BAB 7

54 8 13
                                    

In my feelings - Drake

🌸🌸🌸

"Jatuh cinta itu datangnya tiba-tiba, bahkan sekalipun kamu berusaha menghindarinya."
(Dari hungout Bellazmr)

🌸🌸🌸

ADEERA:

Aku merengangkan otot-otot tubuhku, ke kanan dan ke kiri. Melakukan sedikit pemanasan sebelum memulai acara jogging pagi ini.

Dengan earphone yang menempel di kuping, ku mulai berlari mengelilingi komplek. Udara terasa sejuk sekali, matahari belum memancarkan sinarnya, jalanan pun terlihat masih sepi.

Hari ini hari libur, aku sengaja memilih untuk jogging setelah sekian lama tak lagi membakar lemak ditubuhku. Jangan tanyakan Hazel kemana, cewek itu dipastikan masih asik tertidur dikasur, seraya memimpikan Zayn Malik menikahinya.

Belum sampai 1 km aku berlari, lelah sudah kurasakan. Napasku mulai terengah-engah. Saat aku hendak melewati tikungan, tiba-tiba saja mataku menangkap dua sosok manusia yang tak asing bagiku. Mereka, Alva dan Anna.

Entah karena kaget atau apa, aku tersandung hingga jatuh ke aspal.

"Aw!" Pekikku.

Membuat Alva dan Anna menoleh ke arahkh, lalu mereka datang menghampiriku. Rasanya ingin sekali aku pingsan saat itu juga, mimpi apa aku semalam sampai harus bertemu mereka di pagi buta seperti ini. Oh Tuhan dunia begitu sempit.

Ku rasakan sedikit perih dilutut, ternyata lututku berdarah, sampai-sampai celana yang ku pakai ikut robek. Pergelangan kaki ku pun terasa sakit. Ku lihat apa yang membuatku sampai terjatuh, ternyata ada sebuah batu yang cukup besar disana.

"Lo gak apa-apa?" tanya Anna dengan nada sedikit khawatir. Cewek itu memegang punggungku, dan membantu meluruskan posisi kakiku.

Aku menggeleng. "Engga kok cuma perih sedikit kak, " Jawabku, lalu ku gulung celanaku sampai ke lutut.

"Yakin?" Kini Alva mulai bertanya.

Aku tak berani menatap wajah cowok itu, entahlah. Aku pun hanya menjawabnya dengan anggukkan saja.

"Gue bantu diri ya?" Kata Anna.

"Eh, bisa kok." Jawabku menolak dengan halus.

Ku coba perlahan untuk berdiri, namun aku malah merasakan kaki ku sangat sakit. Ternyata pergelangan kaki ku terkilir. Heran, seperti diadegan sinetron saja, dimana sang tokoh tak bisa berdiri karena pura-pura sakit. Tapi aku benar-benar merasakan sakit sekarang.

Refleks Anna dan Alva kompak memegangiku agar tak terjatuh lagi.

"Gue anter ya?" Tawar Anna.

Aku mengerjap. Sebegitu khawatir kah ia padaku. "Gak usah kak, bisa kok dikit-dikit, "

"Serius?" Tanya Anna.

Aku mengangguk yakin. "Rumah gue juga deket sini kok, " Jawabku.

Anna mengerti. Cewek itu lalu mengeluarkan tissue basah dari saku celananya.

"Sementara bersihin darahnya pake ini dulu, biar gak berucuran ke bawah." Ucap Anna.

Aku mengambil tissue basah pemberiannya.

"Yakin bisa sendiri?" Anna memastikan kembali.

Aku tersenyum. "Bisa kok, makasih ya udah bantu, " Ucapku.

VADEERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang