BAB 5

79 16 15
                                    

Dna - BTS

🌸🌸🌸

"Diam adalah sebagian caraku untuk mengagumimu."

🌸🌸🌸

ADEERA:

SUDAH 10 menit lamanya aku memunggu di pos satpam. Menunggu Mang Kosim datang. Padahal tadi aku sudah memintanya untuk menjemputku.

Hazel sudah pulang dengan Mamanya tadi, ia ada urusan keluarga mendadak. Jadi aku tak bisa pulang bersamanya. Ku lihat lagi jam yang melingkar ditanganku. Keadaan sekolah sudah mulai terlihat sepi, hanya ada beberapa murid saja.

Ku buka ponselku, dari tadi aku sudah coba untuk menelpon Mang Kosim. Tapi tak aktif. Lebih sialnya lagi, bateraiku tinggal 15%.

Karena bosan. Ku putuskan untuk membuka instagram. Ku scroll ke bawah untuk melihat feeds. Aneh. Semua teman diinstagramku meng upload foto yang menurutku sangat bagus. Sedangkan aku, aku bukanlah seorang foto genic. Aku sangat jelek dalam hal bergaya. Menjulurkan lidah, atau lain sebagainya. Entahlah, aku memang tak suka berfoto.

Namun tiba-tiba saja notifikasi masuk. Dari instagram juga.

Disana tertulis bahwa @Alvaaron mulai mengikutiku. Ya benar. Itu adalah akun instagram milik Alva. Ternyata ia mengikuti ku. Akun nya memang di private dan aku memintanya kemarin saat hendak men DM nya.

Lalu karena penasaran, ku buka akun profil miliknya. Dan kulihat foto yang dia upload.

Cukup banyak ternyata, sekitar ada 20 foto. Tapi sebagian besar foto bersama teman pengurus osisnya. Ku scroll ke bawah.

Ada satu foto yang menarik perhatianku, disana Alva berfoto dengan seorang perempuan. Cantik. Pikirku. Rambutnya pendek sebahu. Aku tak pernah melihatnya disekolah ini. Entahlah aku tak tahu dia siapa. Namun Alva tak memberikan caption apapun di foto itu. Dan juga tak menandai akun perempuan yang berfoto bersamanya.

Namun tiba-tiba saja seseorang mengklaksoni diriku. Sontak aku yang sedang meng zoom foto Alva bersama perempuan itu tak sengaja memencet tanda like disana.

Shit. Aku ketahuan sedang men stalk akunnya.

Ku lihat orang yang mengklaksoni diriku. Dan betapa kagetnya aku ketika melihat Alva lah yang orangnya. Ia berhenti didepan pos satpam dengan motor gedenya dan helm full face yang ia pakai.

Aku refleks melihat sekeliling. Hanya ada aku seorang. Masih penasaran, aku pun menunjuk diriku sendiri, bertanya siapa yang ia panggil.

Cowok itu membuka helm nya. Oh astaga. Rambutnya acak-acakan.

"Belum pulang?" Tanyanya.

Aku gelagapan. Segera saja ku menggeleng. "Belum dijemput kak, " Jawabku berusaha tak gugup.

"Mau bareng?" Ajaknya.

Tunggu. Apa telingaku tadi tak salah dengar? ia mengajakku bareng. Padahal kita baru kenal beberapa hari. Ralat. Hanya aku yang tahu namanya, ia tak tau siapa namaku. Jadi itu bukan perkenalan.

VADEERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang