Akhirnya sampai Yogya lagi. Bayu meregangkan ototnya. Mereka baru saja sampai dini hari tadi. Dia dan ayahnya bergantian mengendarai mobil. Lelah sebenarnya tapi Bayu senang. Karena selama perjalanan Ayu selalu berperan sebagai istri yang sangat baik.
Bundanya saja sampai menyenggol lengannya berkali-kali pas Ayu memijit tangannya saat rehat. Sungguh, hal itu membuat hati Bayu menghangat. Ayu memang sangat cantik hatinya.
Pagi ini dia sudah mandi dan rapi. Hari ini dia sibuk di kampus ada yang harus di selesaikannya. Sementara ayahnya mengantarkan surat-surat untuk menikah ke rumahnya keluarga Ayu.
"Mas."
Bayu menoleh ke arah belakangnya saat dia membuka pintu mobil. Dia terkejut saat Ayu sudah melangkah ke arahnya. Tadi dia memang tidak berpamitan kepada Ayu karena istrinya itu masih tertidur pulas dan terlalu lelah.
"Ayu buatkan bekal. Kan belum sarapan. Apalagi Mas Bay masih lelah dan tidak tidur. Semoga bisa buat menambah energi."
Bayu menatap kotak warna biru yang di pegang Ayu. Dia menerimanya.
"Makasih."
Ayu menganggukkan kepala. Dan Bayu berbalik untuk masuk ke dalam mobil. Tapi kemudian dia menoleh lagi ke arah Ayu.
"Aku pulang sore."
Ayu tersenyum dan menganggukkan kepala. Sebenarnya berat meninggalkan Ayu. Entah kenapa. Atau mungkin karena selama 3 hari ini mereka terus bersama.
Bayu akhirnya masuk ke dalam mobil. Sempat dia melirik ke arah Ayu dan wanita itu masih di sana. Menunggunya. Sungguh hati Bayu bergetar.
*****
"Dokter Samudera."
Panggilan itu membuat Bayu menghentikan langkahnya. Dia baru saja keluar dari ruangan dosen saat panggilan itu terdengar.
Dan Bayu menghela nafasnya saat mengetahui siapa yang memanggil dengan nama Samudera itu. Di sampingnya ada Silvy. Salah satu teman seangkatannya. Atau bisa dikatakan mantan pacarnya yang terakhir. Sudah 6 bulan mereka putus dan sejak itu mereka tidak pernah bertemu.
Silvy adalah wanita yang cantik, pintar dan sesuai kriterianya. Mereka sebenarnya cocok satu sama lain. Hanya saja Bayu merasakan ada sesuatu yang salah saat mereka menjalin hubungan. Silvy pacarnya terlama yaitu 6 bulan menjalani masa pacaran. Tapi Bayu memilih untuk mengakhiri hubungan mereka. Dia tidak nyaman. Itu saja.
"Hai."
"Kamu internsip dimana?"
Bayu menatap Silvy yang siang ini memakai baju warna biru laut. Baju yang di belikan olehnya. Rambutnya berkilau indah. Dan wajah wanita di sampingnya itu makin terlihat cantik.
"Di sini saja."
"Wah sama dong. Kita bisa satu rumah sakit nih."
Bayu mengernyitkan keningnya. Dia tidak suka ini. Harusnya dia tidak akan bertemu lagi dengan Silvy. Karena saat terakhir bertemu Silvy tidak ingin di putus olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARDUST
ChickLitDia tidak cantik, juga tidak menarik. Bisa dikatakan dia biasa-biasa saja. Bahkan orang tidak akan menoleh ke arahnya. kalau saja dia tidak tersenyum. senyum yang menjadi satu kelebihannya. Orang menjulukinya debu bintang karena dia hanya bersinar...