pojok dekat kaca.

Nara [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang