Kejadian yang dialami Valle saat malam itu membuatnya tidak dapat tertidur dengan nyenyak, sedikit saja ada suara yang terdengar akan membuatnya terbangun dan terjaga sepanjang malam.
Sedangkan Bianca sama sekali tidak terusik dalam tidurnya. Dia sama sekali tidak mengetahui bahwa sahabatnya sama sekali tidak dapat memejamkan matanya.
Ini masih menunjukkan jam tiga dini hari, namun Valle belum juga memejamkan matanya.
Valle menghela nafas kasar karena saat ia ingin memejamkan matanya sekelebat bayangan selalu muncul dipikirnya. Bayangan mengenai mimpi buruknya, mimpi memperlihatkan Milly tersenyum kemenangan kepadanya.
Bianca langsung terbangun saat merasa ranjang yang ia tiduri terus menerus bergerak dan pandangannya langsung tertuju pada Valle yang terus menerus membolak balikan tubuhnya.
"Ini sudah jam tiga kenapa kau belum tidur juga?" Ujar Bianca saat melihat jam yang ada diatas nakas dan kembali memejamkan matanya.
"Aku tidak bisa tidur Bian, bayangan tentang Milly terus saja memenuhi pikiranku" ujar Valle dengan nada yang sangat memilukan
Mendengar ucapan Valle, Bianca langsung terduduk bersandar diatas ranjang. Valle yang melihat sahabatnya terduduk langsung mengikutinya. Bianca menghela nafas berat dengan tatapan lurus kedepan.
"Hari ini adalah hari yang sangat aku takutkan Valle, Aku sudah mengetahui rencananya" ujar Bianca sangat pelan.
"Milly mungkin sudah mengetahui jika aku bekerja sama denganmu maka dari itu dia mengirim banyak orang ke rumah ini untuk membunuh kita berdua, namun usahanya gagal karena anak buah Dev sudah lebih dulu menyergap mereka" lanjutnya. Valle sama sekali tidak bersuara setelah ucapan yang dikeluarkan Bianca.
"Nanti kau harus mengikuti rencana kami Valle, ini semua demi kau dan juga Dev" ujar Bianca sambil menggenggam erat tangan sahabatnya. Valle langsung mengangguk setuju dan memeluk erat sahabatnya.
"Terima kasih Bian, kau sahabat terbaikku" ujar Valle.
"Di dalam persahabatan tidak ada kata berterima kasih atau kata maaf bukan, jadi tidak perlu berterima kasih padaku" ujar Bianca sambil melepaskan pelukan mereka.
"Jadi kau sekarang harus tidur atau matamu itu akan menjadi seperti mata panda disaat acara pernikahanmu" ujar Bianca sambil terkekeh.
Mereka pun tertawa bersama dan kembali menuju alam mimpi masing-masing.
*****
Pagi ini James sudah berada di tempat yang akan digunakan Dev dan Valle mengadakan acara pernikahannya. Mereka akan mengucap janji di sebuah gereja di kota London dan mengadakan resepsi pernikahannya di sebuah hotel ternama di kota itu.
"Aku sudah memasang kamera tersembunyi di setiap sudut gereja ini, aku sudah menyuruh anak buahku untuk memasangnya juga di hotel tempat mereka mengadakan resepsi" ujar Carl.
James yang mendengar penjelasan dari Carl hanya menganggukan kepalanya lalu mengambil ponselnya dan menghubungi tunangannya.
"Hallo"
"Kau sekarang ada dimana sayang?" tanya James saat mendengar Bianca telah menerima panggilannya.
"Aku masih di rumah Valle menunggunya berias. Kau dimana?"
"Aku sudah di gereja, mempersiapkan semuanya. Hhm apa kau sudah memberitahu rencana kita kepada Valle?"
"Sudah James, Valle sudah menggunakannya"
"Baiklah, jaga dirimu baik-baik. Aku sudah menyuruh Jack untuk menjemput kalian mungkin beberapa menit lagi dia akan sampai disana"
"Baiklah"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Billionaire || COMPLETED ✔️
RomanceBagaimana perasaanmu jika mendapatkan pernyataan cinta dari pria terkaya no. 1 di kota London? Inilah yang dialami Vallerie Jhonson. Ia mendapatkan pernyataan cinta oleh Sang Billionaire yang bahkan tidak ia kenali sebelumnya. Berawal dari Devano A...