"Jadi kamu internsip dimana?"
Pertanyaan Ayah Sam membuat Bayu mengalihkan tatapannya dari Ayu yang tengah duduk di sebelahnya. Pagi ini mereka Akhirnya ke rumah keluarganya. Mengurus surat numpang nikah untuk Bayu. Karena pernikahan mereka akan di daftarkan di Yogya tempat Ayu berdomisili. Membuat Bayu harus mengurus surat-suratnya untuk di bawa ke Yogya.
"Yogya yah. Alhamdulilah."
Jawaban Bayu membuat sang ayah tersenyum.
"Jadi Agustus kamu udah mulai internsip kan? Berarti setelah mengurus surat di sini kalian balik lagi ke Yogya. Dan segera setelah di daftarkan kalian bisa menikah secara resmi. Ayu, bapak kamu sudah mengurus semuanya Kan?"Bayu ikut menatap Ayu yang kini tengah menganggukkan kepala dengan canggung ke arah ayahnya. Sejak tadi pagi bangun tidur Ayu malu-malu menatap dirinya. Memangnya dia salah apa? Tapi kalau di pikir-pikir Bayu memang sudah menggoda Ayu. Tapi itu benar-benar refleks. Bayu sedikit gemas dengan sikap malu-malu Ayu.
"Sudah ayah. Tapi saya belum.."
Ayu menoleh ke arah Bayu lalu sebelum menjawab Bunda Hindia datang dari dapur dengan membawa cangkir teh di atas nampan.
"Belum suntik TT pasti?"
Pertanyaan Bunda Hindia yang kini sedang meletakkan nampan di atas meja membuat Ayu langsung menganggukkan kepala. Dan Bayu baru teringat kalau suntik TT itu penting bagi calon istri. Bisa menghindarkan dari Tetanus. Apalagi bagi organ intim wanita dan juga penting di saat wanita hamil.
"Iya bunda. Kemarin sudah terburu-buru berangkat ke sini."
Ucapan Ayu itu membuat sang bunda langsung menatapnya.
"Bay kamu belum nana nina Kan?"
Pertanyaan sang bunda tentu saja membuat Bayu mengerutkan kening. Tapi ayah Sam malah tertawa mendengarnya.
"Bunda kenapa nana sama nina di bawa-bawa?"
Dan mendengar itu bundanya langsu ng terkekeh.
"Ish ayah daripada aku bilang frontal hayoh? Beneran kan kamu masih perawan Ayu?"
Bayu mengusap wajahnya karena pertanyaan sang bunda yang langsun to the point itu. Sungguh bundanya kadang tidak bisa berbasa-basi. Dia menoleh ke arah Ayu yang kini merona pipinya. Ayu terlihat manis kalau tersipu begitu.
"Bun... Jangan buat Ayu malu. Iya Bay gak akan malam pertama dulu kalau belum nikah secara resmi. Lagipula Bay kemarin lupa kalau Ayu belum suntik TT. Di rumah sakit Ayah bisa Kan?"
Dia langsung menatap ayahnya dan sang ayah menganggukkan kepala.
"Eh Ayu yang kuat ya? Dulu bunda habis suntik TT tangan 3 hari gak bisa bergerak. Tapi sama ayah ditiupin terus."
Ucapan manja sang bunda membuat Bayu tersenyum tipis. Dia suka melihat interaksi kedua orang tuanya.
"Jangan nakutin Ayu bun, iya kalau ayah kan udah siap niupin. Lah kalau Bayu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STARDUST
ChickLitDia tidak cantik, juga tidak menarik. Bisa dikatakan dia biasa-biasa saja. Bahkan orang tidak akan menoleh ke arahnya. kalau saja dia tidak tersenyum. senyum yang menjadi satu kelebihannya. Orang menjulukinya debu bintang karena dia hanya bersinar...