Berkali-kali Baekhyun menghubungi Fara, tapi gadis itu tidak kunjung menjawab panggilannya. Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, hanya orang bodoh seperti Fara yang berkeliaran di cuaca dingin seperti sekarang.
Baekhyun yakin Fara tidak mengenakkan jaket yang tebal saat berkeliaran. Gadis itu terlalu bodoh. Jika dia marah seharusnya dia menyempatkan diri untuk memakai pakaian yang hangat, setidaknya dia tidak akan kedinginan di saat suasana hatinya sedang buruk.
Baekhyun yakin Fara pergi karena marah akan perkataannya. Mungkin ego gadis itu terluka saat Baekhyun jujur tentang perselingkuhannya dengan Jo. Tapi bukannya di kontrak mereka, Fara tidak berhak marah akan kondisinya? Itu resiko yang harus dia tanggung.
Gadis itu telah menerima uang sebesar 10 milyar won. Itu jumlah yang cukup besar untuk seukuran kontrak pernikahan. Baekhyun bisa membeli gedung agensi dengan uang itu. Sebenarnya Baekhyun bukanlah orang yang mudah mengeluarkan uangnya, dia termasuk tipe pria hemat dan perhitungan. Tanyakan saja pada Jackson, anak kecil itu berusaha mati-matian jika meminta uang padanya
Dan sekarang, dengan begitu mudahnya Baekhyun mengeluarkan uang untuk Fara, tapi apa yang ia dapat? Gadis itu tidak pernah mengerti dirinya. Pekerjaannya hanya membrontak dan membangkang. Sekarang, Baekhyun menyesali keputusannya membawa sampah itu masuk ke dalam hidupnya. Fara adalah tameng yang lemah.
"Hubungan ini tidak akan bertahan selama 5 tahun," gumam Baekhyun. Ia merutuki dirinya yang turun ke lobby hotel untuk mencari Fara. Seharusnya dia tidur di kamar, dan berhenti mengkhawatirkan gadis pembangkang yang tidak tahu diri itu.
Terserah dia lari atau melakukan apapun yang dianggapnya benar. Baekhyun mencoba untuk tidak peduli.
Setelah sampai di kamarnya, Baekhyun mengunci pintu, lalu menghempaskan tubuhnya di ranjang. Terserah Fara mau tidur dimana, Baekhyun tidak akan peduli lagi. Dia sudah cukup bersabar selama 6 bulan menghadapi tingkah Fara. Gadis itu harus diberi pelajaran agar tahu diri.
Setelah menyelimuti tubuhnya, Baekhyun memejamkan kedua matanya, terlelap lalu tidur dalam damai.
***
"Baekhyun!" Fara berteriak dari luar kamar. Wajahnya pucat saat tahu Baekhyun sudah mengunci pintunya dari dalam. Berulang kali Fara menggedor pintu, tapi pria itu tidak menyahut.
"Kau tidak membawa kartunya?" tanya Lay. Fara menggeleng. Kebetulan cardlock-nya tertinggal di dalam.
"Lantas kau mau tidur dimana?" Lay memeriksa jam yang ada di handphone-nya. Sudah jam dua pagi, sepertinya Baekhyun sudah tidur. "Mau aku pesankan kamar?"
Fara menggaruk tengkuknya, "Kau tidur sendiri?"
"Ya, begitulah.... Kenapa?"
"Mmm... Bagaimana kalau aku tidur di kamarmu saja?" pinta Fara. Dia percaya Lay pria baik-baik, wajahnya terlihat tenang, seperti wajah dewa. Jadi dia percaya Lay tidak akan macam-macam dengannya. Dan juga tubuh Fara sangatlah tidak mengundang nafsu kaum pembawa testosteron. Payudaranya sangat rata. Fara bahkan tidak tahu kenapa payudaranya tidak mau tumbuh? Rasanya pertumbuhan payudaranya terhenti sejak dia berusia 15 tahun.
Oke, lupakan soal payudara. Karena pada dasarnya rata itu menggemaskan.
"Maaf, tapi aku pria yang higenis. Maksudku... Kau terlihat rawan akan kuman. Lagipula, aku tidak nyaman tidur dengan orang lain." Lay berkilah dengan menawarkan kartu kreditnya, "Ayo, aku pesankan kamar."
