Ayu masih terlalu bingung. Terlalu takut dengan apa yang akan terjadi. Ini sungguh di luar bayangannya. Dia tidak menyangka akan ikut bersama pria yang sejak tadi mengatakan akan langsung menikahinya.
"Bapaknya Ayu ingin kamu menikah dengan Rahayu bukan dengan Ayu."
Ucapan Dokter Sam, ayah dari Bayu membuat Ayu makin menunduk. Mereka sudah ada di dalam rumah entah milik Bayu atau hanya rumah kontrakan. Tapi sepengetahuan Ayu keluarganya Bayu keluarga yang kaya.
Setelah pelukan Itu, janji itu dan ucapan Bayu yang mengatakan dia akan tetap menikah dengannya membuat Ayu tidak bisa mengatakan apapun lagi. Dia menurut saat Bayu mengajaknya ke rumah. Dan di sinilah akhirnya mereka berkumpul.
Tante Hindia sejak tadi sudah mencoba untuk membuatnya nyaman. Ayu merasa terharu, sejak ibunya meninggal 5 tahun yang lalu. Otomatis dia kehilangan sosok ibu kandung. Dan makin membuat posisinya terpojok. Dulu, dia memang kesayangan sang ibu dan Rahayu kesayangan bapaknya. Setelah ibunya meninggal otomatis kasih sayang ayahnya tetap berada di pihak Rahayu. Yang makin membuatnya kesepian.
"Bukankah dia sendiri yang menawarkan anaknya. Sekarang aku mau menikah dengan Ayu kenapa dia melarang?"
"Bay yang sopan ah. Iya bunda tahu kamu kesal. Bunda juga kesal. Kok ada bapak kayak gitu."
Ayu melihat Tante Hindia memberikan kain kompres kepadanya. Dan Ayu menerima kain itu lalu menempelkan ke pipinya yang lebam.
"Ayah tadi udah bilang. Kalau kamu gak boleh menikah sama Ayu lebih baik gak ada pertunangan ini."
Ayu menatap Bayu yang duduk di seberangnya. Pria itu tampak berang. Entah apa yang menyebabkan seperti itu. Dia belum bisa menerka reaksi Bayu. Pria itu selalu mengejutkan.
"Ehm maaf Om, Tante. Lebih baik saya pulang saja. Saya ndak mau ada permusuhan. Biar saya bicara sama bapak dan Rahayu."
"Enggak boleh!"
Ucapan keras itu membuat Ayu sedikit berjenggit. Dia melihat Bayu langsung menatapnya dengan galak lagi.
"Kamu mau dipukuli lagi?"
Ayu langsung menggelengkan kepala. Lalu tangan Tante Hindia melingkar di bahunya.
"Lebih baik ikut tante ke dalam. Kamu perlu mandi dan ganti baju. Nanti kita pikirkan lagi."
Ayu menatap Tante Hindia dengan ragu. Lalu ke arah Bayu yang langsung menganggukkan kepalanya. Entah kenapa persetujuan Bayu membuat Ayu mengangguk juga. Dia langsung mengikuti Tante Hindia masuk ke dalam kamar.
****
Setelah menerima kebaikan tante Hindia, yang meminjamkan baju kepadanya dan membersihkan diri. Ayu kini keluar dari kamar. Saat itulah dia terkejut mendapati Bayu sudah berdiri di depannya.
"Aku ingin bicara."
Sikap Bayu yang mulai mengintimidasi membuat Ayu kini menatapnya.
"Tante mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STARDUST
ChickLitDia tidak cantik, juga tidak menarik. Bisa dikatakan dia biasa-biasa saja. Bahkan orang tidak akan menoleh ke arahnya. kalau saja dia tidak tersenyum. senyum yang menjadi satu kelebihannya. Orang menjulukinya debu bintang karena dia hanya bersinar...