K A C A U

60 1 0
                                    

Hati terkoyak puas, karena kecewa yang ganas. Ia hancur dan melebur, hingga kenangan saling mengubur.

Mata turut mengembun deras. Layaknya laut yang terperas. Sedang isi kepala tengah mengacau. Bising meracau, ramai penuh kicau.

Denganmu, mata enggan menatap. Sebab hati telah menutup. Namun doa, tak lelahku menitip. Sebab cinta, tak bosannya menetap.

281217

SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang