Suasana semakin menegang saat Valle masih tidak sadarkan diri. Mobil yang dikendarai oleh sopir Dev melaju membelah jalanan kota London dengan kecepatan tinggi. Raut wajah Dev terlihat sangat khawatir, pria itu mencoba mengguncangkan tubuh Valle namun tidak ada reaksi sama sekali.
"Valle buka matamu, buka matamu sayang. Jangan membuatku khawatir seperti ini" ujar Dev saat Valle belum juga membuka matanya.
"Kenapa lama sekali sampai di rumah sakit?!" bentak Dev pada anak buahnya saat mereka tak kunjung sampai.
"Valle buka matamu sayang, kau tidak boleh meninggalkanku." ujar Dev mulai terisak.
Tanpa sadar air mata mulai jatuh dari sudut mata pria itu hingga mengenai wajah Valle. Dev benar-benar merasa khawatir. Ia tidak tahu harus bagaimana jika sesuatu terjadi pada Valle.
Tak lama kemudian, mobil telah berhenti di depan rumah sakit. Dev langsung turun dari mobil dan menggendong tubuh Valle masuk ke dalam rumah sakit.
Dokter dan perawat yang melihat kedatangan Dev segera mengambil alih tubuh Valle lalu membawanya masuk ke dalam ruang UGD.
"Maaf anda tidak boleh masuk tuan." ujar seorang perawat menghentikan Dev saat melihat pria itu ingin masuk ke ruangan tersebut. Saat itu juga Dev dapat melihat pintu ruangan tersebut kembali tertutup.
Jangan tanya bagaimana khawatirnya Dev saat ini. Pria itu tidak akan mengampuni orang yang telah mencelakai kekasihnya. Tanpa sadar Dev mengepalkan tangannya kuat dan mengambil ponsel yang ada di sakunya untuk menghubungi Hery.
"Apa kau sudah mengetahui siapa pemilik mobil itu?" tanya Dev langsung saat mendengar panggilannya tersambung.
"Tentu saja bos, sepertinya dia adalah orang suruhan. Aku akan membawanya kepadamu bos." sahut Hery dari seberang sana.
Senyum pria itu mengembang saat mengetahui Hery bekerja dengan sangat baik. Hery adalah orang kepercayaan Dev yang sangat ia handalkan untuk mencari berbagai informasi. Pria itu pernah bekerja di FBI dan tentunya dia ahli dalam hal seperti itu.
"Bagus, jangan sampai dia kabur." ujar Dev dan langsung memutuskan panggilan sepihak.
Dev menghela nafas berat saat kembali memikirkan bagaimana keadaan Valle di dalam sana. Dev mengusap wajahnya kasar dan mengacak rambutnya saat rasa khawatir itu tidak kunjung sirna.
'Bertahanlah sayang. Bertahanlah demi aku.' Batin Dev.
"Dev."
Dev yang mendengar seseorang memanggilnya langsung menatap ke sumber suara. Di sana ia melihat Jack datang bersama dengan Andira. Ya mereka telah resmi bertunangan beberapa hari yang lalu.
"Apa yang terjadi? Hery mengatakan Valle kecelakaan." tanya Jack dan langsung dijawab anggukkan oleh Dev.
Andira yang melihat Dev yang terlihat sangat kacau langsung menghampiri pria itu dan menepuk pundak Dev.
"Tenanglah, dia pasti baik-baik saja." ujar Andira berusaha menenangkan Dev.
"Aku harap begitu." ujar Dev sambil menatap pintu ruangan tempat dimana Valle ditangani.
Pandangan pria itu tidak pernah lepas dari pintu ruangan tersebut. Dev terus berdoa agar Valle baik-baik saja. Namun sampai saat ini dokter yang menangani Valle tak kunjung menunjukkan dirinya dan itu membuat Dev semakin khawatir.
"Apa kau sudah memberitahu orang tuanya?" Dev yang mendengar itu langsung teringat dengan kedua orang tua Valle. Pria itu menggelengkan kepalanya membuat Jack menghela nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Billionaire || COMPLETED ✔️
RomanceBagaimana perasaanmu jika mendapatkan pernyataan cinta dari pria terkaya no. 1 di kota London? Inilah yang dialami Vallerie Jhonson. Ia mendapatkan pernyataan cinta oleh Sang Billionaire yang bahkan tidak ia kenali sebelumnya. Berawal dari Devano A...