Bianca berjalan menuju ruangan Dev untuk memberikan rekaman yang dia ambil tadi. Entah kenapa dia merasa senang hari ini. Senyuman yang terbesit dari wajahnya tidak pernah pudar. Setiap orang yang bertemu dengannya selalu ia sapa dengam senyuman.
"Hai Lina, apa Dev ada di dalam?" sapanya pada sekretaris Dev.
"Hai Bian, iya dia ada didalam. Kau masuk saja" ujar Lina.
"Baiklah, aku masuk dulu ya" ujar Bianca dan dijawab anggukan oleh Lina. Lina sudah mengetahui siapa Bianca jadi dia tidak perlu meminta ijin terlebih dulu dengan atasannya.
Sampai di depan pintu ruangan Dev, Bianca langsung mengetuk pintu terlebih dahulu.
Tok Tok Tok...
"Masuk" suara Dev yang terdengar dari dalam sana.
Bianca pun membuka pintu ruangan Dev dan tidak lupa menutupnya kembali.
"Dev aku ingin mem..." Bianca langsung menghentikan ucapannya saat melihat sosok pria yang sedang duduk dihadapan Dev.
"James" teriak Bianca senang dan berhambur kepelukan James. Sedangkan James terkekeh saat melihat tunangannya seperti anak kecil yang baru saja bertemu ayahnya.
Bianca tetap bergelayut manja dengan tunangannya dan melupakan tujuannya yang sebenarnya. Dev dan Valle yang melihat pasangan didepannya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Berhentilah bertingkah seperti itu di depanku atau kau pindah saja ke hotel dekat sini sialan" ujar Dev dingin. Bianca yang mendengar ucapan Dev langsung menegang dan kembali menormalkan sikapnya. Valle yang melihat wajah sahabatnya langsung terkekeh pelan.
"Dev kau membuat Bianca ketakutan" ujar Valle sambil tertawa. Bianca yang mendengar tawa sahabatnya hanya mengerucutkan bibirnya. Mereka pun tertawa melihat wajah Bianca yang terlihat merajuk.
"Berhentilah menertawakan tunanganku. Hhmm sayang, kenapa kau bisa kemari?" ujar James.
Bianca langsung menepuk keningnya "Hampir saja aku lupa. Begini Dev, aku datang kemari untuk menunjukkan sebuah rekaman" Bianca langsung memberikan ponselnya yang tadi ia gunakan untuk merekam Milly kepada Dev. Dev pun mengambil ponsel itu dari tangan Bianca.
"Apa ini?" ujar Dev.
"Lihat saja" ujar Bianca santai dan kembali memeluk James. Dev yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas.
Dev dan Valle memutar rekaman yang diberikan Bianca melalui ponselnya. Dev sengaja mengeraskan volumenya agar James juga dapat mendengar isi rekaman itu.
'Aku akan mencari orang untuk membunuhnya saat malam itu juga'
'Apa kau yakin?'
'Tentu saja, Seorang pengantin wanita tidak akan bisa bertemu mempelai pria sebelum pernikahan dimulai. Saat itulah aku bisa melancarkan rencanaku karena saat itu Valle tidak akan bersama Dev dan keesokan harinya Dev pasti akan merasa kehilangan Valle, saat itulah aku akan berada disampingnya'
Mata mereka membulat bersama dengan ucapan yang terdengar dari rekaman itu. Dev sudah tidak bisa menahan amarahnya dan mengepal tangannya kuat-kuat sedangkan Valle tidak bisa membendung tagisnya lagi. Dev yang melihat Valle menangis langsung memeluknya dengan sangat erat.
"Aku tidak akan membiarkan seseorang menyentuhmu sayang. Aku berjanji akan selalu bersamamu" bisik Dev menenangkan wanita itu.
James dan Bianca merasa sangat bersedih melihat sepasang kekasih yang selalu menerima banyak rintangan didalam hubungannya. James bertekad akan membantu sahabatnya agar acara pernikahan mereka berjalan dengan lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Billionaire || COMPLETED ✔️
RomanceBagaimana perasaanmu jika mendapatkan pernyataan cinta dari pria terkaya no. 1 di kota London? Inilah yang dialami Vallerie Jhonson. Ia mendapatkan pernyataan cinta oleh Sang Billionaire yang bahkan tidak ia kenali sebelumnya. Berawal dari Devano A...