BAB 4

77 19 3
                                    

Colour - MNEK ft Hailee Steinfeld

🌸🌸🌸

"Diantara miliaran manusia, Tuhan pasti punya alasan mengapa kita dipertemukan."

🌸🌸🌸

ADEERA:

MALAM ini aku tidak bisa tidur. Bukan insomnia. Tapi aku sedang memikirkan ajakan Hazel tentang eskul. Ralat. Bukan ajakan. Melainkan paksaan dari satu pihak.

Malam ini Hazel memang tak lagi menginap dirumah ku. Karena Bunda dan Ayah sudah pulang. Ku tatap formulir yang diberikan Hazel tadi. Masih bimbang antara ikut atau tidak.

"Belum tidur Ra?" Suara Bunda mengagetkanku. Aku baru sadar kalau ia ada di kamar ku.

"Kok Bunda ada disini?" Tanyaku.

Alya--Bundaku-- Pun tersenyum.
"Tadi bunda ketok kamu gak nyahut, yaudah bunda masuk aja. Nih mau bawain pakaian." Jawabnya seraya menunjukkan keranjang pakaian.

Aku tertawa kecil seraya menggaruk kepalaku yang tak gatal. "Belum ngantuk bun, " Jawabku

"Lagi mikirin sesuatu ya?" Tebak bunda.

Aku mengangguk. Ia memang selalu tahu jika aku sedang ada masalah. Apapun itu.

"Mikirin apa? cowok?" Tanyanya, ia lalu menghampiriku yang sedang duduk dipinggir kasur.

"Eh engga kok bun, " Bantahku cepat.

Bunda mengelus kepalaku. "Terus?" Tanyanya memastikan lagi.

"Nih bun, Hazel ngajakin aku ikut taekwondo. Gimana coba? lari aja gak kuat." Jelasku padanya seraya menunjukkan formulir.

Bunda tersenyum. Manis sekali. "Yaudah, gak ada salahnya kan? semua bisa kalo ada niat." Ucapnya.

"Jadi aku ikut nih?" tanyaku.

Bunda mengangguk. "Mau bunda tanda tanganin?" Tanyanya.

Aku mengiyakan. Lalu bunda menanda tangani formulir itu.

"Nih tinggal diisi data kamu, " Ucapnya.

Aku menerimanya dengan senyuman. "Makasih ya bun!" Ucapku.

"Sama-sama." Jawabnya. Ia pun mencium keningku sekilas, lalu pergi dari kamarku.

Aku pun mulai mengisi data diri. Setelah selesai, ku siapkan beberapa keperluan untuk sekolah besok.

Lalu ku rebahkan diriku di kasur. Membaca doa dan mulai memejamkan mata untuk tidur.

Berdoa agar besok baik-baik saja.

🌛🌛🌛

"NANTI berhenti dirumah Hazel ya Mang. Dia mau ikut katanya, " Pintaku pada Mang Kosim saat kami hendak berangkat ke sekolah.

Tak berselang lama. Mobil pun sampai dirumah Hazel. Mang Kosim memencet klakson untuk memanggilnya. Cewek itupun keluar, lalu berjalan menuju mobil dengan senyum yang mengembang.

VADEERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang