BAB 12

37 7 16
                                    

Friends - Anne-Marie ft. Alan Walker

🌸🌸🌸

"Aku menunggu saat ini datang, saat dimana kau sudah dewasa dan mengerti apa itu cinta, sehingga aku hanya perlu memberikan cinta padamu. Bukan ketika kau masih kecil, dimana aku harus menjelaskan apa itu cinta."

🌸🌸🌸

ADEERA memasukkan buku ke dalam tas dengan terburu-buru, efek akibat begadang menonton drama korea membuatnya bangun lebih siang dari biasanya, bagian bawah matanya pun membentuk lingkaran hitam. Belum lagi, suara klakson dari motor seseorang membuat cewek itu makin terburu-buru.

Adeera menuruni tangga dengan cepat, lalu pamit pada bunda dan papanya yang sedang menyantap sarapan. Tanpa menyentuh sedikit pun makanan disana, cewek itu segera berlari keluar rumah. Tepat disana ia melihat Alva yang sedang duduk diatas motornya. Sadar bahwa Adeera sudah keluar, Alva pun memberikan senyum tipisnya.

Dengan napas terengah sekaligus gugup, Adeera mulai menghampiri Alva. "Kok lo tau rumah gue?" tanyanya.

"Gue tau dari Hazel," jawab Alva.

'Awas lo Hazel!' batin Adeera.

"Mata lo kenapa hitam Dee?" tanya Alva.

'Sial!' batin Adeera malu.

"Kurang tidur." jawab Adeera mengusap-usap bagian bawah matanya.

Alva mengerti. "Berangkat sekarang?" tanyanya.

Adeera mengangguk, walaupun ia masih belum sepenuhnya percaya bahwa Alva menjemputnya. Cowok itu pun memakai helm full-face nya, lalu menstater motornya. Adeera sempat kebingungan bagaimana cara ia naik ke motor Alva. Secara motor itu cukup tinggi, dan rok yang ia pakai pasti akan terangkat ke atas. Belum lagi, ini adalah kali pertama ia naik motor dengan cowok selain papanya.

Seakan tau apa yang di pikirkan Adeera, Alva membuka tasnya, lalu mengeluarkan jaket denim miliknya.

"Nih pake, buat nutupin rok lo!" ucap Alva.

"Engga perlu kok," tolak Adeera dan langsung naik ke atas motor, benar saja rok nya sedikit terbuka, membuat cewek itu reflek kaget. Beruntung Alva tak melihat. Ya semoga saja.

"Mau tetep kaya gitu, atau pake jaket gue?" tanya Alva.

Terpaksa. Adeera harus menerimanya. Ditutupi nya bagian pahanya yang sedikit terbuka, lalu Alva mulai menjalankan motornya, dengan muka memeeah Adeera hanya bisa menahan malu, ditambah perutnya serasa menggelitik, seakan ada kupu-kupu yng berterbangan disana.

🌛🌛🌛

SEMUA tatapan kini tertuju pada Adeera dan Alva, di sepanjang jalan tadi, Adeera tak henti-hentinya mendapat tatapan tak suka dari para siswi perempuan, sedangkan Alva mendapat tatapan iri dari siswa laki-laki.

Adeera sempat meminta untuk turun didepan gerbang saja, namun Alva menolak dengan alasan, hari ini cowok itu akan menebus kesalahannya karena telah membuat tangan Adeera terkilir.

Adeera pun turun dari motor saat mereka sudah sampai diparkiran. "Nih jaket lo!" ucap Adeera.

"Lo pegang aja dulu."

VADEERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang