BAB 15

34 6 10
                                    

Love - Keyshia Cole.

🔺🔺🔺

"Malu-malu tapi mau, lucu ya."

🔺🔺🔺

KEBERADAAN Nata rupanya membuat suasana dirumah semakin seru, terutama bunda dan papa yang sedari tadi tak henti-hentinya tertawa kala Nata melontarkan leluconnya.

"Eh gak kerasa, udah malem," ucap Nata seraya melihat jam yang melingkar ditangannya.

"Wah, padahal kamu masih belum cerita semuanya," jawab bunda sedikit kecewa.

Nata tertawa. "Besok aku kesini lagi tan, boleh kan?" tanyanya.

Papa Raka berkomentar. "Pintu selalu kebuka kok Nat,"

Nata pun pamit pulang, dan Adeera mengantarnya sampai ke depan.

"Besok mau gue jemput?" tanya Nata.

Adeera bingung. "Engga usah deh, gue sama mang Kosim aja," tolaknya.

"Bareng mang Kosim apa bareng Alva?" balas Nata.

Adeera menyelipkan rambutnya ke telinga. "Gak tahu," jawabnya.

Nata tersenyum tipis. "Ngomong-ngomong, lo deket Ra sama dia?"

"Eh engga, cuma sebatas adik dan kakak kelas, dia juga kan pelatih taekwondo gue," jelas Adeera.

Nata mengangguk. "Oke gue cabut," ucapnya.

Nata pun masuk ke dalam mobilnya, lalu membuka kaca mobil.

"Gue pulang ya, good night!" ucapnya seraya melambaikan tangannya.

Adeera pun melambaikan tangannya juga, dan Nata pergi. Sungguh diluar dugaan hari ini, dua orang sekaligus datang ke rumahnya, apalagi Alva yang jelas-jelas baru beberapa hari ia kenal, dan Nata, teman kecilnya yang sudah lama sekali tak berjumpa.

Baru saja cewek itu merebahkan diri dikasur, satu pesan masuk diponselnya.

Orang Ganteng
Good night! Inget besok gue jemput lagi. Ini perintah, gak bisa di bantah!.

Adeera mengacak rambutnya. Sungguh, bisa gila ia jika Alva terus menerus seperti itu.

🔺🔺🔺

ADEERA akui, janji memang harus ditepati. Sudah seminggu berlalu, sudah seminggu pula Alva rajin mengantar jemput Adeera, walau cewek itu menolak keras, tapi tetap saja. Akhirnya mau. Walaupun tak enak hati pada Nata yang juga mengajaknya berangkat atau pulang bareng.

Tepat hari ini juga, Adeera harus menepati janji nya untuk datang ke pertandingan Alva. Hazel yang sudah getap datang pagi-pagi menjemput Adeera malah kewalahan kala Adeera masih asik tertidur dikasurnya.

"Ra bangun!" teriak Hazel tepat di telinga Adeera.

"Gue masih ngantuk Zel!" jawab Adeera setengah melek.

Hazel berdecak. "Lo kan udah janji mau nonton, ayo bangun!" teriak Hazel lagi seraya menggoyangkan dan mengangkat-angkat tubuh Adeera.

Tak ada respon. Adeera tetap tak mau bangun.

"Yaudah, mending gue telpon Alva dan bilang kalo lo gak mau dateng, biar dia jemput lo sekalian!" ucap Hazel seraya hendak mengeluarkan ponselnya.

VADEERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang