Seulgi berjalan santai ke arah gerbang sekolahnya dimana seorang cowok berdiri bersandar di sana, namun dengan seketika mampu menarik perhatian banyak cewek yang kini berbisik heboh.
Bahkan tak sedikit dari mereka yang langsung menggila saat melihat sosok yang digadang-gadang sebagai 'pangeran sekolah depan' itu secara langsung.
"Tumben lo ke sini ming?" Tanya Seulgi begitu cewek itu sampai di hadapan Mingyu.
Cowok itu langsung menegak begitu aja dan tersenyum canggung setelahnya. "Ada perlu" jawab cowok itu yang membuat kening Seulgi jadi mengerut.
"Biasanya gak pernah sampe lo samperin ke sini?" Celetuk gadis bermata sipit itu, "Perlu apa emang?" Tanyanya lanjut. Mingyu berdehem pelan, lalu terdiam untuk berpikir. Dia bingung harus nanyanya gimana.
"Ehm semalam lo ada ngomong sesuatu gitu gak ke Hana?"
"Hah?"
"Ngomong sesuatu soal gue gitu.."
Seulgi awalnya terlihat bersungut untuk sesaat, tapi kemudian langsung memekik heboh setelah mengingatnya. "Oh gue ngomong yang bagus-bagus kok" jawabnya dengan perasaan bangga.
"Ngomong apa??"
"Gue bilang lo sayang banget sama dia."
Mingyu langsung melongo mendengar jawaban penuh semangat Seulgi. "Anjir yang bener" umpat Mingyu langsung, lalu dibalas Seulgi yang mengangguk yakin.
"Tatapan lo ke dia, gue gak pernah lihat itu waktu lo sama cewek lain." Jelasnya makin membuat Mingyu ingin mengubur dirinya dalam-dalam. Hancur sudah.
"Gue yakin. Hana punya tempat spesial di hati lo, ming."
Anjir.
Ini sekarang gimana?
***
Udah setengah jam Mingyu menahan 3 temannya yang udah entah berapa kali mengemis ingin pulang. Cowok itu sama sekali tak membiarkan mereka pulang meskipun jam udah menunjukkan pukul 10.
Eunha bergidik ngeri saat melihat Mingyu yang udah ngehabisin 3 gelas kopi pahit sejak tadi.
"Udah gausah pesen lagi" potong Eunha saat Mingyu baru saja ingin mengulurkan tangannya memanggil pelayan. "Lo ntar malem mau jadi kalong hah minum kopi 3 gelas gitu?" Erang Jungkook geram sendiri.
June terkekeh pelan, lalu menyahut dengan santai. "Lo sama dia ribet banget ya? Gak pernah ketemu" katanya menyindir penuh arti. Chanwoo, Eunha dan Jungkook langsung mengangguk setuju.
"Gak jodoh kali dia sama si Hana" celetuk Chanwoo yang langsung kena tabok Eunha keras. Eunha melotot ke arah Chanwoo dengan tatapan 'lo-diem-dulu-bisa-gak-sih?'.
Mingyu membuang nafasnya kasar. Ini kepalanya berat banget sekarang. "Gue harus gimana?" Tanya cowok itu serak.
"Asli lo kok jadi goblok gini sih? Biasa juga lo jago soal ginian pas sama mantan-mantan lo dulu?" Geram Eunha galak. Habis Mingyu tuh dulu gak pernah sebego ini.
"Dia lebih pintar kalau mainnya gak pake hati" ledek June membuat tawa Jungkook hampir pecah begitu aja.
"Bangsat lu" umpat Mingyu kesal.
"Waduh kalem mas" balas June yang justru membuat Mingyu langsung ngegas.
"Makanya jawab! Gue harus gimana"
"Jah.. masih bego rupanya" decih Jungkook pelan.
"YAH LO MINTA MAAF KEK! JELASIN KEK! DASAR KUTIL ANOA" sahut Eunha meledak. Asli dia dari tadi udah geram banget sama si Mingyu.
"Anjir masih diem aja."
"YA TERUS GUE MESTI GIMANA?!?!"
"CHAT WOI ASTATANG"
dih geram.
Mingyu: Na gue mau ngomong.
***
a/n:
UDAH MAU KELAR HEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEH
KAMU SEDANG MEMBACA
Dumb; Kim Mingyu
Fanfiction1st story of the #KutilUnyuSquadSeries project. Mingyu itu playboy berkarisma yang jadi inceran satu sekolahan. Udah tinggi, ganteng, anak futsal pula. Tapi... "Lo tuh mantan doang banyak, tapi di depan dia lo jadi bego gini" © yoojune, 2018