Fara mengangguk sambil mengucapkan terima kasih. Setelah sampai di lobby, ternyata tidak ada kamar yang tersisa. Banyak fans dan staff yang menenuhi hotel, hingga tidak ada kamar yang bisa ditempati.
Fara mendesah pelan, "Hanya satu malam saja, Lay. Aku janji tidak akan mengganggumu. Aku bisa tidur di sofa, di lantai juga tidak apa-apa."
Lay menggeleng, "Tidak bisa."
"Lalu aku tidur dimana?" Fara mengerang. Tubuhnya benar-benar lelah.
Lay berpikir, lalu dia mempunyai ide untuk membawa Fara ke kamar Chanyeol. Pria itu hanya tidur dengan anaknya di kamar suite. "Kita ke kamar Chanyeol."
Fara menggeleng, "Apa tidak merepotkan? Kalau dia marah bagaimana?"
"Dia pria yang baik, kau tenang saja."
"Tapi---" Fara ingin berkata bahwa Chanyeol terlihat seperti fuckboy. Tapi karena Lay sudah berjalan menuju lift, Fara pun pasrah mengikutinya dari belakang.
Sampai di kamar 201, Lay mengetuk pintu kamar, hingga membuat Chanyeol mengerang lalu membuka pintunya dengan wajah bantal.
Fara tersentak. Wajah bantal fuckboy pria itu sangat seksi. Benarkah dia berusia 33 tahun?
Rambut Chanyeol acak-acakkan, dia hanya memakai singlet yang tidak bisa menyembunyikan pentilnya. Ya Tuhan... Wajah bangun tidur pria itu adalah anugrah.
"Kau apa-apaan? Ini sudah malam!"
"Jackson mana?" tanya Lay mengintrupsi.
"Dia masih tidur." Chanyeol menguap, "Sial, ini jam dua pagi, kalian sedang apa?"
"Bisa kau pinjami Fara kamar, Yeol. Baekhyun marah, dan mengunci kamar mereka."
Chanyeol menatap wajah Fara. Gadis itu terlihat menyedihkan. "Apa kau sudah mandi?"
Fara mengangguk. "Aku bisa tidur di sofa. Kamar di hotel ini sudah penuh."
Chanyeol menatap Lay, dan pria itu mengangguk setuju.
"Kau tahu kan Lay, kalau istriku sangat possessive? Biarpun Fara terlihat seperti wanita jadi-jadian, tapi dia tetaplah wanita." Chanyeol menoleh ke arah Fara, "Suruh dia tidur di kamar Sehun."
"Jangan dia!" Fara berseru panik.
"Kenapa?" Lay menoleh. Fara menggaruk tengkuknya, "Dia terlalu hot."
"Kau kira aku tidak hot?" Chanyeol tersinggung. "Oke, lupakan. Tunggu sebentar, aku akan menelpon Baekhyun."
"Dia tidak mengangkat telponnya," ujar Fara. Dia sudah mencoba menelpon Baekhyun sebanyak 3 kali. Pria itu benar-benar menyebalkan. Kini Fara yakin Baekhyun sengaja menguncinya dari dalam.
"Tenang saja, dia akan membukakan pintu untukmu. Tunggu sebentar."
Fara bersandar di dinding, tak beberapa lama kemudian, pintu di kamar sebelah terbuka. Dan Fara tersentak saat melihat sosok yang membuka pintu.
"FARA! MASUK!!!" Baekhyun berteriak dengan wajah garang.
Fara menganga. Apa yang sudah Chanyeol katakan? Ia menoleh ke arah Chanyeol yang tertawa terpingkal-pingkal.
"Astaga... Kau lihat, Lay. Baekhyun lebih possessive dari istriku. Dia menakutkan."
Baekhyun sendiri mendengus, "Masuk! Atau kau mau aku kunci lagi pintunya?"
Fara yang tidak mau menambah masalah dengan cepat berlari ke arah Baekhyun.
Lay sendiri mengkerutkan keningnya, kali ini dia tidak bisa membaca pola pikir Baekhyun. Untuk seorang suami yang tidak mencintai istrinya, reaksi Baekhyun terlalu berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Top Hallyu and Me (END)
Hayran Kurgu[Me Series 4] Proses Penerbitan (Part masih lengkap) Jika ada sebuah survey yang menilik tentang kehidupan siapa yang paling sempurna, maka Byun Baekhyun lah orangnya. Dia memiliki segalanya. Uang, kepopuleran, keluarga, sahabat, cinta, dan bahkan...