7: Kan sudah halal?

4.6K 176 34
                                    

"Aku tidak tahu takdir selanjutnya seperti apa, apakah ajal lebih dulu menjemputku atau kebahagiaan lebih dulu menyambutku. Namun yang ku takutkan disini adalah bukan kematianku melainkan kehilangan mu."
-Grissham Arfan Irawan-

Dari keterbukaan keduanya kini baik Arfan maupun Adiba mulai mengetahui sedikit demi sedikit dari sifat dan watak keduanya. Dan hal yang terpenting rahasia mereka. Disini yang paling terbuka hanya Adiba seorang, Arfan hanya membuka rahasianya mengenai hubungannya saja itupun tidak dijelaskan jika pria itu masih berhubungan.

Seandainya Adiba tahu mungkin Adiba akan sangat sakit hati, dia mendengar Arfan mempunyai kekasih sebelumnyapun itu sudah menyakitkan bagaimana dengan strategi Arfan dalam rangkanya yang mempertahankan Syandra dan Adiba tanpa melepaskan salah satu dari mereka. Entah bagaimana rupa hati Adiba jika mengetahui tujuan Arfan sebenarnya yang menerima perjodohan berujung menikah ini.

Arfan sedikit kesihan melihat wajah istrinya terus ceria padahal dia telah menorehkan luka dengan ceritanya tadi. Arfan menggenggam kedua tangan istrinya menatap lekat nan sendu pada Adiba yang mengamatinya penuh tanya.

"Kamu tidak keberatan kan menikah dengan pria bejad seperti ku?" ulang Arfan yang entah keseberapa kalinya. Adiba sendiri lelah ahrus mengangguk mengiyakan, harus balasan apa yang dia berikan agar suaminya tidak terus mengatakan pertanyaan yang sama.

"Mau bejad ataupun tidak Adib gak akan keberatan. Mas, setiap manusia pasti memiliki masa kelamnya, tidak ada manusia yang dilahirkan sempurna dan sesuci nabi. Pasti ada titik kurangnya baik itu kekurangan fisik ataupun aib. Kita di pertemukan untuk saling melengkapi bukan menyamai. Dunia sendiri tidak akan berdiri tegak jika tidak dilengkapi dengan pengisinya, dunia akan sepi jika tanpa penghuni. Semuanya sudah Allah atur, baik alam, bumi, langit dan kita, semuanya telah di pasang-pasangkan sesuai porsinya. Mungkin aku tidak setaat dan sehebat wanita muslim di luar sana, tapi in sya Allah aku akan menuntun mas Arfan untuk berhijrah di jalan-Nya," ungkap Adiba penuh keyakinan dan hati yang tulus tiada kepalsuan terutama sorot mata binar yang menyejukan hati Arfan.

Bisa dikatakan Arfan tengah mengagumi akan sosok sang istri. Istrinya tidak hanya cantik dari luar tetapi hati istrinya begitu bersih dan penyayang. Visual dan tampilannya begitu searus dengan hatinya. Arfan sangat mensyukuri atas takdirnya yang dipertemukan dengan Adiba meski dirinya pernah menentang terjang untuk membatalkan. Dan Arfan menyesal telah membuat konspirasi dalam pernikahannya.

"Daddy sudah memutuskan, kamu tetap daddy jodohkan dengannya. Biarpun kamu menolak daddy tidak akan mendengar penolakan mu. Daddy akan tetap pada pendirian daddy," lantang Arkam terkesan tajam yang mampu menulikan pendengaran siapapun.

Arfan berdecih dengan sudut bibir ditarik sebelah. Dia mengilatkan tatapannya kepada pemilik mata hazel didepannya ini.

"Daddy menjodohkan Arfan dengannya. Dan Arfan tidak akan melepaskan Syandra. Walaupun Arfan menikah dengan gadis pilihan daddy, Syandra tidak akan pernah Arfan lepas. Bahkan jika perempuan itu mengetahui siapa Syandra, Arfan gak bakalan lepasin dia. Kecuali Arfan yang mau," sarkas Arfan mampu menarik tinggi pitam Arkam menimbulkan urat-urat nadi sekitar lehernya mengerat kencang.

"Bagaimana? Sudah terbayang bukan bagaimana wajah wanita itu ketika melihat Arfan bermesraan bersama Syandra, bagaimana perasaan wanita itu setiap harinya mengetahui Arfan selalu bermain dibelakangnya. Itu sangat menyakitkan, dia akan terus merasakan luka dan luka. Daddy tahu, hal yang paling menyakitkan bukanlah luka fisik melainkan hati. Fisik bisa saja sembuh dalam beberapa saat tapi hati? Tidak ada yang tahu seberapa lama dan sampai kapan bisa utuh kembali. Arfan tidak yakin dia bisa mengatasinya."

Tangisan Seorang Istri (Versi Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang