Dia tidak cantik, juga tidak menarik. Bisa dikatakan dia biasa-biasa saja. Bahkan orang tidak akan menoleh ke arahnya. kalau saja dia tidak tersenyum. senyum yang menjadi satu kelebihannya. Orang menjulukinya debu bintang karena dia hanya bersinar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gimana? Anaknya cantik kan?"
Bayu menatap jalanan di depan sana dari balik kemudi. Earphone ada di telinganya. Saat ini dia sedang mengendarai mobil dengan menerima telepon dari sang bunda dan calon istrinya ada di sampingnya.
Sepertinya ini menjadi tradisi buat keluarganya. Dari ayah dan bunda nya yang juga di jodohkan. Kakak kandungnya sendiri juga sudah di jodohkan sejak dari bayi. Lalu kini dia. Sebenarnya kedua orang tuanya memang tidak menjodohkan dia dari awal.
Ayah Sam memberi kebebasan kepada Bayu untuk mencari pendamping hidup. Tapi dia terlalu malas untuk menerima seorang wanita. Hidupnya sudah terlalu sempurna. Mempunyai kedua orang tua yang sangat menyayanginya, itu sudah lebih dari cukup.
Meski dia juga tidak memungkiri mempunya beberapa kekasih yang hanya bertahan beberapa bulan saja. Bukan karena dia seorang playboy tapi Bayu tidak akan tahan menjalin suatu hubungan lebih dari 2 bulan dengan seorang wanita. Kalau ada indikasi wanita itu pasti akan mencengkeramnya. Lebih baik putus, begitu pikirnya.
Sampai suatu hari sang ayah mendapat tamu dari Yogya. Seorang pria yang mengaku sudah pernah diselamatkan nyawanya oleh Ayahnya yang seorang Dokter itu. Pria itu memaksa memberikan salah satu putrinya untuk dijodohkan kepadanya.
Karena ayahnya terlalu baik dan tidak bisa menolak. Terlebih sang bunda juga mendukung karena..
'Bunda ndak mau punya anak cowok kok playboy. Lebih baik kamu segera nikah. Cantik loh. Udah gak apa-apa. Bunda jodohin ya?'
Bayu masih teringat ucapan sang bunda yang sudah terlanjur mencap dia play boy karena seringnya dia berganti kekasih. Jadi daripada membuat bundanya kesal akhirnya dia menerima perjodohan Ini. Dengan seorang wanita bernama Ayu. Meski dia belum tahu wajahnya tapi dia tahu wanita yang mengenakan gaun abu-abu yang menunggunya di cafe itu adalah calon istrinya. Karena Bayu sudah diberi ciri-ciri sebelum menemui wanita di sampingnya ini. Dan untuk pertama kalinya dia meragukan keputusan bunda dan ayahnya. Bagaimana bisa dia menikah dengan...
"Bun.. Bay lagi di jalan. Nanti Bay kasih tahu lagi ya."
"Owh jadi udah ama si Ayu kan? Aduh bunda udah kagak sabar mau ketemu. Tapi bunda terbangnya ke Yogya besok nih nunggu jadwal ayah kamu. Terus nungguin si Cean juga tuh ama kakak ipar kamu. Pokoknya kamu temui Pakde Narto dulu ya. Bilang kamu menerima perjodohan itu. Ok."
Bayu hanya menganggukkan kepala dan hanya mengucapkan iya saat bundanya berbicara panjang lebar di seberang sana.
Bayu memang sudah ada di Yogya sejak 2 tahun yang lalu. Melanjutkan pendidikannya sebagai seorang dokter. Sesuai dengan profesi ayahnya. Sejak kecil dia memang ingin menjadi seperti sang ayah. Menolong orang.
Tapi dia juga baru tahu kemarin saat mendengar bunda nya mengatakan dia harus menemui Ayu. Calon istrinya yang ternyata juga orang Yogya.
"Ehmm ini mau kemana?"
