Sepuluh

4.1K 875 103
                                    

"Hey kamu!! Segera panggilkan Jaehyun untuk keluar kamarnya dan menemuiku di paviliunnya!!!"

"B-baik Yang Mulia.."

Maid itu secepat kilat berlalu dari hadapan Taeyong ke kamar Jaehyun. Ketika ia sampai di depan kamarnya, ia mengetuk pintu itu dengan brutal. Maid itu sudah tidak peduli lagi dengan kelancangannya, ia khawatir pada keselamatan ratunya.

"Yang Mulia Ratu!! Yang Mulia Ratu!!"

"Sebentar.. Saya sedang bersiap-siap.."

Cklek...

"Masuklah, Jihyo.."

"A-anu.."

"Katakan apa maksudmu menggedor-gedor pintu kamarku.."

"Yang Mulia, anda dicari Yang Mulia Neptunus..."

"Sudah kuduga.."

"Kalau anda mau, saya bisa berbohong kalau anda sedang pergi, Yang Mulia.."

"Tidak perlu. Aku tidak mau menyeretmu dalam masalah ini, Jihyo-ssi.. Terimakasih atas tawaran bantuanmu..."

Jaehyun berenang menjauh, meninggalkan Jihyo yang menatapnya dengan rasa kasihan.


"Ada apa Yang Mulia?"

"Cukup basa-basimu, Jaehyun!!! Beritahu aku dimana Renjun!!!"

Jaehyun mengukir seringainya dan mendongakkan kepalanya.

"Apa perlu anda, Yang Mulia?"

"Aku masih bersabar, Jaehyun.. Jangan buat aku semakin marah dan harus mengutukmu....." balas Taeyong mengancam sambil mengeratkan genggamannya pada trisulanya.

"Sampai kapanpun... Aku tidak akan memberitahumu apapun tentang keberadaan Renjun.."

"Jaehyun... Jangan membuang-buang waktuku.. Cepat beritahu di mana dia, dan aku akan segera membawanya kembali."

"Aku tidak tahu dan kalaupun aku tahu, aku tidak akan memberitahumu..."

"Apa?! Memangnya apa yang kalian lakukan selama aku pergi hingga tidak tahu kemana Renjun pergi?!"

"Mau tahu? Aku mengadakan upacara pengangkatan ceasg dan menyuruh Renjun segera pergi dari sini untuk menunaikan tugasnya. Begitu, Yang Mulia.."

"Kurang ajar!! Kau melakukannya tanpa persetujuanku?!"

"Apa peduliku? Aku hanya melakukan permintaan Penyihir Laut saat kau pergi. Saat itu, tampuk kekuasaan berada di tanganku."

"Tetap saja!!! Kau benar-benar mencari masalah denganku!!"

Jaehyun tersenyum tipis. Ia sudah menebak akan seperti ini.

"Lalu?"

"Kuberi kesempatan terakhir... Jawab aku... Di mana Renjun??"

"Aku tidak tahu. Kalaupun aku tahu, aku tidak mau dan tidak akan memberitahumu."

Kedua alis Taeyong menukik ketika mendengar jawaban yang tidak ia harapkan. Trisulanya ia todongkan pada Jaehyun. Trisulanya berkilat terang dan matanya berkilat merah.

"T-taeyong hyung???"

"Matilah kau dan tak akan terlahir kembali dirimu, Jung Jaehyun!!!!!"



Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang