Menatap indahnya pagi
Yang tak seindah suasana hati
Matahari masih bisa kumiliki cahanya
Sedangkan kau, tidak
Kebohongan itu buruk adanya
Tapi ternyata, malah itu yang terjadi
Meski kejujuran masih bisa kulakukan
Tapi kebohongan, aku juga terlalu lihai melakukannya
"Aku masih seperti yang dulu"
Perkataan manis yang pantas dibenarkan
Kau memang masih sama seperti dulu
Yang selalu suka datang dan pergi
Datang dan pergi
Apa hanya itu keahlianmu?
Apa sebegitu gampangan kah hati lelaki?
Pergi dengan rasa acuh
Kembali dengan rasa rindu
Hei, lelaki! Kau pikir tulang rusukmu jalan sendiri?
Terlepas dari semua lagu akustik yang kau nyanyikan,
Aku sungguh tak bahagia
Terlepas dari malam yang kita jaga demi mendengar suara masing-masing,
Aku sungguh tak mau mengingatnya lagi
Terlepas dari pagi yang kita lewati di seberang jalan,
Aku sungguh sangat menyesal melakukannya
Terlepas dari semua itu,
Aku bohong
Ya, aku sudah menyebutkan di awal, kan?
Aku sangat lihai berbohong
Tak bahagia?
Justru kau masih menjadi alasan terbaik aku bahagia
Aku tak mengingatnya?
Sungguh kebohongan besar
Aku menyesal? Tidak sama sekali
Mendengar nafasmu saja hatiku sudah berjingkrak
Apalagi lagu akustik sialan itu
Aku sungguh sangat menikmati tiap getaran dawainya
"Aku masih sama seperti yang dulu,
Namun aku lega sudah berhasil melupakanmu"
Mendengar pengakuanmu itu,
Bisakah kau katakan bahwa itu bohong?
-i