Baekhyun mengeringkan rambutnya dengan tergesa-gesa. Ia sudah telat 15 menit, dari waktu yang ditetapkan oleh Manajer Nam. Kini, pria paruh baya itu sudah berteriak di bandara. Gara-gara Baekhyun, pesawat yang akan mereka tumpangi harus menunda keberangkatan.
Jika berita ini sampai menyebar, Baekhyun yakin dia akan mendapati kritik dari netizen. Untuk itu, sebelum berangkat, Baekhyun menulis permintaan maaf pada pihak maskapai, pilot dan pihak penumpang yang lain. Mereka memberikan waktu 1 jam untuk Baekyun, tapi tetap saja Baekhyun harus bergerak cepat. Ia tidak ingin semua orang menunggunya terlalu lama.
"Pakai boxer-mu, Baek! Nanti kejepit!" seru Fara jengah.
Baekhyun mengacak walk in closet saking terburu-burunya. Dia masih belum tahu baju apa yang harus dia pakai, karena fashion airport sangat penting. Meski kepepet, Baekhyun harus tetap tampil fashionable.
"Sini, aku bantu." Fara mendekat, lalu membantu Baekhyun memasangkan boxer, sekaligus celana jeans yang ia rasa cocok jika dipadukan dengan hoodie yang Baekhyun kenakkan.
"Mau aku siapkan topi?"
Baekhyun mengangguk. Fara merasa seperti dia sedang mengurus anak kecil.
"Sudah, kau berangkat sana!" ujar Fara setelah memakaikan suaminya topi.
Baekhyun melirik jam, "Aku sudah sangat telat!" Kemudian dia mendekatkan dirinya untuk mencium pipi Fara. Baekhyun sengaja tidak mencium area bibir, karena area itu sangat mengundang untuk diberikan lebih dari sekedar kecupan.
Percintaan mereka tadi saja dua kali, karena Baekhyun tiba-tiba ingin lagi di menit-menit terakhir.
"Aku akan segera kembali. Kau jaga rumah, jangan keluyuran," ujar Baekhyun. 'Terutama jangan ke tempat itu lagi'
"Iya, Baek! Kau pergi saja. Jangan telat makan, dan jaga kesehatan." Fara menepuk punggung Baekhyun.
Pria itu mengangguk, lalu melesat pergi ke lantai bawah.
Di kamar, Fara tersenyum kecil, ia mengelus perutnya yang masih rata. Rasanya sangat menyenangkan saat Baekhyun mengeluarkan cairannya di dalam diri Fara, tanpa memintanya meminum pil kontrasepsi.
Rasanya penuh sekaligus lega. Bahkan sampai sekarang, Fara masih merasakan cairan Baekhyun ada dalam dirinya.
"Semoga ini yang terbaik," gumam Fara. Ia berjanji akan menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak. Fara tidak pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang ibu, jadi dia ingin menuangkan segenap perasaan sayangnya lewat anaknya kelak.
"Aku tidak sabar menantikan kehadiranmu," gumam Fara. "Apa jangan-jangan kau sudah tumbuh? Ah.... Jangan mulai, Ra. Kau tolol!"
Fara menepis pikiran konyolnya. Buru-buru ia mengambil handuk di walk in closet, karena ia belum membersihkan diri. Tapi, ketika Fara hendak berjalan ke kamar mandi, ia melihat handphone Baekhyun tergeletak di meja. Fara mengumpat pelan. Lagi-lagi pria itu meninggalkan poselnya.
Dengan penampilan acak-acakan, Fara berlari ke luar kamar. Siapa tahu Baekhyun masih berada di basement. Fara tidak ingin Baekhyun mendapatkan masalah karena meninggalkan handphone-nya.
Beberapa kali Fara tersandung, ia bahkan mengabaikan ibu jarinya yang terbentur di lift. Fokusnya hanya pada Baekhyun, dan ponsel di tangannya yang berdering beberapa kali.
"Permisi, apa Baekhyun sudah berangkat?" tanya Fara pada security yang berjaga di lobby.
"Sepertinya belum, Nona."
Fara mengangguk, ia mempercepat langkahnya menyusuri mobil-mobil yang terparkir di basement. Tapi kemudian, ketika langkah kaki Fara menuju ke sebuah sudut basement yang tampak sepi, Fara melihat siluet dua orang yang terlihat tidak asing.
Orang itu Jonathan dan Baekhyun.
Fara tercengang, ia mengetatkan genggamannya pada ponsel Baekhyun yang mati karena kehabisan daya. Untuk apa Jonathan kesini?
"Kau mencintaiku kan, Baek? Iya, kau mencintaiku, maka dari itu kau menikahi Fara."
"Kau kecewa, karena aku menghamili Jo. Makanya kau menikahi Fara. Asal kau tahu Baekhyun.... Yang sebenarnya menghamili Jo adalah Taehyung. Aku hanya membuat sedikit drama agar mereka tidak bahagia. Tapi kau malah terlanjur sakit hati, dan gegabah mengambil keputusan untuk menikahi Fara. Asal kau tahu, Baek.... Aku tidak pernah berhianat."
"Kau brengsek!" Baekhyun menepis tangan Jonathan yang membelai wajahnya.
"Tapi kau mencintai pria brengsek ini," gumam Jonathan.
Baekhyun hanya diam, membuat Jonathan terkikik, "Kau bilang aku adalah pusat duniamu. Kau akan melakukan apapun yang aku inginkan. Benar'kan Baekhyun? Kalau aku memintamu untuk mengahabisi Fara, apa kau akan bersedia? Sudahi saja ektingmu, aku muak melihat wajah Fara. Wanita itu terlalu besar kepala, karena kau menikahinya."
Fara yang mendengarnya terpaku. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Bunuh dia untukku," pinta Jonathan.
Baekhyun terpaku, beberapa detik kemudian dia menyingkirkan lengan Jonathan yang seolah mendekap tubuhnya. "Jo-ku tidak seperti ini. Dia tidak membunuh."
"Jo kecilmu memang tidak membunuh, Baek.... Yang pernah membunuh itu kau sendiri."
Baekhyun menggeleng, tangannya mengepal erat. Ia mendorong tubuh Jonathan, tapi pria itu dengan bringas menarik tubuh Baekhyun ke dalam kukungannya.
Tanpa aba-aba, Jonathan menempelkan bibir mereka berdua. Fara yang melihat hal itu langsung memalingkan wajahnya. Dalam samar, Fara melihat Jonathan menyeringai. Ujung matanya menatap Fara yang diam terpaku.
Pria itu mengejeknya.
"Katakan siapa yang kau cintai, Byun Baekhyun?"
Air mata Fara menetes, ia berharap Baekhyun menyebut namanya. Tapi semua itu tidak mungkin, karena dalam samar, Fara mendengar Baekhyun bergumam lirih.
"Kau Jo."
Fara mundur beberapa langkah.Kepalanya pening saat sadar bahwa ia terjebak dalam lingkaran setan yang dua bersaudara itu buat.
Ketika Jonathan mencium Baekhyun sekali lagi, Fara melangkahkan kakinya dari sana. Kenyataan ini adalah mimpi buruk untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Top Hallyu and Me (END)
Фанфик[Me Series 4] Proses Penerbitan (Part masih lengkap) Jika ada sebuah survey yang menilik tentang kehidupan siapa yang paling sempurna, maka Byun Baekhyun lah orangnya. Dia memiliki segalanya. Uang, kepopuleran, keluarga, sahabat, cinta, dan bahkan...