Valle masih tidak menyangka jika Dev baru saja menyatakan cintanya padahal mereka baru saja bertemu. Valle memang sering melihat Dev datang ke restaurant ayahnya, namun ia tidak menyangka jika ini akan terjadi.
Apakah ia senang? Ya lumayan, Valle memang sedikit tertarik dengan Dev saat pertama kali ia mengantarkan pesanan ke mejanya. Wanita mana yang tidak terpikat dengan ketampanan pria itu.
"Dev, kita akan kemana sekarang?" tanya Valle.
Setelah mereka selesai makan dan kejadian pernyataan cinta Dev terhadap Valle tadi, Dev langsung mengajak Valle pergi dari restaurant itu.
"Aku akan mengantarmu pulang sweety." ujar Dev tanpa mengalihkan pandangannya dari depan dan itu membuat Valle sedikit sedih.
"Tenang saja sweety, besok kita akan bertemu. Aku ingin mengajakmu jalan-jalan. Bagaimana?" ujar Dev sambil menggenggam tangan Valle dengan sebelah tangannya. Valle menaikkan alisnya bingung saat mendengar ucapan Dev. Ia merasa jika Dev memperhatikannya tadi.
"Baiklah." Sahut Valle singkat.
Saat itu juga Valle melihat mobil yang dikendarai Dev menepi di pinggir jalan. Valle yang melihat itu seketika menggerutkan keningnya bingung.
"Kenapa kita berhenti Dev?" tanya Valle.
"Apa kau marah padaku? Kenapa kau jutek sekali?" Dev langsung mengajukan banyak pertanyaan dengan ekspresi yang benar-benar lucu dan itu membuat Valle tidak bisa menahan tawanya.
"Haha kau..."
Cup...
Valle membulatkan matanya saat Dev tiba-tiba mencium bibirnya.
'First kiss ku!' teriak Valle dalam hati.
Dev melepaskan ciuman mereka dan menatap Valle lekat. Valle memalingkan wajahnya saat wajah mereka sangat dekat. Valle yakin jika pipinya saat ini sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Kau sangat cantik jika tertawa sweety, aku tidak bisa menahan untuk tidak menciummu." bisik Dev membuat bulu kuduk Valle berdiri.
"Dev kau keterlaluan." kesal Valle dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Dev yang melihat itu langsung tertawa dan kembali melajukan mobil yang ia kendarai. Valle yang melihat itu mendengus sebal dan menatap ke luar jendela.
Valle yang mulai merasa mengantuk tanpa sadar memejamkan matanya dan tertidur. Dev yang tidak mendengar suara Valle langsung melihat ke arah wanita itu. Senyum pria itu mengembang saat melihat Valle yang tengah tertidur.
Dev kembali menepikan mobil yang ia kendarai secara perlahan, lalu melepas jas yang ia gunakan untuk menyelimuti tubuh Valle. Dev mengecup lembut kening wanita itu sebelum kembali melanjutkan perjalanan mereka.
Tak lama kemudian mobil yang dikendarai Dev telah berhenti di depan rumah milik keluarga Jhonson. Untungnya Dev telah mencari tahu dimana rumah Valle sebelumnya, jika tidak mungkin ia akan kebingungan untuk mengantar Valle. Karena sampai saat ini wanita itu masih tertidur lelap.
Valle yang merasakan seseorang mengusap pipinya langsung mengerjapkan matanya. Saat itu juga ia melihat Dev yang tengah menatap ke arahnya sambil mengusap lembut pipinya.
"Kita sudah sampai?" Dev yang mendengar itu menganggukkan kepalanya.
"Kita sudah sampai tiga puluh menit yang lalu." ujar Dev membuat Valle membulatkan matanya.
"Kenapa kau tidak membangunkanku?" tanya Valle sambil mengusap wajahnya. Ia sangat malu karena tertidur dihadapan Dev.
'Wajahku pasti sangat jelek sekarang' batin Valle.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Billionaire || COMPLETED ✔️
RomanceBagaimana perasaanmu jika mendapatkan pernyataan cinta dari pria terkaya no. 1 di kota London? Inilah yang dialami Vallerie Jhonson. Ia mendapatkan pernyataan cinta oleh Sang Billionaire yang bahkan tidak ia kenali sebelumnya. Berawal dari Devano A...