Bab 17 hari H

23.8K 3.6K 116
                                    

Ayu merasa lebih baik. Setelah pelukan Bayu dan pria itu mengetahui rahasianya. Sikap Bayu lebih ada kelembutan kepadanya. Dan juga tiap hari Bayu memberikan saran apa saja yang harus dimasak untuk penderita kelenjar tiroid seperti dirinya. Ayu sedikit lebih percaya diri.

Apalagi kehadiran Kak Cean, bunda Hindia dan juga Nessa memberinya semangat baru. Ada saja kejutan-kejutan tiap harinya. Apalagi Nessa yang sangat cantik itu memberinya banyak baju yang bagus-bagus. Mengajaknya pergi ke salon. Alasannya untuk perawatan diri sebelum benar-benar menjadi pengantin. Itu sungguh berlebihan. Tapi Bayu menatapnya dengan tatapan memuja setelah itu.

"Cantik kan."

Ucapan itu menyadarkan Ayu dari lamunannya. Nessa yang sedari tadi menemaninya saat di rias kini tersenyum lebar.

"Ndak ah. Cantik Nessa."

Dan kini Nessa langsung merangkul bahunya mendengar ucapan itu.
"Kamu itu cantik. Percaya deh. Nanti si Bay pasti klepek-klepek."

Ucapan itu membuat pipi Ayu memerah.

"Gak cantik. Tetep itik buruk rupa."

Dan itu ucapan Rahayu yang baru melangkah masuk ke dalam kamarnya. Ayu hanya menghela nafas melihat kecantikan kembarannya itu. Tapi Nessa sudah menggandeng tangannya.

"Abaikan kalau nenek lampir ngomong."

Ayu sungguh terkejut mendengar ucapan Nessa yang sudah menggandengnya dan melangkah ke arah pintu. Menyingkirkan Rahayu yang juga terkejut.

"Eh kamu ini siapa? Dasar pirang jelek."

Tentu saja ucapan Rahayu itu membuat Nessa menghentikan langkahnya dan kini menoleh ke arah Rahayu tapi Ayu mencegahnya.

"Nessa udah abaikan saja."

Nessa kembali menatap Ayu. Lalu mengatakan dengan sangat keras.

"Untung yang datang saat itu kamu jadi Bayu terbebas dari mak mampir itu. Udah yuk."

Ayu hanya menatap Rahayu yang sangat kesal. Tapi dia mengabaikannya. Untuk saat ini dia ingin menikmati hal ini.

***
"Sah."

Sekali lagi Ayu mendengar itu. Dia duduk di samping Bayu saat akad nikah. Dan kini mereka sedang menandatangani buku nikah. Lalu berpose untuk foto. Dan Akhirnya mereka menuju singgasana mereka sehari. Dekorasinya sangat mewah Ayu sendiri sangat terkagum-kagum. Walau di laksanakan di halaman rumah mereka. Tapi dia seperti ada di sebuah hotel mewah. Bayu memang orang kaya.

"Bayuu..Dokter Bayu...keren. selamat ya bro."

Ayu menatap segerombolan teman-teman satu kampus Bayu. Lalu Bayu menyalami mereka satu-satu. Senyum cerah terlihat di wajah Bayu. Sampai seorang wanita cantik menatap Bayu dengan sangat lama. Dan tidak mau melepaskan jabatan tangan mereka.

"Tolong lepaskan."

"Aku belum percaya kalau kamu menikah."

Ayu hanya menatap wanita itu yang tiba-tiba meneteskan air mata. Tapi Bayu sudah melepaskannya dengan paksa. Dan tangan Bayu langsung merangkul bahunya.

"Ini istriku."

Wanita itu hanya menatapnya sesaat lalu segera turun dan menghilang dari hadapan mereka. Bayu menoleh ke arahnya.

"Hanya mantan."

Penjelasan Bayu itu malah membuat Ayu tahu kalau itu tadi salah satu mantan kekasih Bayu.

"Dia cantik."

Ayu berbisik di telinga Bayu saat menyalami beberapa tamu lagi. Tapi pria itu hanya menoleh ke arahnya sebentar dan tidak menjawab. Membuat Ayu akhirnya melupakan topik itu. Meski sedikit mengganggu.

*****

"Minum obatmu, putri tidur."

Suara Bayu ada di sebelahnya. Dan Ayu langsung membuka mata. Dia kelelahan hingga setelah resepsi berakhir. Dia menyelinap ke dalam kamarnya. Meninggalkan Bayu dengan tamu-tamu seorang diri.

"Ehmm maaf. Aku lelah."

Bayu sudah berganti pakaian. Dan Ayu merasa malu. Dia masih memakai kebaya lengkap. Karena sangat lelah.

"Aku tahu. Minum."

Bayu mengulurkan obat dan air putih kepadanya. Ayu menurut dan meminumnya.

"Aku bantu membuka kebaya."

Tentu saja mata Ayu melebar saat mendengar itu. Bayu dengan santainya mengatakan itu setelah meletakan gelas ke atas nakas.

"Ndak."

Bayu kembali menatapnya. Lalu menunduk kebaya warna biru laut yang melekat di tubuhnya.

"Mau tidur pake itu? Aku yakin kamu tidak bisa membuka. Nessa udah tidur bunda juga kak Cean aku yakin lagi bermesraan sama suaminya."

Ayu mengernyitkan kening. Tapi kemudian kembali menggelengkan kepala.

"Ndak usah mas."

Tapi Bayu sudah lebih mendekat. Kini mengulurkan tangan dan membuka kancing-kancing yang ada di belakang punggungnya.

"Mas."

"Ehmm."

"Ai...malu."

Dia menatap Bayu yang kini tersenyum tipis. Lalu melanjutkan melepas semua kancing di belakangnya. Kebaya itu memang dibuka dari belakang. Tentu saja membuat Ayu makin gugup.

"Tadi siapa?"

Bayu menghentikan aktivitasnya. Lalu menatap Ayu dari balik punggungnya.

"Yang mana?"

"Yang cantik."

Bayu kini malah berpindah duduk di sebelahnya. Dia sudah naik sepenuhnya ke atas kasur.

"Kamu cantik."

Kembali pipi Ayu merona. Tapi kemudian dia menggelengkan kepala.

"Tadi yang gak mau melepas tangan Mas Bay."

Lalu Ayu melihat Bayu menatapnya. Ada tatapan lembut di matanya. Membuat Ayu terdiam.

Lalu Bayu menangkup wajahnya. Dan bibir hangat itu terasa begitu manis.

"Aku akan membungkammu dengan ciuman."

Ucapan Bayu itu membuat Ayu kembali terkejut dengan sikap blak-blakan Bayu.

"Owh.."

Hanya itu yang dikatakan Ayu. Saat Bayu kembali menciumnya. Dia sudah sangat pasrah. Malam ini Bayu akan memilikinya.

Bersambung


READY PDFNYA DI KARYAKARSA ATAU BISA WA KE 081255212887 ADA PROMO PDF

STARDUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang