Bab 16 Terdorong..

22.5K 3.8K 129
                                    

Bayu mulai menghitung hari. Kesibukan pernikahan mereka sedang berjalan. Ayah dan bundanya sudah sibuk untuk saat ini. Dan Bayu sedikit gugup. Ayu sepertinya lebih menutup diri saat ini. Entah karena mendapatkan racun dari saudara kembarnya atau apapun itu. Bayu tidak bisa melihat senyum Ayu lagi. Wanita itu terlalu merasa rendah diri. Padahal dia malah sebaliknya mulai merasa nyaman dengan Ayu.

"Bayyyyyy eh sorry Dokter Bayuu how are you?"

Suara itu membuat Bayu melepas kacamata bacanya dan menurunkan buku yang sedang di bacanya. Dia duduk di teras depan sore ini. Ayah dan bundanya berpamitan akan jalan-jalan ke malioboro. Dan Ayu mengatakan dia sedang memasak di dapur. Tapi Bayu memang ketagihan dengan masakan Ayu.

"Nessa?"

Wanita cantik yang tadi memanggilnya itu kini langsung berlari ke arahnya dan langsung memeluknya begitu saja. Nessa sejak dulu selalu begitu. Tapi dia Nessa ini salah satu wanita yang bisa akrab dengannya. Sejak pertama kali bertemu juga Nessa sudah seperti adiknya sendiri.

"Wooo.."

Bayu menatap Nessa yang masih memeluknya yang sedikit membungkuk itu.

"Kapan pulang dari Singapura?"

Nessa langsung tersenyum dengan centil. Wanita cantik itu langsung tersenyum lebar dan melepaskan pelukannya.

"Mas Bay..owh.." Tentu saja panggilan itu membuat Bayu menoleh dan mendapati Ayu sedang membawa cangkir kopi di tangannya.

"Halo.. kamu pasti Ayu ya?"
Bayu yang belum sempat menjawab sudah di sela oleh Nessa yang kini sudah menegakkan tubuhnya lagi dan mendekati Ayu.

"Salam kenal. Aku Vanessa. Adiknya Kak Arkana. Tepatnya adik iparnya Kak Cean kakak Bayu. Dan Ehmm mantan pacar Bayu."

Mendengar itu mata Ayu membulat.

"Vanessa."

Bayu sudah beranjak dari duduknya dan kini melangkah mendekati Ayu dan Vanessa yang menyeringai lebar.

"1-0. Aku kerjain. Ups sory ya Ayu. Bercanda. Dia ini guruku dalam soal kedokteran."

Vanessa kini memeluk Ayu dengan senyum tulus. Dan adiknya Kak Arkana itu memang adorable.

*****
Meja makan rumahnya seketika rame. Ada Vanessa, Ayah, Bunda, Mbak Dewi dan Kak Arkana. Mereka berkumpul di rumah ini sampai hari pernikahan Bayu.

Tapi Bayu tidak nyaman melihat sikap diam Ayu selama acara makan. Istrinya itu sedikit tersenyum tapi lebih banyak menunduk. Dan Bayu tahu ada yang salah.

Saat akhirnya dia masuk ke dalam kamar, Ayu sedang melipat baju-baju yang habis di jemur. Membuat Bayu kini melangkah mendekati Ayu yang duduk di tepi kasur.

"Hei.. besok kita laundry saja bajunya. Kamu jangan terlalu capek."

Ucapannya itu membuat Ayu hanya meliriknya sekilas lalu meneruskan aktivitasnya.

"Ai.."

Akhirnya Ayu menatapnya. Kali ini dengan tatapan yang muram.

"Mas Bay. Bisakah kita gagalkan pernikahan ini."

Deg
Jantung Bayu berdegup kencang saat mendengar ucapan Ayu.

"Kamu kenapa?"

Ayu menyingkirkan tangan Bayu yang terulur ke arahnya. Dan itu membuat Bayu akhirnya menarik tangannya kembali.

"Ok. Ada apa?"

Ayu kini beringsut untuk sepenuhnya menatap Bayu. Wanita itu tampak pucat.

"Mas Bay tampan. Pintar. Kaya dan cerdas. Besok akan menjadi dokter yang sangat potensial. Tidak seharusnya Ai memutus semua itu. Masih banyak Wanita di luar sana yang lebih dari Ai. Yang bisa mengimbangi Mas Bay. Tapi bukan Ai.."

STARDUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang