Valle dan yang lainnya kini sudah meninggalkan tempat dimana Milly mengajak Bianca menemui orang suruhannya. Mereka sama sekali tidak menerima informasi apapun. Saat Milly ingin menyebutkan nama orang tersebut, ponsel yang digunakan Bianca tiba-tiba mati.
"Disaat seperti ini kenapa ponselnya harus mati sih? Lalu bagaimana keadaannya didalam? Aku benar-benar khawatir" suara Valle terdengar sangat gelisah saat ini.
"Tenanglah, dia pasti akan baik-baik saja" ujar Dev sambil menggenggam tangan kekasihnya untuk menghilangkan rasa gelisah yang dialaminya.
Valle menghela nafas kasar setelah mendengar ucapan Dev.
"Lihat mereka keluar!" Teriak Risa saat melihat Milly dan lainnya menampakan batang hidungnya.
Mereka langsung melihat ke arah rumah tempat Bianca berada. Valle dapat melihat Bianca terlihat sangat gusar. Guratan kekhawatiran semakin terlihat jelas di wajah Valle.
Milly dan yang lainnya memasuki mobil dan melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa pikir panjang, Dev langsung menyalakan mesin mobilnya dan mengikuti mobil Milly dengan cepat. Takut jika mereka akan kehilangan jejak.
"Mereka sepertinya kembali ke kantor" ujar Dev saat melihat jalan yang mereka lalui adalah jalan menuju kantornya.
Valle akhirnya dapat bernafas lega karena mengetahui sahabatnya baik-baik saja.
Saat mobil mereka sudah sampai di parkiran, Valle langsung bergegas untuk turun dan menemui Bianca. Namun langkahnya terhenti karena sebuah tangan menghentikannya.
"Jangan temui dia sekarang atau Milly akan curiga" ujar Dev memperingatkan Valle. Dev sangat tahu jika Valle saat ini benar-benar khawatir, tapi ini juga demi kelancaran rencananya.
Valle yang sudah tidak tahan untuk menumpahkan air matanya langsung memeluk Dev dan menangis dalam pelukan pria itu.
"Aku benar-benar takut terjadi sesuatu padanya, ini semuanya salahku. Aku yang seharusnya menghadapi dia bukan malah menyuruh Bianca seperti ini" ujar Valle sambil terisak. Dev memeluk kekasihnya dengan sangat erat dan mencoba menenangkannya.
"Dia baik-baik saja bukan? Jadi untuk apa kau seperti ini sayang. Sebaiknya kau dan Risa kembali ke ruangan atau yang lain akan curiga. Jangan pernah mengeluarkan air matamu sweety, aku tidak suka melihatmu menangis" ujar Dev dengan sangat lembut sambil mengusap air mata Valle.
"Baiklah, aku akan kembali ke ruanganku bersama Risa" ujar Valle. Dev langsung tersenyum melihat Valle menuruti perintahnya.
Sebelum Valle meninggalkannya, Dev mencium kening Valle cukup lama. Valle menutup matanya menikmati ciuman yang diberikan kekasihnya. Sedangkan Risa yang melihat sepasang kekasih itu langsung memalingkan wajahnya.
'Kenapa mereka dengan gampangnya bermesraan di tempat umum?' Rutuk Risa dalam hati.
"Sekarang kembalilah ke ruanganmu. Aku ingin menemui dad terlebih dahulu, katanya ada yang ingin ia sampaikan" ujar Dev sebelum Valle meninggalkannya.
Valle yang mendengar ucapan Dev hanya menganggukan kepalanya. Valle melihat Dev kembali memasuki mobilnya dan mobil itu pun melaju pintu keluar perusahaan ini.
"Ayo kita masuk Risa" ujar Valle dan dijawab anggukan oleh Risa. Mereka pun memasuki gedung pencakar langit ini dengan langkah tegas tanpa mendengarkan bisikan orang-orang yang melihat mereka semua.
'Cih baru jadi calon istri Mr. Heyden saja sudah seenaknya keluar di saat jam bekerja'
'Wanita seperti ini hanya menginginkan uang Mr. Heyden'
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Billionaire || COMPLETED ✔️
RomanceBagaimana perasaanmu jika mendapatkan pernyataan cinta dari pria terkaya no. 1 di kota London? Inilah yang dialami Vallerie Jhonson. Ia mendapatkan pernyataan cinta oleh Sang Billionaire yang bahkan tidak ia kenali sebelumnya. Berawal dari Devano A...