"DIMANA PEREMPUAN ITU? AKU AKAN MENGHUKUMNYA! BARANI-BERANINYA DIA MENINGGALKAN BAEKHYUN!" Aera berjalan di sepanjang koridor rumah sakit sambil mengoceh yang tidak-tidak.
"Pokoknya Fara akan aku cincang-cincang. Kurang apa lagi anakku? Dia tampan, kaya-raya, pokoknya anakku itu sempurna. Perempuan itu kira, kalau dia lari dari anakku, dia bisa mendapatkan pria sekaya dan sekeren Baekhyun? Awas saja Fara meninggalkan Baekhyun lagi, habis dia di tanganku!"
Lay meringis, "Aunty... Fara mempunyai alasan tersendiri. Dia tidak bermaksud untuk---"
"Diam, Lay. Kau jangan membela dia terus. Perempuan itu harus diberi pelajaran, kalau tidak, dia akan semakin melunjak!" geramnya.
Lay menatap Chanyeol dan Sehun meminta pria itu menghentikan Aera, tapi yang mereka lakukan hanya pura-pura sibuk. Siapa juga yang berani melawan banteng betina?
Lay berdecak, dengan terbirit-birit ia menyusul Byun Aera yang sudah jauh di depan. Sejak tahu Fara di rumah sakit, Byun Aera langsung menelpon Chanyeol dan Sehun, meminta dua orang itu menemaninya ke rumah sakit, karena Dae Min ada rapat penting.
"Aunty! Kita bisa membicarakan hal ini baik-baik. Aku tidak bermaksud untuk---"
"Ssssttt.... Diam."
Kening Lay mengkerut saat Byun Aera menghentikan langkahnya di ruang inap Baekhyun. Tatapan galak wanita paruh baya itu langsung teduh, berganti dengan senyum hangat seorang ibu yang lega anaknya baik-baik saja.
Sejenak kemudian Lay tahu apa yang terjadi di sana. Baekhyun masih tidur dalam dekapan Fara. Mereka berdua terlihat saling melengkapi satu sama lain. Sesekali Baekhyun menggeliat dalam pelukan Fara, lalu Fara menenangkannya dengan cara mengusap-usap bahu Baekhyun.
Mau tidak mau Lay tersenyum, "Bagaimana, Aunty? Masih mau mencingcang Fara?"
Dengan hati-hati Aera menutup pintu kamar inap. Wajahnya yang menghangat kembali galak, "Ck! Kau ini. Kita makan saja, biarkan mereka berdua. Aku tahu kalian belum sarapan. Ayo, aku traktir!" Wajah Byun Aera kembali berseri.
"Eh, tapi aku sudah sarapan, Aunty. Biar aku tunggu di dalam saja," ujar Jayline sopan.
"Sarapan lagi! Kau ini terlalu kurus, jangan pelit dengan makanan. Dan kau Sehun... Beri makan istrimu! Jangan hanya mengajaknya membuat anak!" omel Byun Aera, kemudian berlalu dari sana.
"Ayo, Lay, kita makan." Byun Aera menjinjit, berbisik ke arah Lay, "Pemilik restoran di bawah orang kaya, anaknya cantik seperti bidadari. Nanti aku kenalkan."
Lay menghela napasnya, berusaha sabar. Begitu juga dengan Sehun yang langsung memeluk Jayline saat melihat wajah wanitanya kembali murung.
"Aku kurus, Sehun?"
"Tidak, Jay. Jangan dengarkan Aunty, dia hanya bercanda."
***
Sinar mentari merambat ke tubuh dua orang manusia yang tidur dengan pulasnya, mengabaikan dokter dan perawat yang datang untuk melakukan pemeriksaan dan mengganti infus.
Perawat Sana yang melihat pasangan itu hanya bisa menggigit jari. Ia meletakkan nampan yang berisi sarapan pasien, lalu berujar kesal ke arah dokter Lee Kwangsoo. "Pokoknya saya ingin menikah, dok!"
Dokter Lee tersenyum, "Apa ini kode, sus?"
"Tidak dengan dokter!" decaknya, "Saya iri melihat pasangan ini. Dokter tahu kan mereka sering dihujat hingga disumpahi bercerai, tapi melihat kekompakan mereka, saya jadi tidak tega!"
Perawat Sana menghela napas, menatap wajah Baekhyun yang terlihat lebih hidup dibandingkan sehari setelah dia dipindahkan ke ZYX Hospital. "Dokter tahu tidak, kemarin saja menangis melihat keadaan Baekhyun. Saya ini Shiner, dok!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Top Hallyu and Me (END)
Hayran Kurgu[Me Series 4] Proses Penerbitan (Part masih lengkap) Jika ada sebuah survey yang menilik tentang kehidupan siapa yang paling sempurna, maka Byun Baekhyun lah orangnya. Dia memiliki segalanya. Uang, kepopuleran, keluarga, sahabat, cinta, dan bahkan...