Suara itu membuat Bayu kini menoleh ke arah Ayu. Wanita yang sejak pertama kali Bayu melihat tidak membuatnya tertarik. Bayu heran dengan Ayu yang tampaknya tidak terlalu memperhatikan dirinya sendiri. Gaun yang dikenakan wanita itu seperti kebesaran. Bahkan warna abu-abu makin membuat wajah itu makin muram.
Rambutnya juga tidak tertata dengan rapi. Dan wajahnya jauh dari cantik. Bayu kembali menghela nafasnya. Bundanya tidak salah kan mengatakan Ayu Cantik? Hatinya muram memikirkan itu.
"Ehm sebenarnya aku mau ngomong."
Bayu hanya melirik sekilas lagi saat Wanita di sampingnya mulai membuatnya bosan. Dia tidak mau beramah tamah dan berbasa basi. Kalau ini memang kewajiban maka dia harus melaksanakan segera. Tidak perlu ada acara yang tidak penting.
"Sebenarnya aku bukan wanita yang dijodohkan sama kamu."
Mendengar itu Bayu tiba-tiba menghentikan mobilnya. Untung saja jalanan lengang. Sehingga membuat mobil mereka tidak tertabrak dari belakang. Bayu langsung menyipitkan mata saat menoleh ke arah Ayu yang kini tampak gugup. Wajahnya makin terlihat tidak menarik.
"Sebenarnya kami ini kembar. Dan yang di jodohkan sama bapak itu bukan aku. Tapi Rahayu. Hanya saja dia ehmmm dia.."
"Apa?"
Bayu menatap tajam ke arah Ayu yang makin terlihat ketakutan.
"Ehm dia ndak mau nikah sama kamu. Dia udah punya pacar."
Bayu mengernyitkan keningnya. Harga dirinya terinjak mendengar itu. Belum ada Wanita yang menolaknya.
"Dia apa?"
Kembali Bayu menatap Ayu yang kini sudah tampak pucat pasi.
"Ehm Rahayu sudah punya kekasih. Jadi hari ini dia menyuruh aku datang untuk menemuimu. Kalau kamu lihat aku pasti kamu akan langsung menggagalkan perjodohan ini."
Bayu kini lebih mencondongkan diri ke arah Ayu. Dia tentu saja tidak salah mendengar Kan?
"Bagaimana dia tahu apa yang akan aku lakukan? Kenapa saudaramu itu sampai tahu apa yang akan terjadi?"
Bayu menatap marah ke arah Ayu. Dan wanita itu tampak mendekap tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya.
"Karena kamu bisa lihat meski aku dan Rahayu adalah saudara kembar. Tapi kami Langit dan Bumi. Dia cantik dan aku jelek. Jadi yah... bapak aku aja sudah pesimis aku bisa mendapatkan seorang suami. Jadi aku pikir kamu akan langsung menggagalkan pertunangan ini."
Bayu kini merasa kesal. Dia sudah dinjak-injak harga dirinya oleh wanita yang bernama Rahayu itu. Lalu sekarang lebih kesal lagi karena Rahayu sudah salah menebak isi hatinya. Dan sangat kesal karena wanita di depannya ini mau diperlakukan begitu oleh saudara sendirinya. Sungguh hari ini menjadi hari tersial untuknya.
"Jadi kamu pikir aku akan menolak Kamu?"
Ayu segera menganggukkan kepala. Tampak berharap dia akan bisa lari dari dalam mobil. Tapi Bayu langsung mengibaskan tangannya.
"Kita akan tetap menikah. Tidak ada yang bisa menghalangi."
"Tapi... Nanti bapak marah kalau tahu kamu ehmmm aku menyamar menjadi Rahayu. Bukan aku yang akan dijodohkan. Kamu ngerti gak sih?"
Ayu kini tampak gelisah. Dan Bayu mengutuk dirinya sendiri kalau sampai membuat seorang wanita bersedih. Meski Ayu memang tidak cantik dan diluar dari tipe wanita yang disukainya. Bagaimanapun ini menyangkut harga diri. Dia tetap akan menikah dengan Ayu.
