Prolog

15.6K 1.6K 78
                                    

Di sebuah masa, ketika Manusia dan makhluk-makhluk lainnya belum menghembuskan napasnya, ketika bangsa Animalia masih menguasai Bumi, hiduplah seekor tiram raksasa.

Tiram itu dikenal sebagai Sang Raja Lautan. Ia memiliki dua anak. Manusia menyebutnya Mutiara.

Satu anaknya terlahir saat pagi datang dan satu laginya terlahir di malam yang kelam.

Si anak yang terlahir di pagi hari, dinamainya si Putih dan yang malam, si Hitam.

Ketika Putih terlahir, laut menjadi tenang dan ombaknya tak besar. Ikan-ikan bersirip panjang menari-nari. Ikan-ikan berwarna cerah berenang dengan riang gembira. Matahari menyinari lautan hingga bagian terdalamnya. Dunia begitu bahagia menerima Putih ke dunia.

Ketika hitam terlahir, kira-kira apa yang terjadi? Jika yang kalian pikirkan akan terjadi badai....bukan. Bukan itu yang terjadi. Melainkan keheningan menyelimuti lautan di kelamnya malam. Tidak ada ikan berwarna cerah, tidak ada ikan bersirip panjang. Yang menyambutnya hanyalah ular-ular laut, predator laut berdarah dingin, dan krustasea bercapit tajam bersama mereka yang menghuni kedalaman.

Namun, Tuhan itu adil.

Ia memberikan Putih segala kehangatan, segala rasa cinta dari semua makhluk, kekaguman, dan kebahagiaan dan Tuhan mengizinkan Putih untuk memperbanyak keturunannya dan mengisi seluruh lautan Bumi

Hitam tidak merasakan itu.

Namun Tuhan memberinya kuasa atas lautan dan daratan dimanapun ia berada. Semua makhluk tunduk padanya. Tuhan memang tidak memberinya keturunan, tapi Tuhan memberi ia hidup untuk selamanya.















Lama waktu berselang, Manusia dan Peradaban Air berlomba-lomba mencari Mutiara Hitam. Entah bagaimana, mutiara itu menghilang begitu saja dari peradaban.

Siapapun yang berhasil menemukan dan menjadikan mutiara itu miliknya, maka ia akan diberkahi kekuasaan atas Lautan dan Daratan serta diberkahi umurnya yang panjang.


-end-



first publication: Aug, 13th 2018

revised: Nov, 6th 2019

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang