BAB 11

45 7 9
                                    

Can't help falling in love with you - Elvis Presley

🌸🌸🌸

"Aku hanya seseorang yang akan menunduk jika kau perhatikan. Malu-malu, tetapi curi-curi pandang. Aku tidak bisa seberani itu, bersikap terang-terangan. Aku hanya bisa berdoa dengan penuh harapan. Semoga saja, kau orang yang ada pada bagian hidupku di masa depan." - M A H A R A P A L L

🌸🌸🌸

SEBUAH audi putih berhenti tepat didepan rumah ber cat putih gading, dari dalam sana keluar seorang wanita paruh baya seraya membawa kursi roda, lalu disusul dengan remaja laki-laki. Wanita itu membantu si remaja turun dari mobil dan duduk dikursi roda, lalu mendorong kursi roda itu masuk ke dalam rumah, namun remaja laki-laki itu malah meminta untuk berhenti.

"Papa kemana?" tanyanya.

Wanita itu tersenyum. "Lusa dia baru bisa kesini," jawabnya lembut.

Remaja laki-laki itu menghela napas. "Masuk aja duluan mah, aku mau disini." tuturnya.

Wanita yang dipanggil 'mama' itu pun mengerti, lalu berjalan meninggalkan anaknya.

"Jadi gak sabar buat ke sekolah," ucap remaja laki-laki seraya menghirup udara segar.

🌛🌛🌛

ADEERA beserta murid lain melakukan pemanasan sebentar sebelum memulai latihan taekwondo. Adeera sempat tertinggal satu materi, jadi ia dianjurkan untuk memisahkan diri dari yang lain. Adeera pun berjalan melipir, cewek itu mengikuti kakak kelas yang akan mengajarkannya materi yang tertinggal.

Kakak kelas itu mengajarkan Adeera jurus dasar poomsae, dimulai dari teknik kuda-kuda. Adeera membuka kaki nya, kakak kelas yang mengajarinya pun mengkoreksi posisi kaki Adeera, sesekali menendangnya untuk memastikan apakah kuat atau tidak. Adeera sempat kesusahan untuk mengeluarkan power nya, namun cewek itu berusaha menjaga kuda-kudanya agar tetap kuat. Adeera lumayan bisa, cewek itu perlahan mulai bisa melakukan berbagi macam teknik kuda-kuda yang benar. Baru saja Adeera senang, suara seseorang berdehem membuatnya seketika langsung lemas.

"Gue aja yang lanjutin," ucap Alva pada kakak kelas tadi, lalu berhadapan dengan Adeera.

Adeera meneguk salivanya.

'Kenapa harus dia coba' batinnya.

"Lanjut?" tanya Alva dengan tegas.

Adeera mengangguk, ia pun kembali memasang kuda-kuda, Alva menendangnya untuk memastikan apakah kuat atau tidak. Sayang Adeera goyah, cewek itu hampir terjatuh karena Alva yang terlalu kuat, tapi Adeera kembali mencoba. Berkali-kali, sampai akhirnya Adeera benar-benar bisa. Lalu Alva mengajarinya teknik pukulan dan tangkisan.

Sial pasti Alva megang-megang nanti. Pikir Adeera ge-er.

Alva mulai lebih mendekat ke arah Adeera, jantung cewek itu mulai berdegup kencang.

"Ikutin gue oke!" ucap Alva.

Adeera mengangguk. Alva mulai menunjukkan gerakan pukulan, Adeera pun perlahan menirunya.

"Coba tambahin power!" perintah Alva.

Adeera mempraktekannya. Bisa, ia bisa.

"Sekarang pukul gue." perintah Alva.

"Hah?" tanya Adeera.

Alva memasang kuda-kuda. "Iya pukul gue, pukul dagu gue."

Bagaimana bisa Adeera memukul cowok, bahkan memukul nyamuk dengan raket listrik saja ia tak bisa. tapi mau tak mau Adeera pun mulai posisinya, cewek itu memukul dagu milik Alva, namun ditangkis oleh Alva. Fix. degup jantung Adeera bertambah kencang.

VADEERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang