"Yang Mulia, Pangeran Renjun kembali menghilang."
"Anak itu memang..."
"Hei kamu!"
Seekor duyung yang berada tak jauh dari singgasana sang raja menoleh.
"H-hamba?"
"Iya kamu.... Errr..."
"Nama hamba Woojin yang mulia.."
"Ahh, Woojin! Carikan Renjun lalu bawa ia pulang!"
Setiap harinya, salah satu pangeran Kerajaan Neptunia selalu menghilang entah kemana. Sang Neptunus tentu selalu dibuat repot oleh ulahnya yang satu itu.
•••
"Hei! Hei Mark hyung kemarilah!"
Seekor ikan buntal mengikuti asal suara yang memanggil namanya.
Yap, itu Mark si Ikan Buntal.
Mark berenang menyusuri reruntuhan di dasar laut itu. Menurutnya, pasti kali ini Renjun hanya ingin bertanya ini-itu yang tidak terlalu penting.
"Mark hyung.. Ini apa?"
"Entahlah... mungkin itu meja?"
Renjun berenang lagi ke arah bagian ruangan yang lain. Ia menemukan benda yang menarik, memegangnya lalu menelitinya.
"Mmm.. Apa ini, hyung??"
"Simpan!!! Itu senapan!!"
"O-oh.. Baiklah.."
Renjun mengembalikannya lalu berenang ke arah Mark. "Dari mana hyung tahu nama benda ini?" tanya Renjun. "Aku pernah melihatnya di kapal lain yang pernah kita kunjungi," balas Mark.
"Apa senapan itu berbahaya???"
"Ya, mungkin. Mungkin saja Manusia memakainya untuk menyakiti Manusia lain."
"Oh astaga! Benar dugaanku kalau Manusia itu tidak baik!" Renjun meletakkan benda itu lalu menutup bibirnya yang menganga.
"Tidak semuanya begitu sih.."
"Tetapi katanya, kita tidak boleh menyakiti duyung lain dari bangsa kita, kecuali bila perang saudara dan duyung dari bangsa lain mengancam.."
"Sudah berapa kali kuberitahu kau, Renjun? Duyung berbeda dengan Manusia.."
"Aku tahu.. Ayo kita pulang, hyung.."
"Ya, ayo.."
Mereka meninggalkan reruntuhan itu dan berenang keluar, ketika..
"RENJUUUNN!!!"
"Woojin-hyung??"
"Aku mencarimu kemana-mana!! Ternyata disini kau rupanya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Pearl
Fanfiction[NOREN AREA!! BXB AREA!!] Selamat datang di Neptunia. Sebuah peradaban yang tidak pernah dituliskan sejarah. Yaah.. memang tidak pernah dituliskan, karena tidak ada satu manusia pun yang bisa mencatat dan mengonfirmasi keberadaan peradaban itu. Alki...