Setelah satu minggu lebih, Hana mulai terbiasa dengan keadaan yang memang kembali seperti semula. Dimana dia dan Mingyu yang tak pernah menyapa ketika bertemu dan bahkan untuk bertemu tatap saja mereka tidak mau. Semua cerita mereka dulu, benar - benar sepenuhnya menghilang.
Hana dan Mingyu layaknya orang asing. Contohnya kayak sekarang.
"Eh Mingyu" bisik Lisa menunjuk Mingyu dan teman-temannya yang mengambil tempat bersebelahan dengan meja mereka di kantin.
Pinky mendesis galak dan tak lupa memelototi Lisa untuk menyuruh Lisa menutup mulutnya.
Yuju melirik ke arah Hana yang sama sekali tak bersuara. Gadis itu hanya fokus pada makanannya, berpura-pura untuk tak perduli walaupun pada kenyataannya, tidak.
Bohong kalau move on segampang itu.
Yuju kemudian berganti melirik Mingyu yang ikut duduk di meja sebelah mereka. Gadis itu bisa melihat Mingyu yang juga tak sedikitpun menoleh ke arah mereka dan terkadang hanya menyahut teman-temannya sesekali.
Sedih? Tentu saja. Yuju sadar kalau keadaan memang bisa berubah secepat itu. Bukti nyatanya udah ada di depan matanya.
"Tes.. test"
Seketika keadaan kantin langsung heboh waktu suara halus Yein menggema melalui speaker sekolah.
"Hari ini udah hari jumat, jadi kita bakalan bacain surat beruntung yang udah kalian kirim"
Pinky mulai berbisik heboh dan menyenggol lengan Lisa rusuh.
"eh kira-kira cowok gue ada kasih surat gak ya?"
"Sst berisik lo anjir" kata Yuju mengomel. Membuat Pinky diam mengerucutkan bibirnya sebal.
"Surat pertama buat.."
"Kak Hana?"
Hana langsung melotot waktu mendengar Yein yang menyebutkan namanya bingung. Begitu juga Lisa, Yuju dan Pinky yang langsung heboh waktu nama Hana disebut sebagai penerima surat pertama.
"Jadi surat pertama buat Kak Hana ya"
Yuju menyenggol lengan Hana hingga gadis itu tersentak kaget. "Siapa tuh?" Goda Yuju membuat Hana menggeleng bingung. Pasalnya dia sama sekali gak ada gambaran siapa orang yang ngirimin surat itu ke dia.
"Kalau surat gue dibacain, gue maju"
"Wah mau digas nih Kak Hana"Pinky kini berseruh heboh bersama Yuju dan Lisa yang tengah menggoda Hana habis-habisan. Mereka heboh tapi juga penasaran tentang siapa pengirim surat itu.
"Mingyu kali?"
Hana refleks menoleh ke Mingyu yang ada di meja sebelah. Cowok itu memasang wajah dinginnya tak meladeni candaan Jungkook sama sekali. Hana jadi menggeleng, membuyarkan pikirannya sendiri.
Tidak. Gak mungkin Mingyu.
"Gak. Kan dia belum putus sama pacarnya" kata Hana menyangkal.
"Betul juga."
"Terus siapa?"
Hana mendecak pelan, lalu bangkit dari duduknya. "Eh mau kemana?" Tanya Lisa bingung.
"WC"
***
Hana menyalakan kerannya dan mulai membasuh tangannya dengan air. Otaknya masih terus menerka orang yang mengiriminya surat dan apa maksud dari surat itu?
Hingga 2 gadis yang masuk sambil mengomel mengalihkan perhatian Hana bingung.
"Jangan-jangan dia cowok mesum" omel gadis berkuncir yang Hana tak kenali ke temannya.
"Iya ngapain berdiri depan wc segala sih" sahut temannya yang kelihatan sama kesalnya.
Hana mengangkat bahunya tak perduli. Dia mematikan keran air dan menyeka tangan basahnya, lalu berjalan ke arah pintu wc, berniat ingin keluar di sana.
Tapi matanya langsung melebar waktu melihat sosok tinggi ada di depan wc cewek dan hampir membuat Hana terlonjak kaget.
"Mingyu?"
Cowok itu langsung menoleh kaget dan agak menjauh dari pintu wc cewek. Memberikan jarak agar Hana bisa keluar dari sana.
"Lo ngapain di depan wc cewek?" Tanya gadis itu bingung. Dan tiba-tiba saja Hana teringat dengan dua cewek yang masuk sambil mengomel. Hana langsung menatap Mingyu dengan mata menyipit sinis.
"Lo cowok mesum yang mereka bilang-"
"Enggak! Gue gak mesum" potong Mingyu menyangkal.
Keadaan kemudian menjadi sunyi dan mendadak awkward.
Sampai cowok itu berdehem pelan dan mengangkat wajahnya menatap lekat Hana."Surat gue, lo dengar?" Tanya cowok itu langsung tanpa ragu.
"Surat yang ma-" mata Hana seketika melotot lebar teringat akan sesuatu. Surat tadi?!
"Surat tadi yang kirim elo?!" Tanya Hana kaget.
Mingyu meringis dan melirik sekilas ke kiri dan kanan, lalu mendesis meminta Hana untuk mengecilkan suaranya."Lo kok ngirim gituan? Ntar pacar lo tau gim-"
"Gue gak pernah pacaran sama Tzuyu" potong cowok itu langsung dan membuat Hana kaget. Lagi.
Cowok itu kemudian tersentak, lalu memajukan wajahnya mendekat ke Hana yang seketika mundur untuk menghindar.
"Lo selama ini kira gue pacaran sama Tzuyu?" Tanya cowok itu tepat. Hana langsung mengalihkan wajahnya. Tak mampu untuk menatap Mingyu langsung.
"Gue kan dengarnya gitu.." sahut Hana pelan membela dirinya. Gadis itu kemudian berlalu, melewati Mingyu dan menjauh dari cowok tinggi itu.
"Heh jadi gimana?" Celetuk Mingyu keras. Hana langsung berbalik dan menabok cowok itu kasar. "Berisik" sungut gadis itu mengerucutkan bibirnya.
"Yaudah iya"
"Iya pacaran?"
"Hah?"
Mingyu langsung meraih jemari Hana dan menautkannya hangat pada jemarinya. Dia sama sekali tak bisa menahan sudut bibirnya untuk tak terangkat. Dia bahagia.
"Eh mau kemana?!" Tanya Hana panik dan berusaha untuk menyamakan langkahnya dengan langkah lebar Mingyu.
"Mau pamer kalau gue udah punya pacar"
-fin
***
a/n:
AKHIRNYA SELESAI :"Jadi Dumb secara resmi dinyatakan selesai tanggal 22 Agustus 2018.
Mungkin setelah ini aku bakalan lanjut projek baru sambil ini direvisi lagi.
Katanya fitur private mau dihapus yak?
HEHEHEHE
KAMU SEDANG MEMBACA
Dumb; Kim Mingyu
Fanfiction1st story of the #KutilUnyuSquadSeries project. Mingyu itu playboy berkarisma yang jadi inceran satu sekolahan. Udah tinggi, ganteng, anak futsal pula. Tapi... "Lo tuh mantan doang banyak, tapi di depan dia lo jadi bego gini" © yoojune, 2018