'21

184 19 0
                                    

Yein menelan ludahnya sulit sementara matanya kini menyayu menatap Hana yang sedari tadi tersenyum tipis untuk menutupi perasaannya. Meski berkali-kali Jaebum memastikan jika Hana tidak apa, Yein tau kalau kakak kelasnya itu tak mungkin baik-baik saja.

Yein berdehem pelan memecah kesunyian, lalu nyeletuk nyaring hampir mengagetkan seisi ruang radio. "Kak Jaebum, gue beli air dulu ya ke kantin sama Kak Hana, hehe. Haus" kata gadis itu sambil tersenyum lebar seperti biasanya.

Hana yang dengar namanya disebut jadi menoleh bingung, lalu tersentak kaget ketika Yein langsung menariknya gitu aja setelah Jaebum memberi izin.

Sejak awal Jaebum tau dan mengerti. Itu sebabnya dia membiarkan Yein.

"Kak Hana tau gak, air tahu Mas Dedeh itu bisa ngilangin galau? Nih Yein traktir." Yein menyodorkan segelas air tahu yang dibelinya tadi. Hana membalas dengan tersenyum tipis, "Thanks" lirihnya lemah. Yein jadi tertunduk untuk sesaat.

"Kak-" panggil Yein pelan yang ngebuat Hana jadi menoleh. "-Soal Kak Mingyu.. Kak Hana gak apa?" Tanya Yein hati-hati. Sebenarnya dia sejak awal gak mau nanya soal itu. Tapi dia tak bisa menahan rasa ingin tahunya.

Hana terdiam sebentar, lalu mengangguk pelan dan tersenyum samar. Dia sudah tau arah pertanyaan Yein. Dengan sangat jelas.

"Gak apa"

Yein melongos pelan. Jadi menatap lurus Hana yang menyeruput air tahu dengan bibir terangkat lebar.

***

"Trus kan yah, si Chanwoo masa langsung ngelempar bonekanya dan kabur ke kamar dia kak! Dia sampe ngambek 3 hari sama aku"

Hana terkekeh mendengar curhatan Yein soal masa kecilnya. Dan disaat inilah Hana ngerasa seperti punya seorang adik. Terlebih Hana sudah cukup sering menghabiskan waktu bersama Yein karena eskul radio, Hana jadi kenal dekat dan menyayangi Yein lebih.

"Oh ya? Terus ngambeknya udahan karena apa?" Tanya Hana penasaran. "Karena Kakak aku sogok pakai mainan" balas Yein disusul dengan tawanya lagi.

"Chanwoo dulu tuh paling gampang dibujuk. Kasih mainan aja dia langsung nyengir seharian"

Hana terkekeh sambil menatap gemas Yein yang terlihat sangat bersemangat dengan cerita masa kecilnya. Dia tau kalau Yein sedang berusaha membuatnya tersenyum dan Hana sangat hargai itu.

Tapi Hana jadi menegang ketika matanya tak sengaja menatap lurus ke depan, lalu terdiam di tempat.

"Terus tau gak, Chanwoo pernah mogok makan gara-gara aku gak sengaja nangkep kecoa di depan dia" celetuk Yein lagi dengan semangat.

Merasa aneh dengan Hana yang tak lagi memberi respon, Yein jadi berbalik dan melihat Hana udah berhenti beberapa langkah di belakangnya, menatap lurus entah ke mana.

Gadis itu menoleh ke arah yang sama dengan Hana, lalu tersentak kecil setelah tau apa penyebab seniornya itu mendadak diam.

Tak jauh di depan mereka. Mingyu dan Chanwoo berdiri diam dan memandang ke arah mereka.

Lebih tepatnya Mingyu yang menatap lurus ke arah Hana.

Yein mendengus sebal sementara Hana jadi tersadar. "Yein kita ambil jalan lain aja yuk" ajak Hana ingin pergi dan menghindar, namun tertahan oleh Yein yang langsung menggandeng tangannya hangat.

"Ada Yein kak. Tenang aja" kata gadis itu mantap, lalu menarik pelan Hana agar berlindung di balik punggungnya. Berjalan lurus ke arah Mingyu dan Chanwoo dan berniat melewati mereka.

Tiba saat mereka bertemu tatap, Mingyu langsung meraih lengan Hana dan menahan gadis itu.

"Sorry ya Kak Mingyu. Kak Hana lagi gak pengen diganggu" celetuk Yein sinis, setelah mencoba melepaskan tangan Mingyu dari Hana.

Chanwoo langsung berdecak, melingkarkan lengannya di leher Yein, lalu menarik paksa gadis itu pergi dengan pitingan di lehernya.

"CHAN LEPASIN"

"Diem. Gausah ikut campur urusan mereka"

Hana meringis pelan. Gadis itu merutuk dalam hati, sebelum akhirnya mendongak menatap cowok tinggi yang sejak tadi tak mengalihkan tatapannya dari Hana sedikitpun.

"Gue mau ngomong."

***

a/n:
GEMES Y SAMA CHANU YEIN HEHEHE

Dumb; Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang